Share This Article
Udara panas tidak sekadar membuat gerah. Pada beberapa orang kondisi ini juga rentan memicu reaksi alergi panas seperti munculnya ruam kulit. Seperti apakah gejala yang ditimbulkan?
Karenanya penting untuk mengenali pemicu alergi panas dan bagaimana cara tepat dalam mengatasinya.
BACA JUGA: Bisa Sebabkan Heat Stroke, Calon Haji Harus Waspadai Intoleransi Panas di Tanah Suci
Alergi panas bisa menyebabkan urtikaria kolinergik
Seseorang yang alergi panas bisa jadi mengembangkan kondisi medis yang diketahui sebagai urtikaria kolinergik. Yakni kondisi di mana kulit bereaksi dengan memunculkan bercak-bercak berukuran besar dan berwarna merah. Tidak hanya itu, umumnya disertai rasa gatal-gatal dan perih pada area bercak tersebut.
Urtikaria kolinergik muncul sebagai reaksi kulit atas temperatur tubuh yang meningkat. Peningkatan suhu merangsang tubuh mengeluarkan keringat yang cenderung berlebih. Berbarengan dengan keringat yang keluar, muncul benjolan-benjolan kecil yang terasa perih.
Kondisi yang menyebabkan tubuh mengembangkan urtikaria kolinergik
Produksi keringat yang berlebihan dipicu karena suhu tubuh yang meningkat. Sejumlah kondisi yang paling memungkinkan tubuh mengalami peningkatan suhu tubuh dan memicu urtikaria kolinergik, yakni:
- Olahraga yang terlalu berat
- Terpapar suhu yang tinggi, seperti berendam atau mandi air panas, berada di daerah atau tempat dengan iklim atau cuaca yang panas dalam waktu yang lama
- Konsumsi makanan pedas dan panas
- Stres psikologis, seperti perasaan sedih dan marah yang dalam
- Menggunakan pakaian yang terlalu ketat atau tebal.
Gejala urtikaria kolinergik
Penelitian berjudul ‘Cholinergic Urticaria: Subtype Classification and Clinical Approach’ menyebutkan gejala yang khas yakni berkembangnya pertumbuhan bercak dalam waktu yang singkat, antara 15-50 menit dengan ukuran 1-3 mm.
Seringkali bercak-bercak kecil tersebut kemudian menyatu menjadi bercak yang lebih besar lagi.
Sebagian besar pasien cholinergic urticaria mengeluhkan rasa perih atau kesemutan disertai gatal di awal muncul gejala. Sensasi ini bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang berdampak terhadap kualitas hidup mereka.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal American Journal of Clinical Dermatology (2023) tersebut juga menjelaskan lesi biasanya sembuh tanpa pengobatan antara beberapa menit atau paling lama satu jam kemudian.
Komplikasi urtikaria kolinergik
Pada kasus yang parah tidak hanya menimbulkan gejala, urtikaria kolinergik juga bisa menyebabkan sejumlah komplikasi seperti:
- Gatal-gatal di seluruh tubuh
- Pembengkakan di lapisan kulit yang lebih dalam (angioedema) di sekitar wajah dan bibir. Jika pembengkakan menyumbat jalan napas, ini bisa mengancam jiwa
- Bronkospasme. Terjadi spasme pada saluran udara dan berkontraksi secara tidak normal, sehingga sulit untuk bernapas
- Tekanan darah rendah (hipotensi), tekanan darah yang sangat rendah dapat membahayakan nyawa
- Palpitasi jantung atau jantung berdebar yakni ketika jantung berkerja dengan sangat cepat dan kuat
- Mengi atau sesak napas
- Kram perut hingga diare
- Sakit kepala.
Cara mengatasi cholinergic urticaria akibat alergi panas
Banyak kasus gatal-gatal akibat panas memudar dengan sendirinya dalam waktu 24 jam. Tetapi pengobatan tertentu, dapat meredakan gejala dan mencegahnya kambuh kembali.
Pengobatan urtikaria kolinergik akibat alergi panas secara alami
Kamu bisa mencoba menggunakan lidah buaya yang dikenal mengandung senyawa anti-gatal atau mandi dengan oatmeal koloid yang dapat membantu mengurangi peradangan.
Namun sebelum menggunakan bahan-bahan alami tersebut, pastikan bahwa kamu tidak memiliki alergi terhadap bahan maupun kandungan di dalamnya.
Konsumsi obat-obatan
Beberapa jenis obat yang mungkin akan direkomendasikan oleh dokter antara lain adalah:
- Fexofenadine (Allegra)
- Desloratadin (Clarinex)
- Loratadin (Claritin).
Jika obat bebas tidak berhasil, dokter dapat merekomendasikan:
- Penghambat histamin
- Obat anti-inflamasi
- Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.
Untuk mendapatkan dan mengonsumsi obat-obatan tersebut pastikan kamu sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait keluhan yang dirasakan.
Hindari self diagnose dan mengonsumsi obat sembarangan tanpa rekomendasi dokter (self medication) untuk mencegah pengobatan yang tidak efektif dan bahkan kondisi yang lebih buruk.
Langkah pencegahan cholinergic urticaria
Untuk mencegah terjadinya reaksi alergi panas seperti cholinergic urticaria, kamu perlu menerapkan sejumlah hal ini:
- Mandi atau kompres dengan air dingin di sejumlah area tubuh yang berisiko muncul bercak
- Pakai pakaian yang longgar
- Usahakan suhu ruangan selalu sejuk, kamu bisa gunakan AC atau kipas angin
- Jika penyebab gatal-gatal kulit kamu akibat stres, maka hindari situasi yang bisa membuat kamu sedih dan kecewa. Jika berhadapan dengan situasi tersebut, belajarlah untuk mengelola emosi dan tetap tenang.
- Jaga pola makan yang sehat, seperti hindari alkohol dan makanan yang terlalu pedas, hindari konsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas, serta pastikan tubuh selalu terhidrasi.
BACA JUGA: Tubuh Panas Tapi Tidak Demam? Ini Kemungkinan Penyebabnya
Demikian pembahasan tentang cholinergic urticaria yang bisa dialami oleh mereka yang cenderung memiliki alergi panas.
Segera konsultasi dokter jika kamu memiliki keluhan yang disebabkan alergi panas ya. Jangan menunggu sampai kondisinya bertambah parah karena pengobatan alergi yang sifatnya masih ringan besar kemungkinan bisa dilakukan secara rawat jalan.
Untuk memudahkan proses pembayaran dan tidak merasa khawatir akan biaya pengobatan, saatnya kamu mulai mempertimbangkan memiliki asuransi rawat jalan.
Sehat tidak harus selalu mahal, karena kini ada asuransi rawat jalan dengan premi mulai Rp100RB-an/bulan. Proteksi kesehatan diri terpenuhi, premi bulanannya tidak menyayat hati. Tetap jaga kesehatan ya #GoodPeople!