Share This Article
Jerawat di dagu adalah salah satu keluhan pada kulit yang cukup sering dialami oleh kaum hawa. Meski mungkin tidak berbahaya, tapi bisa mengganggu penampilan, ya.
Akibatnya, tak jarang rasa minder dan tidak percaya diri pun muncul. Nah, supaya tidak berlanjut jadi infeksi, hindari memecahnya sembarangan.
Bagaimana cara mengatasi jerawat di dagu? Apa penyebab kondisi ini sering muncul? Berikut informasi lengkapnya untuk kamu!
Faktor penyebab jerawat di dagu
Jerawat pada dagu tidak muncul dengan sendiriya, melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor pemicu.
Faktor-faktor tersebut termasuk kebersihan wajah, ketidakstabilan hormon, stres, dan efek samping obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
1. Faktor kebersihan wajah
Masalah utama dari jerawat di wajah adalah soal kebersihan. Tidak sedikit yang mengabaikan hal yang satu ini. Wajah yang kotor tentu saja menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri.
Nah, meski mungkin kamu tidak merasakannya, tapi tumpukan kotoran tersebut dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.
Baca juga: Katakan Selamat Tinggal pada Jerawat Batu, Begini Cara Menghilangkannya
2. Jerawat di dagu karena faktor hormonal
Selain masalah kebersihan, jerawat pada dagu juga bisa muncul karena adanya fluktuasi hormon di dalam tubuh.
Naik turunnya hormon ini sering terjadi pada saat seseorang memasuki masa pubertas, menstruasi, dan bertambahnya usia.
Wanita lebih sering mengalami beberapa kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Menurut American Academy of Dermatology, jerawat di dagu lebih sering terjadi pada wanita di rentang usia 20 sampai 29 tahun, dengan persentase mencapai 50 persen.
3. Stres
Banyak orang sudah salah kaprah dalam menghubungkan stres dengan jerawat. Menurut sejumlah pakar dermatologi dalam jurnal JAMA Dermatology, stres tidak bisa menyebabkan seseorang timbul jerawat. Hanya saja, stres bisa memperburuk jerawat yang telah ada.
Luka atau infeksi pada jerawat akan sulit disembuhkan saat seseorang sedang stres atau depresi. Saat stres melanda, jerawat berkembang dengan lambat. Artinya, proses penyembuhannya juga butuh waktu yang tidak sebentar.
4. Jerawat di bawah bibir karena efek samping obat
Jika kamu selalu menjaga kebersihan wajah dan tidak sedang mengalami stres, mungkin kamu tengah merasakan efek samping dari obat-obatan tertentu.
Perlu kamu ketahui, beberapa obat bekerja dengan melibatkan hormon dalam tubuh, sehingga ketidakstabilan pun bisa saja terjadi.
Beberapa obat yang bekerja dengan memengaruhi hormon di dalam tubuh di antaranya adalah pil kontrasepsi, vitamin B, antidepresan, dan kortikosteroid.
Tidak heran jika seorang wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi seringkali muncul jerawat di dagu.
Cara mengatasi jerawat di dagu
Setelah mengenali berbagai penyebab dari jerawat di dagu, kini saatnya kamu mengetahui beberapa cara yang ampuh untuk mengusir spot pengganggu di wajah itu. Ini langkah-langkah yang bisa kamu terapkan di rumah.
1. Jangan sering sentuh wajah
Jangan sekali-sekali menyentuh jerawat menggunakan tangan telanjang, apalagi jika tangan kamu dalam kondisi kotor. Ini justru dapat membuat jerawat jadi infeksi.
Tangan adalah bagian dari tubuh tempat berkumpulnya kuman dan bakteri. Jadi, sebaiknya bersihkan wajah dengan kapas atau perantara lain yang bersih.
2. Kompres dengan es
Cara mengatasi jerawat pada dagu berikutnya adalah mengompresnya dengan es atau handuk yang telah dicelupkan ke air dingin. Tidak perlu memberikan tekanan pada jerawat, cukup posisikan es atau handuk tersebut di atas jerawat selama 5 menit.
Air dingin atau es bisa menenangkan rasa sakit dan juga mengobati kemerahan pada jerawat.
3. Gunakan asam salisilat
Asam salisilat adalah senyawa yang mampu mengobati berbagai masalah pada kulit wajah, termasuk jerawat. Zat ini bisa dengan mudah didapatkan di beberapa produk skincare.
Cari produk perawatan wajah yang mengandung senyawa ini dan benzoil peroksida. Kombinasi keduanya bisa membunuh bakteri yang ada pada jerawat.
4. Rajin bersihkan sel kulit mati
Salah satu cara mengatasi jerawat pada dagu yang sering tidak disadari adalah dengan membersihkan sel kulit mati secara teratur. Biasanya, sebagian wanita hanya membersihkan wajah menggunakan cairan cleansing hanya jika sedang menggunakan make up.
Padahal, membersihkan wajah saat tidak sedang memakai make up bisa mengangkat sel kulit mati yang berpotensi memperparah jerawat yang sudah ada.
Baca juga: Agar Tak Iritasi, Begini 7 Cara Menghilangkan Jerawat Membandel
5. Minum antibiotik
Antibiotik tidak hanya bisa digunakan untuk mengobati penyakit dalam, tapi juga jerawat. Obat ini bekerja dengan meredakan inflamasi atau peradangan, termasuk pada wajah.
Tapi ingat, cara ini hanya bisa kamu lakukan dengan anjuran dan resep dari dokter. Tidak semua jerawat di dagu memerlukan antibiotik sebagai pengobatan.
Konsultasi dengan dokter kulit diperlukan guna mendapatkan dosis yang tepat. Jika tidak, beberapa efek samping bisa muncul seperti mual, diare, dan gangguan pencernaan.
Mencegah munculnya jerawat di dagu
Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risiko terkena jerawat di dagu, di antaranya:
- Cuci seluruh area wajah menggunakan sabun muka, paling tidak dua kali dalam sehari
- Kelola stres dengan baik
- Gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan
- Jangan sering menyentuh wajah menggunakan tangan
- Jaga kebersihan tempat tidur (termasuk bantal)
- Hindari makanan berminyak dan yang memiliki kandungan gula berlebih
Nah, itulah ulasan lengkap tentang penyebab jerawat di dagu, cara mengatasi, dan pencegahannya. Tetap jaga kebersihan dan kelola stres agar terhindar dari jerawat, ya!
Jerawat di bawah bibir
Perlu diketahui, jerawat merupakan kelainan kulit yang terjadi ketika pori-pori tersumbat oleh minyak atau sebum dan sel kulit mati. Jerawat bisa muncul di area wajah mana saja, termasuk dahi, pipi, bibir, bahkan dagu.
Selain di dagu, jerawat di bawah bibir juga bisa muncul akibat berbagai penyebab. Beberapa penyebab jerawat di bawah bibir adalah akibat pemakaian kosmetik atau produk wajah, penggunaan pasta gigi, lip balm, atau krim cukur.
Jenis jerawat di bibir
Ada berbagai jenis jerawat yang bisa muncul di bawah bibir, termasuk blackheads dan whiteheads. Kedua jenis komedo ini tidak membuat kulit meradang dan jarang menyebabkan pembengkakan atau nyeri. Biasanya, komedo terjadi pada orang dengan atau tanpa jerawat dan dapat diobati dengan obat yang dijual bebas.
Sementara untuk papula, pustula, kista, dan nodul merupakan jenis jerawat di bawah bibir yang sering menyebabkan peradangan serta ketidaknyamanan. Kondisi ini umum terjadi pada orang yang berjerawat dan mungkin memerlukan perawatan dengan obat resep.
Bagaimana mencegah jerawat di bawah bibir?
Untuk menghindari munculnya jerawat di bawah bibir, kamu bisa melakukan tindak pencegahan. Beberapa tindak pencegahan dan penanganan sebelum muncul jerawat di sekitar mulut, antara lain sebagai berikut:
Hindari kosmetik tertentu
Beberapa kosmetik, seperti alas bedak dan concealer dapat menyebabkan pori-pori di wajah menjadi tersumbat. Untuk itu, kamu disarankan mencari riasan wajah dengan label nonkomedogenik. Artinya, produk wajah tersebut tidak mengandung minyak yang merupakan penyebab pori-pori tersumbat.
Lipstik dan lip balm diketahui dapat menyebabkan jerawat di sekitar mulut, termasuk di bawah bibir. Karena itu, berhati-hatilah saat menggunakan produk apapun yang melibatkan bibir atau sekitar mulut.
Lap mulut setelah makan
Partikel makanan kecil di sekitar mulut bisa juga menjadi penyebab tersumbatnya pori-pori kulit. Karena itu, usap area sekitar mulut setelah makan dan coba hindari konsumsi makanan yang berminyak.
Minyak dari makanan bisa meningkatkan kemungkinan munculnya jerawat. Jika kamu mudah berjerawat, pastikan untuk tidak mengonsumsi makanan berminyak terlalu sering atau banyak. Minuman manis juga bisa memperburuk kondisi kulit, jadi usahakan untuk menguranginya.
Terapkan cara bercukur yang baik
Bercukur dapat mengiritasi kulit dan menyumbat pori-pori yang berpotensi mengakibatkan munculnya jerawat di bawah bibir. Gantilah silet secara teratur karena mata pisau yang sudah tua bisa menampung bakteri.
Bilas pisau cukur setelah pemakaian dan biarkan sampai kering untuk mencegah penumpukan bakteri. Selain itu, pilih busa atau gel cukur yang lembut untuk mengurangi risiko iritasi pada kulit.
Rutin membersihkan kulit wajah
Untuk menghindari jerawat di bawah bibir, basuhlah wajah dua kali sehari terutama setelah berkeringat. Selain itu, kamu juga harus menerapkan pembersihan riasan di wajah sebelum tidur. Pilihlah pembersih yang lembut dan gunakan pelembab setelahnya.
Bersihkan juga kuas riasan secara berkala untuk mencegah penyebaran bakteri ke wajah yang dapat menyumbat pori-pori. Mencuci handuk dan kain muka secara rutin dapat pula membantu menjaga kebersihan kulit dan mencegah kemunculan jerawat.
Perhatikan kebersihan
Sering menyentuh wajah sembarangan dengan tangan kotor bisa memicu munculnya jerawat. Hal ini terjadi karena adanya perpindahan bakteri dari tangan ke wajah. Untuk itu, hindari menyentuh area di sekitar mulut setelah bepergian atau usai menyentuh benda tertentu.
Selain itu, jerawat juga mudah muncul jika kamu tidak memerhatikan kebersihan tempat tidur. Usahakan untuk mengganti seprai dan sarung bantal secara rutin untuk membantu mencegah bakteri bersentuhan dengan wajah.
Perawatan jerawat di sekitar bibir
Penanganan terhadap jerawat di sekitar mulut tergantung pada tingkat keparahan dan kekambuhan. Beberapa pilihan pengobatan yang bisa kamu lakukan, yakni sebagai berikut:
Perawatan jangka pendek
Untuk jerawat ringan di sekitar bibir, yang pertama harus dilakukan adalah menjaga kebersihan wajah dengan menggunakan produk perawatan yang lembut. Jangan memencet atau mengorek jerawat karena dapat merusak kulit dan menimbulkan bakteri.
Jika kondisi memburuk, kamu bisa menggunakan produk yang mengandung sulfur, benzoil peroksida atau asam salisilat untuk membantu menghilangkan jerawat. Produk dengan kandungan ini dapat membunuh bakteri, menghancurkan komedo, dan mengurangi jumlah minyak yang diproduksi kulit.
Perawatan jangka panjang
Seseorang dengan jerawat membandel mungkin membutuhkan nasihat dari dokter kulit. Biasanya, obat resep dapat membantu mengatasi jerawat jika pengobatan OTC dan perubahan gaya hidup tidak berhasil.
Antibiotik biasanya diberikan untuk membantu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Selain itu, retinoid juga dapat digunakan untuk memecah komedo dan membantu mencegah pembentukan komedo.
Perubahan hormonal dalam tubuh mungkin bisa memengaruhi kulit. Mengonsumsi pil KB dapat membantu beberapa wanita yang mengalami jerawat di sekitar masa menstruasi.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!