Share This Article
Luka bakar adalah salah satu bentuk luka yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Luka ini bisa kamu alami akibat paparan cairan panas, paparan sinar matahari dan beragam sumber panas lainnya.
Tapi kamu sudah tahu belum kalau luka bakar sebenarnya terbagi ke dalam beberapa jenis yang berbeda? Ya, beda jenis maka beda pula cara merawatnya. Yuk simak informasi selengkapnya!
Apa itu luka bakar?
Luka bakar adalah sebuah kondisi ditandai dengan kerusakan kulit yang parah yang menyebabkan sel-sel kulit yang terkena mati. Kamu akan merasakan sensasi terbakar saat mengalami hal ini.
Sebagian besar orang bisa sembuh dengan cepat setelah merasakan luka. Namun pada beberapa kasus, luka akibat paparan panas ini harus ditangani dengan serius untuk mencegah komplikasi dan kematian.
Jenis-jenis luka bakar
1. Tingkat pertama
Luka jenis ini adalah luka yang paling sedikit merusak jaringan kulit dibanding jenis lainnya. Pada luka jenis ini, yang terluka adalah kulit bagian paling luar sehingga seringkali disebut sebagai luka bakar ringan. Luka dengan jenis ini ditandai dengan:
- Muncul kemerahan
- Pembengkakan
- Peradangan ringan
- Rasa sakit
- Kulit menjadi kering dan mengelupas saat luka sembuh
Bila kamu terkena luka bakar jenis ini, jangan khawatir karena biasanya luka jenis ini dapat sembuh dalam kurun waktu 7-10 hari tanpa meninggalkan bekas atau jaringan parut. Luka jenis ini akan menghilang bersamaan dengan kulit yang mengelupas.
Cara merawat luka bakar tingkat pertama
Luka bakar jenis ini dapat dirawat di rumah hingga sembuh. Semakin cepat kamu merawat luka pada kulitmu, maka semakin cepat juga lukanya akan sembuh. Untuk melakukannya berikut adalah tahapan yang harus kamu lakukan:
- Rendam luka dalam air dingin selama lima menit atau lebih
- Untuk mengurangi rasa sakit, kamu bisa minum obat analgesik seperti ibuprofen atau acetaminophen
- Keringkan luka dan oleskan lidokain (obat anestesi) serta gel atau krim lidah buaya untuk menenangkan kulit
- Gunakan juga salep antibiotik dan kain kasa untuk melindungi daerah yang terluka
Namun perlu diingat bahwa kamu perlu menemui dokter bila luka yang kamu alami berukuran besar serta berada di area wajah atau persendian. Misalnya seperti pergelangan kaki, bahu, siku, lengan bawah, kaki serta tulang belakang.
Peringatan penting
Hindari penggunaan es batu untuk mengobati luka bakar tingkat pertama. Hal ini hanya akan memperburuk kondisi luka.
Kamu juga harus memastikan untuk tidak menggunakan kapas ke area luka. Ini karena serat kecil pada kapas dapat menempel pada cedera dan meningkatkan risiko infeksi.
Di samping itu, hindari juga pengobatan dengan bahan-bahan dapur seperti mentega dan telur karena cara ini tidak terbukti efektif.
Baca juga: Komplikasi Luka Bakar yang Harus Diwaspadai: Infeksi sampai Depresi!
2. Tingkat kedua
Luka bakar tingkat dua adalah jenis luka yang lebih serius karena kerusakannya mampu menembus lapisan atas kulit. Jenis luka ini akan menyebabkan kulit melepuh, menjadi sangat merah dan rasa sakit yang lebih parah.
Jenis luka yang satu ini ditandai dengan kulit yang terbuka, terlihat basah juga lembek. Namun seiring berjalannya waktu, akan terbentuk jaringan kulit bernama eksudat fibrinosa di atas luka.
Tekstur dari luka ini adalah sebagian basah dan sebagian kering sehingga kamu harus benar-benar menjaga kebersihan area luka. Gunakanlah kasa untuk mencegah luka terkena kotor dan infeksi, ya. Penggunaan kasa juga dapat membantu luka lebih cepat sembuh.
Rata-rata luka bakar tingkat kedua ini membutuhkan waktu dua hingga tiga minggu hingga sembuh. Luka dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas tetapi seringkali terjadi perubahan pada pigmen warna kulit.
Cara merawat luka bakar tingkat kedua
Bila kamu mengalami luka bakar jenis ini tetapi masih dalam kategori ringan, kamu bisa melakukan perawatan di rumah dengan cara seperti berikut:
- Rendam kulit yang terbakar dengan air dingin selama 15 menit atau lebih
- Segera konsumsi obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen atau acetaminophen
- Oleskan krim antibiotik untuk mengobati lecet
Bila kamu mengalami luka pada area wajah, tangan, selangkangan, atau kaki segeralah minta bantuan dokter. Kamu juga perlu menemui dokter jika luka yang kamu alami memiliki ukuran cukup besar. Dokter mungkin akan memberikan perawatan khusus sesuai kondisimu.
Peringatan penting
Sama dengan peringatan pada luka bakar tingkat pertama, kamu harus menghindari penggunaan kapas pada area yang terbakar.
Hal ini dapat memicu infeksi karena serat lembut pada kapas dapat menempel dan tertinggal di dalam luka. Kamu juga harus menghindari langkah pengobatan yang belum teruji secara klinis.
Baca juga: Say Goodbye pada Bekas Luka, Begini Cara Menghilangkannya
3. Tingkat ketiga
Jenis luka yang satu ini adalah yang paling parah. Bila terkena luka jenis ini, kamu akan mengalami kerusakan besar pada kulit dan seluruh lapisan kulit.
Bahkan luka jenis ini dapat merusak lapisan kulit hingga ke saraf sehingga kamu tidak akan mengalami rasa sakit. Luka jenis ini dapat ditandai dengan:
- Munculnya warna putih seperti lilin
- Gosong
- Kulit yang terbuka, berwarna cokelat tua dan teksturnya kasar
- Melepuh
Bila dilakukan tanpa operasi, perawatan dari luka jenis ini akan meninggalkan bekas serta berisiko memicu kontraktur pada otot. Kontraktur akan menyebabkan kekakuan pada jaringan tubuh yang seharusnya bersifat lunak dan fleksibel.
Cara merawat luka bakar tingkat ketiga
Luka jenis ini tidak bisa diatasi sendiri. Kamu perlu ahli medis untuk menyembuhkan dan merawat luka bakar tingkat ketiga. Pilihan operasi mungkin ditawarkan oleh para ahli medis untuk memperbaiki kulit yang rusak akibat terbakar.
Peringatan penting
Jangan pernah mencoba untuk mengobati sendiri jenis luka bakar yang satu ini. Segera minta pertolongan unit gawat darurat jika kamu mengalami luka bakar tingkat ketiga. Pastikan tidak ada baju atau apapun yang menempel pada luka ya!
Sumber panas yang dapat menyebabkan luka
Ada banyak sumber panas yang berpotensi menyebabkan luka pada tubuhmu. Berikut adalah sumber panas yang bisa melukai kulitmu jika bersentuhan:
- Termal
Termal yang dimaksud meliputi api, percikan api, cairan panas, atau benda panas, seperti panci, setrika, atau peralatan yang dipanaskan.
- Zat kimia
Beberapa zat kimia juga dapat menimbulkan sensasi panas dan luka pada kulit. Seperti klorin, amonia, pemutih, asam sulfat, atau cairan pembersih kuat.
- Listrik
Saat tubuh bersentuhan dengan arus listrik kulit dapat terluka. Penyebab paling umum dari kasus luka bakar listrik adalah saat penderitanya sempat bersentuhan dengan kabel yang mengelupas. Bila aliran listrik mengalir ke seluruh tubuhmu, kamu juga berpontensi mengalami luka di seluruh tubuh.
- Radiasi
Pasien kanker yang menjalani terapi radiasi dapat menderita luka bakar radiasi. Radiasi berenergi tinggi digunakan untuk mengecilkan atau membunuh sel-sel kanker. Bila sering menerima perawatan radiasi, sel kulit tubuh sangat berpotensi untuk terluka.
Potensi komplikasi akibat luka bakar
Dibandingkan dengan tingkat pertama dan kedua, luka tingkat ketiga memiliki risiko paling besar untuk mengalami komplikasi.
Komplikasi yang dapat terjadi adalah infeksi, kehilangan darah, dan syok, yang seringkali menjadi penyebab kematian. Meski begitu pada saat yang sama, semua luka bakar membawa risiko infeksi karena bakteri dapat masuk ke kulit yang rusak.
Di samping itu, penyakit tetanus juga mungkin terjadi pada semua tingkatan luka.
Tetanus adalah infeksi bakteri pada kulit. Hal ini dapat memengaruhi sistem saraf, yang akhirnya dapat memicu masalah kontraksi otot. Inilah pentingnya melakukan suntik untuk vaksin tetanus setiap 10 tahun sekali untuk mencegah kemungkinan terjadinya infeksi.
Luka yang parah juga membawa risiko terjadinya hipotermia dan hipovolemia. Hipotermia adalah kondisi saat tubuh berada pada suhu yang terlalu rendah. Sedangkan hipovolemia adalah kondisi saat volume darah rendah.
Cara pencegahan luka bakar
Sebagian besar kasus luka akibat paparan panas terjadi di rumah. Nah supaya terhindar kamu bisa menerapkan hal-hal berikut ini:
- Jauhkan anak-anak dari dapur saat memasak
- Gunakan alat pendeteksi asap
- Uji pendeteksi asap sebulan sekali
- Selalu amankan korek api jika tidak digunakan
- Periksa dan buang kabel listrik yang memiliki kabel terkelupas
- Jauhkan bahan kimia dari jangkauan penghuni rumah
- Selalu kenakan sarung tangan saat menggunakan bahan kimia
- Gunakan tabir surya setiap hari dan hindari berada di bawah matahari saat cuaca panas
Bila kamu terkena luka bakar, ingatlah untuk selalu segera merawatnya dengan baik. Hal ini dapat membuatmu cepat pulih serta terbebas dari bekas luka.
Mulai sekarang tingkatkan kewaspadaanmu terhadap benda panas atau bahan kimia supaya terhindar dari luka bakar baik ringan maupun parah, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.