Share This Article
Baru-baru ini, World Health Organization atau WHO memperingatkan adanya virus Marburg yang dianggap berbahaya dan mudah menular. Virus ini disebut dapat menyebabkan gejala yang serupa dengan demam berdarah.
Tak hanya itu, risiko kematian akibat virus ini juga cukup tinggi. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gejala dan cara mengatasi virus ini, yuk simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Mengenal Hustle Culture: Budaya Jam Kerja Ekstrem Tanpa Pikirkan Kondisi Tubuh
Apa saja gejala virus Marburg?
Dilansir Very Well Health, penyakit virus Marburg merupakan infeksi yang mematikan meski jarang terjadi. Penyakit ini biasanya dimulai dengan gejala umum, berupa demam dan nyeri pada tubuh.
Selain itu, penyakit ini dapat dengan cepat menyebabkan perdarahan hebat, syok, hingga kematian. Beberapa gejala virus Marburg lainnya yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut:
- Rasa tidak enak badan dan sakit kepala
- Gangguan gastrointestinal, termasuk diare, mual, dan kram sekitar tiga hari setelah gejala muncul
- Ruam yang tidak gatal pada perut, dada, dan punggung dengan benjolan kecil berwarna merah mirip seperti gejala demam berdarah
- Perubahan neurologis, seperti kebingungan, kejang, dan delirium
- Perdarahan parah, biasanya 5-7 hari setelah gejala dimulai
- Kelainan darah, termasuk jumlah darah putih rendah atau trombosit rendah
- Adanya kelainan pada ginjal, hati, dan fungsi pembekuan darah
Dalam kebanyakan kasus, gejala muncul sekitar 5 hingga 10 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Namun, gejala juga dapat muncul di mana saja dari 2-20 hari.
Perlu diketahui, penyakit ini sering kali berakibat fatal, di mana 23-90 persen orang yang terinfeksi virus dapat meninggal dunia. Umumnya, kematian dapat terjadi sekitar 8-9 hari setelah gejala pertama kali muncul.
Bagaimana cara mengatasi virus Marburg?
Sampai saat ini, belum ada obat untuk mengobati penyakit virus Marburg. Karena itu, biasanya dokter akan mengobati penyakit dengan mengelola gejala dan melakukan pencegahan terhadap komplikasi lebih lanjut atau kematian.
Untuk mengatasi penyakit virus Marburg, terdapat beberapa langkah-langkah yang bisa diikuti. Langkah tepat untuk mengurangi risiko keparahan gejala atau komplikasi akibat penyakit akibat infeksi virus Marburg yang dapat dilakukan, yakni:
- Mengelola rasa sakit
- Mengisi kembali cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi
- Menstabilkan kadar oksigen dan tekanan darah
- Mengganti darah atau faktor pembekuan dalam kasus perdarahan
- Mengobati infeksi atau komplikasi sekunder
Beberapa perawatan eksperimental telah menunjukkan adanya harapan ketika diberikan kepada hewan yang terinfeksi virus Marburg. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan karena belum ada hasil uji efektif yang dilakukan pada manusia.
Pencegahan dan pengendalian terhadap virus Marburg
Perlu diketahui, penyakit virus Marburg disebabkan oleh virus RNA untai tunggal Marburgvirus. Umumnya, orang dapat terinfeksi virus setelah terpapar salah satu dari tiga hal, yaitu koloni kelelawar, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi.
Karena itu, pengendalian wabah yang baik tergantung pada penggunaan berbagai intervensi, salah satunya keterlibatan masyarakat. Beberapa bentuk pengendalian terhadap infeksi virus Marburg, seperti berikut:
Gunakan pelindung
Bagi orang yang harus melakukan kontak terlalu lama dengan tambang atau gua yang dihuni koloni kelelawar buah, maka pastikan untuk menggunakan pelindung saat bekerja.
Kenakan sarung tangan dan pakaian pelindung lain yang sesuai, termasuk masker untuk menghindari penularan infeksi.
Hindari kontak langsung dengan penderita
Selama wabah berlangsung, usahakan untuk menghindari kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi terutama risiko penularan melalui cairan tubuh.
Setelah mengunjungi kerabat yang terinfeksi virus Marburg, pastikan juga untuk menggunakan pelindung diri dan mencuci tangan secara teratur.
Praktikkan kegiatan seksual yang aman
Berdasarkan analisis lebih lanjut dari penelitian yang sedang berlangsung, WHO merekomendasikan pria yang sembuh dari infeksi virus untuk mempraktikkan seks dengan aman.
Lakukan kegiatan seks yang aman selama 12 bulan sejak timbulnya gejala atau sampai air mani negatif dari virus.
Baca juga: Kevin Aprilio Transplantasi Rambut, Bagaimana Prosedurnya?
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!