Share This Article
Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan ketakutan akan ketinggian (acrophobia) atau ketakutan akan kegelapan (nyctophobia), namun bagaimana dengan ketakutan pada orang asing ?
Ketakutan berlebihan ini dikenal sebagai xenophobia. Perlu diketahui bahwa xenophobia bukan hanya bisa memberikan dampak pada diri sendiri, melainkan juga mencakup aspek yang lebih luas.
Nah, agar kamu lebih memahami mengenai xenophobia, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Baca juga: 7 Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Mental, Benarkah Bisa Atasi Kecanduan?
Apa itu xenophobia?
Xenophobia atau ketakutan terhadap orang asing adalah istilah yang menggambarkan ketakutan terhadap seseorang yang berbeda dari diri kita sendiri. Istilah xenophobia berasal dari Yunani, yakni ‘xenos’ yang berarti orang asing dan ‘phobos’ yang berarti ketakutan.
Salah satu reaksi terhadap rasa takut adalah permusuhan terhadap orang luar. Biasanya, ini melibatkan keyakinan bahwa terdapat konflik antar ingroup (kelompok dalam) ataupun outgroup (kelompok luar) individu.
Xenophobia seringkali disalahartikan dengan bentuk prasangka lain, seperti rasisme dan homophobia. Meskipun demikian, terdapat perbedaan mendasar yang perlu diketahui.
Rasisme dan homophobia atau bentuk diskrimisasi lain didasarkan pada karakteristik tertentu. Sedangkan xenophobia biasanya berakar dari persepsi bahwa anggota kelompok luar adalah orang asing bagi komunitas kelompok dalam.
Tipe-tipe xenophobia
Xenophobia dibagi dalam dua tipe, yakni xenophobia budaya dan xenophobia imigran. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tipe xenophobia.
Xenophobia budaya
Xenophobia budaya melibatkan penolakan terhadap objek, simbol, atau bahkan tradisi terkait dengan kelompok atau kebangsaan lain. Bahasa, pakaian, musik, atau tradisi lain yang berkaitan dengan budaya termasuk ke dalam tipe ini.
Xenophobia imigran
Xenophobia imigran melibatkan penolakan terhadap orang-orang yang tidak dipercayai oleh individu yang mengalami xenophobia dalam kelompok diri sendiri. Ini dapat mencakup penolakan terhadap individu dengan agama dan kebangsaan yang berbeda.
Penolakan terhadap perbedaan latar belakang dapat mengarah pada permusuhan, penganiayaan, atau bahkan kekerasan.
Apakah xenophobia termasuk gangguan mental?
Xenophobia sendiri tidak dikategorikan sebagai gangguan mental dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Adapun beberapa kondisi yang termasuk ke dalam DMS-5 yakni gangguan kecemasan, bipolar, serta depresi.
Meskipun demikian, beberapa psikolog dan psikiater menyarankan bahwa baik rasisme ataupun prasangka yang ekstrem harus diakui sebagai masalah terkait kesehatan mental.
Sementara itu, profesional lainnya berpendapat bahwa memasukan rasisme dan xenophobia sebagai gangguan mental dapat menyebabkan masalah sosial menjadi masalah medis.
Ciri-ciri orang dengan xenophobia
Pada dasarnya, xenophobia dapat digambarkan dengan berbagai macam cara. Akan tetapi, terdapat beberapa ciri-ciri spesifik orang dengan xenophobia termasuk:
- Mengalami kesulitan dalam menjalin relasi dengan rekan satu tim yang berbeda latar belakang, baik ras, budaya, hingga agama
- Merasa tidak nyaman berada di sekitar orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok yang berbeda dengan diri sendiri
- Berusaha untuk menghindari area tertentu
- Menolak untuk berteman dengan orang lain karena perbedaan cara berpakaian, warna kulit, atau faktor-faktor lainnya
Ketakutan tersebut mungkin saja dirasakan, namun kebanyakan seseorang dengan xenophobia tidak benar-benar mengalami fobia.
Seseorang dengan xenophobia biasanya percaya bahwa budaya atau bangsanya lebih unggul dibandingkan dengan yang lain, sehingga ini dapat berdampak pada penolakan terhadap orang yang berbeda dengan komunitasnya.
Baca juga: Merasa Kesepian Wajar, Tapi Kesepian akibat Depresi Ini yang Harus Diwaspadai
Apa dampak dari xenophobia?
Xenophia dapat berdampak luas. Sebab, ini bukan hanya dapat berdampak pada individu saja, melainkan juga memengaruhi masyarakat, baik dalam sikap terhadap budaya, sejarah, ekonomi, hingga politik. Sebagai contoh, diskriminasi terhadap bangsa lain.
Melansir laman Very Well Mind, xenophobia dapat berdampak pada:
- Permusuhan terhadap orang-orang dengan latar belakang yang berbeda
- Bias implisit terhadap anggota kelompok luar
- Diskriminasi
- Posisi dalam politik
- Peluang sosial dan ekonomi yang menurun bagi kelompok luar
- Kejahatan dan kebencian
- Perang dan genosida
Bagaimana cara menangani xenophobia?
Xenophobia pada diri sendiri dapat diatasi dengan beberapa cara. Berikut ini adalah cara mengatasi xenophobia:
1. Memperluas pengalaman
Seseorang yang menunjukkan xenophobia dapat disebabkan karena kurangnya interaksi dengan seseorang yang berbeda latar belakang.
Melakukan traveling ke negara lain atau melakukan perjalanan di kota terdekat dapat membantumu belajar mengenai berbagai budaya. Pada akhirnya, ini dapat membantu untuk mengatasi xenophobia.
2. Lawan ketakutan
Ketakutan akan hal yang tidak diketahui adalah salah satu ketakutan yang paling kuat dan berbahaya. Berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki latar belakang berbeda, baik itu budaya, agama, atau ras bisa menumbuhkan rasa toleransi dalam diri sendiri.
3. Mengubah pikiran
Perhatikanlah kapan pikiran xenophobia muncul. Ketika ini terjadi, berusahalah untuk mengubah pikiran xenophobia menjadi pikiran yang lebih positif serta lebih realistis.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai xenophobia. Jika kamu merasa kesulitan untuk mengatasi xenophobia, meskipun sudah memperlajari beragam kebudayaan jangan ragu untuk meminta bantuan profesional, ya.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan mental? Silakan chat kami melalui Aplikasi Good Doctor. Mitra dokter kami siap membantumu dengan akses layanan 24/7. Jangan ragu untuk berkonsultasi, ya!