Share This Article
Gua sha termasuk ke dalam teknik memijat yang melibatkan pengikisan pada kulit. Teknik penyembuhan Tiongkok kuno ini mungkin menawarkan pendekatan unik untuk kesehatan yang lebih baik, seperti mengatasi masalah nyeri kronis.
Karena itu, banyak yang memercayakan kesembuhan penyakitnya dengan melakukan terapi pemijatan ini. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai manfaat teknik memijat Gua sha, yuk simak penjelasannya berikut!
Apa itu gua sha?
Dilansir dari Medical News Today, gua sha merupakan praktik menggunakan alat dengan memberikan tekanan dan mengerik kulit untuk menghilangkan rasa sakit serta ketegangan. Tindakan ini bisa menyebabkan memar ringan, yang muncul sebagai bintik-bintik ungu atau merah, dikenal dengan sha.
Nama gua sha atau diucapkan ‘gwah shah’ berasal dari bahasa Tiongkok yang berarti menggores, di mana bisa juga disebut skin scraping, spooning, atau coining.
Menurut pengobatan tradisional Tiongkok, qi atau chi adalah energi yang mengalir melalui tubuh. Banyak orang percaya bahwa qi seseorang harus seimbang dan mengalir dengan bebas untuk menjaga kesehatan.
Orang-orang juga percaya bahwa qi dapat tersumbat sehingga menyebabkan rasa sakit atau ketegangan pada otot dan persendian.
Karena itu, banyak yang mulai melakukan terapi pemijatan gua sha. Gua sha sendiri dipercaya bertujuan untuk memindahkan energi yang tersumbat tersebut sehingga mampu membantu menghilangkan rasa sakit atau kaku.
Manfaat yang bisa didapatkan dari pijatan gua sha
Gua sha memiliki banyak manfaat jika rutin dilakukan, seperti mengobati penyakit yang menyebabkan nyeri kronis. Selain itu, terdapat beberapa manfaat lain dari teknik memijat gua sha yakni sebagai berikut:
Mengurangi peradangan hati
Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan hati, kerusakan hati. Penelitian menunjukkan bahwa gua sha dapat mengurangi peradangan hati yang sudah kronis.
Satu studi kasus yang dilakukan pada seorang pria dengan enzim hati tinggi, diberi gua sha dan setelah 48 jam pengobatan mengalami penurunan enzim hati. Hal ini membuat para peneliti percaya bahwa gua sha memiliki kemampuan untuk memperbaiki peradangan hati.
Mengatasi sakit kepala migrain
Jika sakit kepala migrain tidak merespons obat yang dijual bebas, maka gua sha bisa membantu. Dalam satu penelitian, seorang wanita berusia 72 tahun yang hidup dengan sakit kepala kronis menerima sha selama periode 14 hari.
Hasilnya, migrain yang dirasakan membaik selama waktu tersebut. Karena itu, penelitian ini menunjukkan bahwa teknik penyembuhan kuno gua sha merupakan obat yang efektif untuk sakit kepala.
Pembengkakan payudara
Pembengkakan pada payudara adalah kondisi yang dialami oleh banyak wanita menyusui. Biasanya, kondisi ini terjadi pada minggu-minggu pertama menyusui atau jika ibu jauh dari bayi karena alasan apapun.
Dalam satu penelitian, wanita yang diberi teknik pemijatan gua sha dari hari kedua setelah melahirkan hingga meninggalkan rumah sakit. Hasilnya, selama minggu-minggu setelah melahirkan ditemukan bahwa banyak yang memiliki lebih sedikit laporan tentang pembengkakan payudara.
Mengatasi sakit leher
Teknik gua sha juga terbukti efektif untuk mengatasi nyeri leher kronis. Untuk menentukan efektivitas terapi ini, 48 peserta studi dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberi gua sha dan lainnya menggunakan bantalan pemanas termal untuk mengobati sakit leher.
Setelah satu pekan, peserta yang menerima gua sha melaporkan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan dengan kelompok yang tidak menerimanya. Namun, para ahli masih ragu tentang efek jangka panjang gua sha pada nyeri leher, sehingga membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Mengurangi gejala sindrom Tourette
Menurut satu studi kasus, gua sha yang dikombinasikan dengan terapi lain mungkin dapat membantu mengurangi gejala sindrom Tourette.
Penelitian ini melibatkan seorang pria berusia 33 tahun yang menderita sindrom Tourette sejak usia 9 tahun. Peserta tersebut menerima akupuntur, herbal, gua sha, dan mengubah gaya hidupnya. Setelah 35 perawatan seminggu sekali, gejalanya membaik hingga 70 persen.
Meredakan gejala sindrom perimenopause
Perimenopause umumnya terjadi saat wanita mendekati menopause. Gejalanya meliputi insomnia, haid tidak teratur, kegelisahan, dan kelelahan. Satu studi menemukan bahwa gua sha dapat mengurangi gejala perimenopause pada beberapa wanita.
Studi ini meneliti 80 wanita dengan gejala perimenopause. Kelompok intervensi menerima perawatan gua sha 15 menit seminggu sekali bersamaan dengan terapi konvensional selama 8 pekan, sementara kelompok kontrol hanya mendapat terapi konvensional.
Setelah menyelesaikan penelitian, kelompok intervensi melaporkan pengurangan gejala yang lebih besar seperti insomnia, kecemasan, kelelahan, dan sakit kepala daripada kelompok kontrol.
Para peneliti percaya jika terapi gua sha mungkin merupakan terapi yang aman dan efektif untuk sindrom ini.
Baca juga: Agar Tak Iritasi, Ketahui Cara Memilih Pelembab Wajah Sesuai Jenis Kulit
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!