Share This Article
Ketika kamu mengalami skizofrenia, kondisi tersebut akan mempengaruhi cara berpikir, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini gejala skizofrenia yang harus kamu ketahui karena bisa menyerang siapa saja.
Apa itu skizofrenia?Â
Dilansir dari Mayo Clinic, skizofrenia adalah gangguan mental yang cukup serius. Kondisi tersebut di mana penderita menafsirkan realita secara tidak normal.Â
Skizofrenia dapat menyebabkan kombinasi antara halusinasi, delusi, pemikiran dan perilaku yang sangat tidak teratur. Tentu saja hal itu mengganggu kehidupan sehari-hari, dan dapat melumpuhkan kehidupannya.
Orang yang menderita skizofrenia membutuhkan perawatan seumur hidup. Perawatan dini dapat membantu mengendalikan gejala sebelum komplikasi semakin berkembang dan dapat membantu meningkatkan pandangan jangka panjang.
Baca juga: Gangguan Depresi: Jenis, Gejala dan Pengobatan
Gejala skizofrenia
Melansir penjelasan Mayo Clinic, skizofrenia melibatkan sejumlah masalah dengan pemikiran (kognisi), perilaku dan emosi.Â
Tanda dan gejala pun dapat bervariasi, tetapi biasanya melibatkan delusi, halusinasi atau ucapan tidak teratur, dan mencerminkan gangguan kemampuan untuk berfungsi.
Gejala skizofrenia bisa datang dan pergi begitu saja, tidak ada waktu khusus. Berikut ini deretan gejala skizofrenia beserta penjelasannya:
1. Delusi
Kondisi ini adalah di mana kamu meyakini akan sesuatu tetapi tidak didasarkan pada kenyataan.
Misalnya, kamu berpikir bahwa sedang dirugikan atau dilecehkan, merasa adanya gerakan atau komentar tertentu diarahkan padamu, memiliki kemampuan atau ketenaran yang luar biasa, hingga merasa orang lain jatuh cinta denganmu.
Beberapa hal itu disebut sebagai delusi dan terjadi pada kebanyakan orang dengan menderita skizofrenia.
2. Halusinasi
Seseorang disebut berhalusinasi ketika mulai melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak pernah ada.
Namun untuk orang yang menderita skizofrenia hal itu menjadi sangat nyata karena adanya dampak dari pengalaman normal. Halusinasi bisa dalam banyak wujud, tetapi mendengar suara adalah halusinasi yang paling umum.
3. Berpikir secara acak
Penderita skizofrenia biasanya memiliki pemikiran yang tidak teratur. Hal itu dapat disimpulkan dari ucapan yang tidak teratur.
Komunikasi yang efektif pun dapat terganggu, dan sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak relevan.
4. Perilaku motorik tidak normal
Kondisi ini dapat ditunjukkan dalam beberapa cara, mulai dari perilaku kekanak-kanakan hingga agitasi yang tidak terduga.
Perilaku tidak terfokus pada satu tujuan, jadi sulit untuk melakukan sebuah tugas. Perilaku dapat mencakup penolakan terhadap instruksi, sikap yang tidak pantas atau aneh, kurangnya respons, atau gerakan yang tidak berguna dan berlebihan.
5. Kebiasaan tidak normal
Gejala ini mengacu pada kurangnya kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara normal. Misalnya, orang tersebut mungkin mengabaikan kebersihan pribadi atau tampak bersikap datar.
Beberapa contohnya tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah atau berbicara dengan nada monoton. Ciri lain yakni kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, menarik diri secara sosial atau kurang memiliki kemampuan untuk mengalami kesenangan.
Gejala skizofrenia dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan dari waktu ke waktu, dengan periode tertentu. Namun, perlu kamu ketahui bahwa beberapa gejala mungkin selalu ada.
Usia dan gejala skizofrenia
Pada pria, gejala skizofrenia biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan umur 20-an. Namun, justru berbeda dengan wanita, gejala skizofrenia malah akan dimulai pada akhir umur 20-an.
Bagi anak-anak jarang didiagnosis menderita skizofrenia dan pada umumnya jarang terjadi pada mereka yang berusia di atas 45 tahun.
Orang dengan skizofrenia akan lebih sering mengalami berkurangnya kesadaran. Mereka tidak menyadari bahwa kondisi tersebut berasal dari gangguan mental yang memerlukan perhatian medis. Jadi sering kali diabaikan begitu saja oleh keluarga atau teman.
Melansir penjelasan dari Mayo Clinic, hingga saat ini tidak ada cara pasti untuk mencegah skizofrenia, tetapi tetap dengan rencana perawatan dapat membantu mencegah kambuh atau memburuknya gejala pada penderita.Â
Selain itu, mencoba untuk memberikan perawatan atau lebih mengenal banyak tentang faktor risiko untuk skizofrenia dapat menyebabkan diagnosis dan pengobatan lebih dini.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!