Share This Article
Ketika kamu bertindak secara cepat tanpa memikirkan konsekuensinya, ini dapat disebut berperilaku impulsif. Biasanya, ketika kamu melakukan hal ini tidak ada yang terlintas di dalam pikiran.
Nah, agar lebih memahami bagaimana tanda-tanda perilaku impulsif beserta cara mengatasinya, yuk simak ulasan di bawah ini.
Baca juga: Anak Hiperaktif bukan Sekadar Energik, Ini Ciri-cirinya yang Moms Perlu Tahu!
Mengenal lebih dalam perilaku impulsif
Secara singkat berperilaku impulsif adalah kecenderungan untuk bertindak tanpa berpikir.
Kita mungkin pernah melakukan perilaku impulsif sesekali, misalnya saja ketika kita mengucapkan sesuatu tanpa berpikir akan konsekuensinya, atau ketika kita membeli sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya.
Akan tetapi, yang perlu kamu ketahui adalah perilaku impulsif ini umum terjadi, terutama pada anak-anak dan remaja. Hal ini karena otak masih dalam tahap perkembangan. Oleh karenanya, impulsif pada anak-anak dan remaja belum tentu merupakan pertanda adanya masalah.
Masih belum diketahui secara pasti apa penyebab perilaku impulsif. Sebab, bagaimana kita membuat keputusan merupakan proses yang kompleks.
Meskipun demikian, melansir dari Healthline, studi menunjukkan bahwa perilaku impulsif mungkin ada hubungannya dengan lobus prefrontal (bagian otak besar yang terletak di bagian depan). Sedangkan penelitian lain menunjukkan hubungan antara perilaku impulsif dengan konektivitas otak.
Adakah hubungannya dengan kondisi tertentu?
Terkadang dalam beberapa kasus perilaku, berperilaku impulsif yang terlalu sering bisa menjadi tanda dari beberapa kondisi, seperti:
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
- Gangguan kepribadian antisosial
- Gangguan bipolar
- Borderline personality disorder (BPD)
- Kleptomania.
Apa saja tanda-tanda dari perilaku impulsif?
Melakukan perilaku impulsif adalah tindakan yang spontan. Tidak ada pertimbangan bagaimana hal ini dapat memengaruhi orang lain maupun diri sendiri. Nah, berikut ini adalah tanda-tanda perilaku impulsif yang harus kamu ketahui.
- Melakukan sesuatu secara berlebihan, misalnya saja terlalu memanjakan diri dalam hal-hal seperti berbelanja
- Merusak barang ketika sedang marah, baik barang milik orang lain maupun barang pribadi
- Melebih-lebihkan masalah, misalnya saja pada situasi yang sebenarnya tidak terlalu penting, seseorang yang bertindak impulsif mungkin akan menjadikan situasi tersebut lebih mendesak dan lebih penting daripada yang diperlukan
- Emosi yang berlebihan
- Berbicara tanpa berpikir
- Bereaksi secara berlebihan
- Ketika marah, kecewa, atau bahkan sedih seseorang dengan perilaku impulsif dapat menyakiti diri sendiri
- Melakukan hubungan seks yang memiliki risiko tinggi.
Tanda perilaku impulsif pada anak-anak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa, perilaku impulsif seringkali terjadi pada anak-anak. Ini juga dapat disebabkan karena mereka belum menyadari bagaimana perilaku mereka dapat memengaruhi orang lain.
Selain itu, mereka juga belum memahami sepenuhnya bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi atau risiko di luar keinginan mereka. Beberapa tanda atau contoh perilaku impulsif pada anak-anak di antaranya adalah:
- Mengabaikan suatu bahaya, misalnya saja berlari di jalan tanpa memerhatikan kendaraan yang melintas
- Menyela percakapan
- Melemparkan sesuatu saat kesal atau mendorong temannya sendiri
- Mengambil apa yang mereka inginkan secara paksa daripada menunggu giliran atau meminta secara baik-baik
- Berteriak ketika kesal.
Cara mengatasi perilaku impulsif
Jika perilaku impulsif bukanlah merupakan bagian dari suatu kondisi tertentu, kamu dapat mengatasi perilaku impulsif dengan cara:
- Berlatih untuk berpikir sebelum bertindak
- Berurusan secara langsung dengan perilaku impulsif, misalnya saja memberikan batasan ketika kamu berbelanja, atau bahkan menahan keinginan untuk berbelanja.
Sedangkan untuk mengontrol perilaku impulsif pada anak-anak kamu dapat melakukan hal berikut ini:
- Membuat si Kecil sadar akan perilaku impulsif dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi mereka nantinya
- Mengajari dan melatih kesabaran pada si Kecil
- Mengeksplorasi perilaku alternatif dengan bermain peran.
Akan tetapi, jika perilaku impulsif disebabkan oleh suatu kondisi tertentu, perawatan sangat bergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa perawatan yang bisa dilakukan seperti yang telah dilansir dari Webmd.
Baca juga: Yuk, Kenali Penyakit ADHD pada Anak Sejak Dini
1. Analisis perilaku terapan (applied behavior analysis)
Analisis perilaku terapan memungkinkan kamu untuk belajar dengan lebih baik untuk mengatasi atau menangani situasi yang memicu perilaku impulsif yang dialami.
2. Obat-obatan
Antidepresan seperti misalnya saja selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) dapat membantu untuk mengatasi gangguan kontrol impuls.
Sedangkan jika perilaku impulsif merupakan bagian dari ADHD, obat-obatan yang diresepkan untuk menangani kondisi tersebut mungkin dapat membantu. Adapun obat-obatan ini dapat meliputi amphetamine, methylphenidate, atau dextroamphetamine.
Itulah beberapa informasi mengenai perilaku impulsif. Perlu diketahui bahwa perilaku impulsif yang terjadi secara terus menerus dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Maka dari itu, perilaku ini harus segera ditangani.
Jika kamu tidak mampu untuk mengontrol perilaku impulsif dengan melakukannya sendiri. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, psikolog, atau psikiater ya.
Punya pertanyaan terkait kesehatan mental? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!