Share This Article
Pernahkah kamu mendengar istilah katarsis? Sederhananya ini adalah proses pelepasan emosi.
Katarsis baik untuk kesehatan mental dan banyak digunakan dalam berbagai terapi psikologi.
Yuk, ketahui apa itu katarsis dan beberapa contoh tindakan katarsis pada ulasan berikut ini!
Apa itu katarsis?
Melansir American Psychological Association, dalam teori psikoanalitik katarsis adalah pelepasan pengaruh yang terkait dengan peristiwa traumatis yang terjadi ketika peristiwa ini dibawa kembali ke kesadaran dan dialami kembali.
Katarsis adalah istilah dan konsep yang berasal dari Yunani Kuno, yang pada dasarnya dapat diterjemahkan menjadi “pembersihan” atau “pemurnian”.
Secara umum, katarsis dapat dijelaskan sebagai pelepasan emosi yang kuat dan terpendam.
Katarsis melibatkan komponen emosional yang kuat di mana perasaan yang kuat dirasakan dan diekspresikan, serta komponen kognitif di mana individu memperoleh wawasan baru.
Baca Juga : 6 Cara Mengendalikan Emosi untuk Jaga Kesehatan Mental
Katarsis dalam psikologi
Dalam beberapa tahun terakhir, psikologi katarsis telah diadaptasi agar lebih dapat diterapkan pada zaman dan situasi modern.
Psikoanalisis masih berfokus untuk mengatasi peristiwa dan perasaan negatif, tetapi tidak harus dengan cara katarsis.
Namun, katarsis masih bisa menjadi pelampiasan yang bagus bagi orang-orang yang mengalami stres, amarah, dan emosi.
Penggunaan katarsis untuk terapi emosional
Sebenarnya, katarsis adalah proses yang digunakan Sigmund Freud dalam teori psikoanalisisnya. Dalam konteks ini, Freud menangani histeria, yang sebenarnya merupakan penyakit yang berasal dari trauma, menggunakan hipnosis.
Tujuannya adalah “pemurnian” atau katarsis emosional untuk melepaskan syok atau trauma. Kemudian pasien akan mengekspresikan emosi dan pengalaman yang tertekan yang menyebabkan gejala tersebut.
Konsep katarsis, mengambil ingatan, dan melepaskan emosi masih akan menjadi nilai inti dari banyak metode psikoterapi lain. Berikut beberapa bentuk terapi yang menggunakan konsep ini:
- Terapi Primal
- Terapi Psikodinamik
- Terapi Berfokus Emosional (EFT)
- Psikodrama
- Pencegahan Paparan & Respons (ERP)
Baca Juga : Suka Menulis Bagus untuk Kesehatan Mental Lho! Ini Sederet Manfaatnya
Contoh tindakan katarsis
Untuk memahami katarsis, kita dapat mempelajarinya dari beberapa contoh. Katarsis dapat terjadi selama terapi, tetapi juga dapat terjadi pada saat-saat lain.
Berikut beberapa contoh tindakan katarsis yang dapat kamu coba lakukan untuk menyalurkan emosi secara positif:
1. Berbicara dengan seorang teman
Sebuah diskusi dengan seorang teman tentang masalah yang sedang dihadapi dapat memicu memori di mana kamu dapat melihat bagaimana sebuah peristiwa di masa lalu dapat berkontribusi pada pola perilaku kamu saat ini.
Pelepasan emosi ini dapat membantu kamu merasa lebih mampu menghadapi dilema yang sedang kamu hadapi saat ini.
2. Mendengarkan musik
Musik bisa menjadi motivasi, tetapi juga sering memicu momen-momen memori yang luar biasa. Musik memungkinkan kamu melepaskan emosi dengan cara yang seringkali membuat kamu merasa lebih baik.
3. Berkreasi
Menciptakan seni juga dapat memiliki efek katarsis. Setiap media seni memiliki kekuatan untuk membantu seniman amatir dan profesional melepaskan emosi.
Seseorang mungkin memercikkan cat di atas kanvas, sambil membuang amarah mereka saat melakukannya. Orang lain mungkin menggambar garis miring hitam tebal dengan pensil arang.
4. Olahraga
Meskipun katarsis adalah pelepasan emosional, ini membawa banyak perubahan dalam tubuh. Sistem kardiovaskular, pernapasan, gastrointestinal, dan muskuloskeletal semuanya terpengaruh saat emosi yang terpendam dilepaskan.
Tuntutan fisik dari olahraga dapat menjadi cara yang bagus untuk mengatasi emosi yang kuat dan melepaskannya dengan cara yang konstruktif.
5. Menulis jurnal atau diary
Menulis bisa sangat terapeutik. Banyak psikolog dan program kesehatan mental mendorong pembuatan jurnal karena alasan ini.
Baik kamu menulis langsung tentang pengalaman kamu di jurnal atau membuat puisi untuk mengekspresikan emosi itu melalui kata-kata dan gambar puitis, pelepasan emosinya hampir sama.
Baca Juga : Suka Menulis Bagus untuk Kesehatan Mental Lho! Ini Sederet Manfaatnya
6. Menjadi sukarelawan
Terkadang, ketika seseorang memiliki pengalaman yang sulit, mereka mengatasinya dengan menjadi sukarelawan untuk membantu orang lain.
Tentu saja, ini juga melibatkan aktivisme komunitas, yang bisa memberikan efek katarsis.
7. Humor dan tawa
Humor membantu orang melampiaskan emosinya, seringkali dalam ledakan tawa yang parau.
Ini adalah sesuatu yang mudah dilakukan karena kamu dapat menonton TV atau film, berbicara dengan seseorang, atau melakukan sejumlah hal lain untuk membuat kamu tertawa.
Kadang-kadang, kamu mungkin menemukan bahwa saat melepaskan emosi melalui tawa kamu akan menangis, dan atau sebaliknya. Momen tersebut dapat juga dipahami sebagai tindakan katarsis.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan mental? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!