Share This Article
Setiap wanita tentu ingin memiliki wajah yang bersih dan sehat. Selain bisa mendongkrak rasa percaya diri, wajah yang terawat dengan baik juga membuat pemiliknya merasa bahagia.
Akan tetapi seringkali ada banyak hal tak terduga terjadi, saat kamu mencoba melakukan perawatan wajah. Salah satunya adalah purging yang memiliki gejala yang mirip dengan infeksi pada kulit.
Baca juga: Eksfoliasi Wajah, Ada 4 Hal yang Perlu Dicermati Seputar Ini, Apa Saja?
Apa itu purging?
Dilansir dari healhline, purging adalah kondisi di mana kulit menyesuaikan diri dengan produk perawatan yang baru pertama kali kamu coba. Dalam prosesnya, purging biasa ditandai dengan wajah yang menjadi berjerawat.
Namun jika biasanya kamu senewen dengan keberadaan jerawat, dalam kasus purging jerawat yang muncul justru perlu disyukuri.
Alasannya, karena ini adalah bagian dari proses pembersihan akibat adanya pergantian sel kulit yang menjadi lebih cepat dari biasanya.
Apa itu infeksi wajah?
Menurut artikel yang disadur dari Healthline, infeksi kulit lebih disebabkan oleh berbagai macam kuman, bakteri, virus, hingga jamur.
Gejala infeksi kulit berbeda-beda tergantung pada apa yang menyebabkannya. Namun secara umum, ini ditandai dengan munculnya kemerahan pada kulit, ruam, gatal, benjolan, dan nyeri.
Baca juga: Sering Gonta-Ganti Skincare, Apakah Berbahaya bagi Kulit?
Perbedaan antara purging dan infeksi kulit
Meski sama-sama menyerang kulit, akan tetapi kedua masalah kesehatan ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan satu sama lain.
Dilihat dari segi penyebab
Jerawat akibat purging biasanya disebabkan oleh penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif seperti AHA dan BHA, atau retinoid.
Ketiga bahan tersebut memiliki fungsi untuk mempercepat pergantian sel kulit wajah dan menghilangkan lapisan paling atas yang telah mati dan kusam, untuk diganti dengan kulit yang lebih muda dan sehat di bawahnya.
Sementara infeksi kulit terjadi akibat bakteri, virus, atau jamur masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit, seperti sayatan atau goresan.
Dilihat dari kondisi kulit
Untuk menentukan mana kulit yang mengalami purging dan mana yang terkena infeksi, kamu bisa menilainya lewat tampilan fisik kulit dan rutinitas yang kamu jalani.
Jika kamu baru saja mencoba produk perawatan wajah baru dan mengalami lebih banyak komedo atau jerawat di minggu-minggu berikutnya, maka kemungkinan kamu sedang mengalami purging.
Sementara jika gangguan yang muncul di kulit lebih menyerupai benjolan, ruam, atau lesi maka kemungkinan besar kamu mengalami infeksi kulit.
Akan tetapi ada baiknya kamu tetap memeriksakannya kepada dokter untuk memastikan hal tersebut.
Dilihat dari penularan
Gangguan kulit akibat purging tidak bersifat menular. Sedangkan infeksi kulit baik akibat bakteri, virus, jamur, maupun parasit sangat rentan menular pada orang lain melalui kontak langsung.
Perbedaan cara mengatasi purging dan infeksi kulit
Pada dasarnya kamu tidak bisa mempecepat proses terjadinya purging, akan tetapi kamu bisa membuatnya lebih nyaman untuk dijalani dengan tips berikut:
- Jangan memencet mencet jerawat
- Jangan menggunakan produk yang membuat kulit kering seperti produk asam untuk eksfoliasi
- Lakukan hydrafacial
Sementara untuk mengatasi gangguan kulit akibat infeksi, kamu bisa melakukan beberapa cara di bawah ini.
- Infeksi kulit akibat bakteri sering diobati dengan antibiotik topikal yang dioleskan langsung ke kulit atau dengan antibiotik oral.
- Jika strain bakteri resisten terhadap pengobatan, pengobatan infeksi mungkin memerlukan antibiotik intravena yang diberikan di rumah sakit.
- Kamu juga dapat menggunakan semprotan dan krim antijamur yang dijual bebas untuk mengobati infeksi kulit akibat jamur.
Jika kondisi kamu tidak membaik, segera periksakan diri kepada dokter untuk medapatkan rekomendasi obat yang lebih baik.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.