Share This Article
Sebagian orang, ada yang mengalami kesulitan menelan obat kapsul saat sakit, kemudian solusi paling umum yang sering dilakukan adalah dengan menghancurkan tablet atau membuka kapsul tersebut.
Namun apakah cara tersebut bisa-bisa saja atau justru malah berbahaya? Yuk lanjutkan membaca artikel ini untuk mengetahui jawabannya.
Apakah konsumsi obat kapsul boleh dibuka?
Melansir penjelasan dari laman National Library of Medicine, konsekuensi klinis bagi orang yang menghancurkan tablet atau membuka obat kapsul bisa menjadi serius.
Hal itu karena perubahan penyerapan obat dapat menyebabkan overdosis yang fatal atau sebaliknya, dosis yang terlalu rendah, sehingga pengobatan justru tidak efektif.
Ketika mengganggu sifat pelepasan berkelanjutan obat, bahan aktif tidak lagi dilepaskan dan diserap secara bertahap, kondisi itu pun akan mengakibatkan overdosis. Ketika lapisan yang tahan gastro dihancurkan, kemungkinan besar dosisnya terlalu rendah.
Bahan aktif yang dilepaskan dapat menurun jika kontak dengan cahaya, kelembapan atau makanan yang dicampur. Orang yang menghancurkan tablet atau membuka kapsul berisiko terpapar partikel obat yang mungkin bersifat karsinogenik, teratogenik, atau fetotoksik.
Hal itu justru bisa menimbulkan alergi. Dalam prakteknya, ada banyak obat yang tidak boleh dihancurkan atau dibuka. Sebelum menghancurkan tablet atau membuka kapsul, lebih baik mempertimbangkan dan meneliti dampaknya terhadap efek obat.
Terkadang lebih baik menggunakan bentuk sediaan yang berbeda, atau bahan aktif yang berbeda.
Obat yang tidak boleh dihancurkan atau dibuka sembarangan
Menurut Live Healthiy, kamu dapat bertanya kepada dokter atau apoteker apakah tablet yang akan dikonsumsi dapat dihancurkan atau dibuka sebelum meminumnya, karena hanya tablet atau kapsul tertentu yang diperbolehkan.Â
Berikut ini beberapa obat yang tidak boleh dihancurkan tanpa adanya instruksi jelas dari dokter terlebih dahulu:
- CR or CRT (controlled release, or controlled release tablet)
- LA (long acting)
- SR (sustained release)
- TR (time release)
- TD (time delay)
- SA (sustained action)
- XL (extended release)
Obat-obatan ini dirancang untuk dilepaskan selama periode waktu yang telah ditentukan, seperti 12-24 jam.
Umumnya saat menghancurkan tablet atau membuka kapsul, dosis dilepaskan selama 5-10 menit mengakibatkan overdosis awal dan kemungkinan efek samping yang lebih tinggi, diikuti dengan periode tanpa obat.
Aturan tentang membuka atau menghancurkan obat kapsul untuk dikonsumsi
Seorang perawat atau pengasuh seorang pasien dengan disfagia tidak boleh mengubah bentuk obat dengan menghancurkan atau membukanya kecuali jika mereka diperintahkan untuk melakukannya oleh dokter.
Jika menghancurkan atau membuka obat untuk diberikan kepada orang lain, artinya kamu memberikan obat dalam bentuk yang tidak berlisensi.
Jika belum berkonsultasi dengan dokter tentang hal itu, ini akan membuat kamu secara pribadi bertanggung jawab atas segala kerusakan yang disebabkan dan harus membenarkan tindakan jika terjadi reaksi yang merugikan pada pasien.
Alternatif jika tidak bisa minum obat kapsul
Jika kamu atau orang yang dirawat merasa sulit menelan kapsul atau tablet, sebaiknya segera tanyakan pada dokter atau apoteker apakah ada bentuk obat alternatif. Alternatif pil juga tersedia dalam salah satu bentuk berikut:
- Obat cair, sangat berguna bagi penderita disfagia yang mengandalkan selang makanan.
- Dispersible, tablet yang hancur dalam air.
- Buccal, tablet yang larut saat berada di antara pipi dan gusi.
- Supositoria, dimasukkan ke dalam bagian bawah atau vagina.
- Krim.
- Obat hirup.
Jika merasa tidak yakin tentang pemberian obat misalnya, kamu ragu bagaimana cara memberikan obat cair melalui selang makanan sangat dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter atau apoteker agar tidak salah dosis.
Baca juga: Jangan Dipaksa, Ini Tips Ampuh Atasi Anak yang Susah Minum Obat Saat Sakit!
Tips minum kapsul bagi orang yang kesulitan konsumsi obat
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa sangat tidak dianjurkan untuk langsung membuka atau menghancurkan obat jika kamu mengalami kesulitan untuk menelannya.
Lalu demi mengatasi hal tersebut, sebaiknya konsultasikan kepada dokter, agar bisa diberikan obat sejenis namun bisa dalam bentuk cairan, sirup, dan krim.
Apabila memang tidak ada obat pengganti, coba minum obat kapsul dengan tips berikut ini agar lebih mudah:
- Pastikan kamu minum obat dengan banyak air putih saat menelan obat, condongkan tubuh sedikit ke depan.
- Minum kapsul berbarengan dengan menelan makanan bertekstur lembut seperti alpukat, pisang, puding, selai, dll.
- Bagi orang yang memiliki gangguan kesulitan menelan atau disfagia akibat stroke sampai masalah saraf, wajib berkonsultasi ke dokter sebelum mencoba cara menelan obat dengan mudah.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!