Share This Article
Punya jerawat memang menyebalkan, apalagi jika munculnya di daerah wajah yang mudah terlihat seperti di hidung.
Kamu punya masalah dengan jerawat yang terus menerus muncul di bagian hidung? Jika iya, ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini, lho.
Untuk mengetahui apa saja penyebab munculnya jerawat di hidung dan bagaimana cara mengatasinya, simak ulasan berikut ini.
Jenis-jenis jerawat di hidung
Pori-pori di area hidung umumnya lebih lebar sehingga potensi untuk terjadinya penyumbatan pun menjadi lebih besar. Ini bisa menyebabkan jerawat dan benjolan merah yang terlihat seperti kista.
Nah, ada 2 jenis jerawat yang kerap timbul di area hidung, yakni acne vulgaris dan juga acne rosacea. Kedua jenis jerawat ini punya penyebab dan penampakan yang berbeda.
Acne vulgaris berhubungan dengan jerawat, komedo, kista, dan bentuk jerawat lainnya, sedangkan acne rosacea adalah sejenis penyakit kulit bernama rosacea.
Acne vulgaris
Jerawat vulgaris umumnya muncul karena adanya penyumbatan pori-pori. Tampilannya bisa berupa benjolan berisi nanah, komedo, dan komedo hitam atau blackheads.
Jika kamu mengalami jerawat tipe ini, biasanya jerawat juga bisa muncul di area wajah atau tubuh lain.
Acne rosacea
Sementara itu, acne rosacea adalah subtipe rosacea dan tidak terkait dengan jenis jerawat. Kemunculannya menimbulkan kemerahan yang berlebihan dan pembengkakan yang meluas.
Gejala ini bisa mulai dari hidung dan menyebar ke area wajah terdekat, seperti pipi. Hidung kamu mungkin terlihat membesar karena peradangan, dan jerawat akhirnya bisa muncul di atas kulit yang tampak memerah.
Baca Juga : Jenis-jenis Jerawat yang Muncul di Wajah, Sudah Tahukah Kamu?
Penyebab munculnya jerawat di hidung
Apapun jenis jerawat, penyebab umumnya adalah hasil dari pori-pori yang tersumbat oleh minyak berlebih, kotoran, dan kulit mati. Penyumbatan itu kemudian menjadi komedo.
Jika bakteri masuk ke dalam kulit, komedo bisa meradang dan menjadi papula (jerawat kemerahan) atau pustula (papula yang berisi nanah dan terlihat ‘bisa pecah’).
Melansir Skin Kraft, berikut beberapa faktor yang bisa menimbulkan munculnya jerawat di area hidung:
1. Pori-pori tersumbat
Bagian hidung biasanya punya pori-pori yang lebih lebar dan memproduksi lebih banyak minyak. Ini membuat hidung menjadi area yang acne prone atau rawan berjerawat.
Hal itu terjadi karena produksi minyak berlebih dan masuknya bakteri ke dalam pori-pori yang tersumbat. Penyumbatan ini menimbulkan komedo baik putih atau hitam, dan jerawat.
2. Rambut yang tumbuh ke dalam
Aktivitas waxing, mencukur, atau mencabut bulu di area wajah bisa menyebabkan rambut atau bulu di area hidung tumbuh kembali ke dalam lapisan kulit. Kondisi ini juga menjadi pemicu tumbuhnya jerawat.
3. Nasal vestibulitis
Vestibulitis hidung adalah kondisi terjadinya infeksi akibat bakteri pada area depan hidung (bagian depan rongga hidung).
Kondisi ini bisa terjadi saat kamu mengupil, mengeluarkan napas secara berlebihan, atau menindik hidung.
Bakteri Staphylococcus (staph) dapat menyebabkan pembentukan benjolan putih atau merah di dalam hidung.
4. Nasal furuncles
Furunkel hidung adalah infeksi bakteri yang terjadi pada bagian dalam rongga hidung. Kondisi ini terkadang bisa menyebabkan selulitis, infeksi kulit yang bisa menyebar ke aliran darah.
Baca Juga : Benarkah Makeup Adalah Penyebab Muncul Jerawat di Wajah? Ini Jawabannya
Cara- cara mengatasi jerawat di hidung
Lalu, adakah cara paling efektif untuk mengatasi jerawat yang muncul di hidung? Ada beberapa, namun yang terpenting jangan pernah memencet apalagi mencoba memecah jerawat.
Terlalu sering menyentuh wajah dan jerawat justru bisa memperparah kondisinya. Yuk coba lakukan beberapa tips di bawah ini:
1. Perhatikan tipe jerawat yang muncul
Jika jerawat yang muncul di wajah kamu adalah tipe acne vulgaris, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
- Gunakan air hangat dan handuk bersih untuk membilas wajah dan menghilangkan minyak berlebih
- Gunakan es batu untuk mengurangi peradangan atau kemerahan
- Oleskan salep dari apotek yang mengandung benzoyl peroxide
- Tempelkan acne patch
- Gunakan face wash yang diresepkan khusus
2. Lakukan eksfoliasi
Eksfoliasi penting untuk membantu proses regenerasi kulit. Saat punya jerawat di hidung, pilihlah bahan eksfoliasi yang lebih gentle seperti asam salisilat, asam laktat, atau asam glikolat untuk secara bertahap dan lembut membuka pori-pori.
Alpha Hydroxy Acids (AHA) seperti asam glikolat dapat membersihkan jerawat hidung dengan cara melemahkan dan melarutkan ikatan yang menyatukan sel-sel kulit mati dan mempercepat pergantian sel dengan bekerja pada lapisan epidermis dan dermal.
Baca Juga : 7 Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat yang Mengganggu Penampilan
3. Gunakan skincare berbahan retinol
Menggunakan serum atau produk skincare berbahan retinol pada malam hari sangat membantu mengatasi berbagai masalah kulit.
Retinol mampu mempercepat pergantian sel kulit, membantu untuk mengembalikan siklus kulit yang sehat dan mengurangi jumlah kulit mati di permukaan. Kondisi bertahap ini kemudian dapat mengurangi kemungkinan pori-pori tersumbat.
Jika dikombinasikan dengan perawatan oral, ini akan memberikan hasil yang fantastis. Ini bisa termasuk tetrasiklin yang digunakan untuk sifat anti-inflamasi, spironolakton yang bagus untuk jerawat siklis dan merupakan anti-androgen.
Namun pastikan sudah berkonsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi obat oral, ya. Ini untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar jerawat? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!