Share This Article
Keinginan untuk selalu terlihat cantik adalah hal lumrah dirasakan kaum hawa. Namun, masih ada yang mencoba cara-cara instan untuk mewujudkannya. Misalnya, untuk memiliki kulit lebih cerah, tak jarang seseorang mengabaikan efek samping suntik putih untuk kesehatan.
Padahal ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan perawatan ini. Jangan sampai karena abai pada efek samping suntik putih, kamu jadi mengorbankan kesehatanmu sendiri.
Apa itu suntik putih? Apa saja efek samping suntik putih yang perlu diwaspadai agar kesehatan tubuh tetap terjaga? Berikut penjelasannya!
Apa itu suntik putih?
Dilansir fda.gov, suntik putih diartikan sebagai prosedur kecantikan yang menyuntikkan cairan ke pembuluh vena, atau otot di bawah kulit agar kulit terlihat lebih putih dan cerah. Teknik perawatan ini menggunakan cairan berbahan glutathione yang mampu mencerahkan kulit.
Caranya adalah dengan menonaktifkan enzim tyrosinase yang menghasilkan pigmen warna pada kulit. Bersifat sebagai antioksidan alami, glutathione juga mampu membarui vitamin C dan mendaur ulang vitamin E, sehingga radikal bebas dan racun di dalam tubuh bisa terbuang dengan optimal.
Meski tujuannya utamanya mencerahkan kulit, namun dilansir seoulguidemedical.com, suntik putih juga bisa berfungsi memperbaiki berbagai gangguan kesehatan seperti mengurangi bintik hitam, menutupi bekas luka, sampai meratakan warna kulit.
Apakah suntik putih aman?
Suntik putih menjadi salah satu cara instan yang banyak dipilih untuk mencerahkan kulit. Tapi, tak sedikit yang masih meragukan apakah suntik putih aman atau tidak.
Mengutip dari Science Based Medicine, suntik putih menggunakan glutathione tidak hanya aman, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Zat tersebut dipercaya dapat membantu tubuh menghilangkan racun, mendukung kinerja sistem saraf pusat, hingga meningkatkan kesuburan.
Hanya saja, kadar penggunaan glutathione tetap perlu diperhatikan. Tubuh setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyerap zat asing, termasuk glutathione. Takaran yang dianjurkan adalah di bawah 600 mg dalam setiap satu atau dua minggu.
Jika tidak, ada beberapa hal yang mungkin akan terjadi pada tubuh, seperti:
- Gangguan fungsi tiroid
- Ruam di kulit
- Sindrom Steven Johnsons, yaitu kelainan pada kulit, mata, dan selaput lendir
- Nekrolisis epidermal toksik, yaitu gangguan kulit yang dapat membahayakan nyawa, di mana pengidapnya kehilangan epidermis (lapisan kulit terluar)
- Gangguan pada ginjal
- Sakit perut parah pada pasien yang menerima suntikan intravena glutathione dua kali dalam seminggu dengan dosis di atas 600 mg
Selain itu, masih ada beberapa risiko lain yang bisa terjadi. Misalnya, masuknya mikroorganisme yang dapat memicu infeksi serius. Penggunaan jarum tidak steril juga dapat memperbesar potensi penularan hepatitis B dan HIV.
Baca juga: Impotensi di Usia Muda Ganggu Aktivitas Seks, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Suntik putih permanen, mungkinkah?
Pada dasarnya, suntik putih adalah metode yang dilakukan secara berulang. Artinya, kamu tidak bisa melakukannya dalam sekali waktu untuk mendapatkan hasil permanen. Sebab, tubuh manusia terus menghasilkan sel-sel baru setiap harinya.
Sedangkan gluthathione merupakan zat asing yang berasal dari luar, bukan diproduksi secara alami oleh tubuh. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil permanen, perlu dilakukan suntik putih secara berkala.
Pertanyaannya, apakah suntik putih permanen cukup aman untuk dilakukan? Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak merekomendasikan suntik putih dalam periode waktu yang panjang.
Penggunaan yang sering dari zat asing bisa menimbulkan banyak dampak serius. Misalnya, suntik putih akan memaksa kinerja sel melanosit yang berada di lapisan epidermis dalam membentuk pigmen kulit.
Bukan tidak mungkin jika melanosit akan rusak dan akhirnya justru memicu gangguan pigmentasi.
Efek samping suntik putih sembarangan
Penelitian mengenai efek samping suntik putih memang masih berjumlah sangat sedikit. Namun, dilansir dari beberapa situs ada beberapa dampak buruk yang perlu diwaspadai saat hendak melakukan perawatan ini.
Infeksi
Dilansir makeupandbeauty.com, jika alat yang dipakai saat melakukan suntik putih tidak higienis, maka akan menimbulkan risiko infeksi dan berbagai penyakit pada kulit. Beberapa di antaranya adalah hiperpigmentasi, peradangan, dan sejenisnya.
Iritasi
Orang dengan kulit sensitif memiliki risiko lebih besar merasakan ruam, sensasi terbakar, iritasi, dan pembengkakan pada kulit sesaat setelah suntik putih selesai dilakukan.
Oleh karena itu, prosedur ini tidak direkomendasikan bagi orang yang memiliki jenis kulit sensitif.
Kerusakan sel kulit
Efek samping suntik putih selanjutnya adalah menurunnya perlindungan kulit terhadap paparan sinar matahari.
Mengingat suntik putih dapat menurunkan produksi melanin dalam tubuh, secara otomatis hal ini membuat kulit semakin sensitif terhadap sinat ultraviolet yang berbahaya dan bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel kulit.
Kanker kulit akibat suntik putih
Selain dikarenakan produksi melanin yang semakin berkurang, kandungan glutaithone buatan yang dimasukkan ke dalam tubuh juga bisa menyebabkan terjadinya kanker kulit.
Embolus
Saat alat suntik memasukkan cairannya ke dalam pori-pori kulit, tubuh juga terpapar risiko terjadinya embolus.
Ini adalah kondisi fatal di mana ada benda atau zat asing misalnya gelembung udara yang ikut masuk ke dalam pembuluh darah selama proses penyuntikan.
Sakit perut
Seseorang yang melakukan prosedur suntik putih lebih dari 3 kali dalam seminggu, sering mengalami keluhan pada perut seperti kram, perih, dan terasa melilit.
Gangguan pernapasan
Dilansir webmd.com, asupan glutathione dalam jangka waktu panjang bisa membuat penderita asma semakin sering merasakan gejala-gejala asma. Mulai dari keinginan untuk bersin terus menerus sampai dada yang terasa sesak.
Gangguan fungsi ginjal dan hati
Selain glutathione, beberapa prosedur suntik putih juga ada yang menggunakan vitamin C sebagai cairan injeksi.
Jika dalam prosesnya tubuh jadi dimasuki vitamin C melebihi 40 mg per hari. Metabolisme tubuh akan terganggu dan bisa menyebabkan sakit kepala, mual, bahkan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Baca juga: Penyakit Ginjal: Ketahui Berbagai Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Memicu terjadinya kelainan kulit
Asupan glutathione dalam dosis tinggi juga diindikasi menjadi penyebab terjadinya epidermal necrolysis atau sindrom Stevens Johnson. Kondisi ini merupakan gangguan kulit yang langka terjadi, di mana penderitanya bisa kehilangan lapisan kuar kulit yang membahayakan jiwa.
Biaya prosedur suntik putih
Suntik putih bisa dilakukan di klinik kecantikan maupun rumah sakit. Biaya suntik putih bisa berbeda antara satu rumah sakit dengan klinik, tergantung jenis perawatan yang kamu pilih. Harganya bisa mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Hanya saja, untuk harga glutathione sendiri, ada di rentang Rp100 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung dosis dan merek yang dipilih.
Nah, itulah ulasan tentang suntik putih beserta efek samping yang bisa ditimbulkan. Sebelum mengambil keputusan, pikirkan secara matang dan bicarakan dengan dokter lebih dulu, ya!
Jika kamu merasa memiliki pertanyaan seputar cara merawat kulit, jangan ragu bertanya kepada dokter profesional melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!