Share This Article
Ditulis Oleh: Lita
Stres merupakan hal biasa dan tidak dapat dihindari karena pasti akan muncul di kehidupan seseorang. Kamu tidak dituntut untuk menghindari stres, namun sebaiknya kamu tahu cara mengatasi stres agar tidak makin parah.
Berusahalah menghadapi dan mengelola stres dengan baik. Apakah itu stres karena perasaan cemas, marah, hingga stres akut maupun gangguan stres pasca trauma (PTSD).
Baca Juga: Gusi Bengkak Bikin Susah Makan dan Tidur, Begini Cara Mengatasinya
Cara mengatasi stres bisa dari dari sendiri maupun dengan bantuan medis
Ada banyak cara mengatasi stres yang dapat dicoba. Mulai dari mengelola stres dari diri sendiri hingga menggunakan bantuan pihak medis terkait. Berikut cara mengelola stres selengkapnya:
1. Mengalihkan stres menjadi hal positif
Jangan sampai penyebab stres dibiarkan menguasai kamu. Hal ini akan membuat kamu semakin sulit mengelola stres. Kenali apa yang menjadi penyebab stres. Lalu kelola menjadi hal yang lebih positif.
Misalnya jika kamu terlalu jemu menunggu seseorang atau bosan selama perjalanan jauh, kelola situasi tersebut dengan melakukan hal lain. Seperti membaca buku, mendengarkan musik, makan, dan sebagainya.
2. Berkompromi
Berkompromi maksudnya adalah mencoba menyesuaikan diri dengan tuntutan tanpa ada upaya mengubah lingkungan. Cara ini kerap dilakukan pada sosok yang lebih senang menghindari konflik.
Kompromi juga dapat dijadikan sebagai upaya kedua belah pihak untuk saling menyesuaikan diri. Ada pula substitusi yang dapat digunakan sebagai cara lain dalam berkompromi.
Misalnya jika tidak dapat masuk ke fakultas kedokteran yang notabene biayanya besar, tak perlu stres. Kamu dapat mengalihkan tujuan ke bidang lainnya yang masih relevan. Seperti keperawatan, farmasi, dan sebagainya.
3. Mitigasi
Diharapkan mampu mengelola stres secara efektif dengan memelihara tubuh sebaik mungkin. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol stress yang menimpa kamu. Seperti:
- Olahraga. Manfaatnya agar seluruh otot dan saraf dapat beristirahat sebaik mungkin. Olahraga juga bermanfaat sebagai sarana relaksasi serta pengalih perhatian dari hal-hal pemicu stres.
- Rekreasi. Sama seperti olahraga, rekreasi akan membantu kamu teralihkan pikiran dan emosinya. Rekreasi dapat menjauhkan pikiran dan emosi pemicu stres.
- Rileks. Tenangkan diri sehingga denyut jantung dan tekanan darah lebih terkontrol. Misalnya dengan meditasi, dzikir, latihan pernapasan dalam.
4. Melatih asertivitas
Individu dapat dikatakan memiliki sifat asertif jika dirinya mampu berhubungan sosial dengan orang lain secara apa adanya (jujur). Misalnya saja dia mampu menyatakan sikap dan pandangannya yang mungkin berbeda secara tegas dan terbuka, namun tetap menghormati lawan bicaranya.
Jika hanya diam dan memendam kejengkelan bukanlah sifat asertif. Maka agar stres dapat dikelola dengan baik, latihlah sifat asertif secara baik.
5. Menyelesaikan masalah penyebab stres
Banyak strategi yang bisa kamu lakukan untuk memecahkan masalah penyebab stres, diantaranya:
- Tetap beraktivitas. Meskipun terasa sulit, namun kamu mesti memaksakan diri sebisa mungkin untuk menyibukkan diri seperti biasa. Dengan cara ini, biasanya kamu akan memperoleh gagasan baru yang bermanfaat untuk memecahkan masalah.
- Berpikir positif. Cobalah untuk memaknai bahwa hidup tidak sebatas masalah yang dihadapi. Ada banyak aspek kehidupan lainnya yang bisa kamu nikmati. Dengan cara demikian, kamu dapat lebih mudah untuk senantiasa berpikir positif.
- Berjuang menghadapi masalah. Berpikirlah bahwa masalah datang bukan untuk dihindari. Melainkan untuk diatasi dan dihadapi. Berlari dari masalah bukanlah solusi terbaik untuk mengatasinya.
- Berbagi dengan orang lain. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Tentunya meskipun memiliki masalah, kita juga bisa bercerita dan membaginya ke orang lain.
- Mendekatkan diri dengan Tuhan. Jangan lupa bahwa Tuhan akan selalu membantu kita agar kita selalu mendapat ketenangan dan kesejukan sehingga dapat berpikir jernih dalam menghadapi masalah.
6. Membahagiakan diri sendiri
Ada banyak cara yang bisa kamu coba untuk membahagiakan diri sendiri. Diantaranya:
- Tetapkan batasan yang tepat pada lingkungan sekitar. Belajarlah untuk mengatakan tidak terhadap permintaan yang kemungkinan akan menciptakan tekanan berlebih dalam hidup.
- Luangkan waktu untuk rekreasi, menyalurkan hobi, maupun minat.
- Istirahatlah yang cukup. Tidur sangat efektif untuk memulihkan pikiran.
- Jangan mengandalkan obat penenang, alkohol, maupun narkoba untuk mengurangi stres.
- Cobalah untuk berbaur lebih akrab dengan orang-orang sekitar.
7. Stress testing
Cara satu ini bertujuan untuk tes diagnosis yang divalidasi untuk penyakit jantung. Stres memang berkaitan dengan penyakit jantung. Cara ini merupakan pilihan awal yang disukai kebanyakan wanita.
Latihan ini juga menjadi sarana untuk mengevaluasi pasien yang memiliki penyakit jantung koroner. Namun latihan ini tidak diindikasikan sebelum melakukan operasi noncardiac pada pasien yang mencapai 4 ekuivalen metabolik tanpa gejala.
Baca Juga: Agar Tak Keliru, Kenali Perbedaan Stres Pasca Trauma dan Stres Akut
8. Pendampingan psikologikal
Kalau dirasa stres yang kamu alami sampai dengan tingkat stres akut atau gangguan stres pasca trauma (PTSD), maka tak ada salahnya mengambil pendampingan psikologikal.
Biarkan mereka yang mengelola stres yang kamu alami. Cara ini kerap dipakai untuk mengelola stres pada korban bencana.
Itulah beberapa cara mengelola stres yang tepat, baik dari segi medis maupun non-medis. Kenali lebih dalam soal penyebab masalah dan beban pikiran kamu, serta lakukan penanganan yang tepat.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.