Share This Article
Tidak selamanya manusia memiliki semangat penuh dalam menjalani rutinitas. Ada beberapa momen mereka kehilangan motivasi atau disebut demotivasi. Seperti apa sih ciri-ciri orang demotivasi?
Baca Juga: Social Media Detox Kian Populer, Ini 4 Manfaatnya untuk Kesehatan Mental
Apa itu demotivasi?
Dilansir dari Lifehack, demotivasi adalah kehilangan motivasi di mana menjadi salah satu perasaan terburuk di dunia jika kamu mengalaminya.
Kamu merasa seolah-olah tidak memiliki arah, tidak merasa bahagia dengan cara apapun. Bahkan lebih buruknya kamu juga tidak merasa terdesak atau terdorong untuk berusaha mengubah situasi tersebut.
Setiap orang pasti memiliki berbagai macam alasan dirinya memilih sebuah pekerjaan. Salah satunya bisa karena sesuai dengan hal yang diminatinya, bisa karena rasa kekeluargaan dan masih banyak hal lainnya.
Namun terkadang walaupun itu adalah pekerjaan yang kamu pilih sendiri, tetapi ada kalanya motivasi kita jatuh ke titik terendah. Akhirnya hal itu membuat kamu tidak punya lagi gairah untuk bekerja.
Kalaupun kamu tetap bertahan, hasil yang dicapai tidak akan maksimal, alias seadanya saja. Mungkin sebagian dari kita saat ini tengah merasakannya.
Salah satunya cirinya seperti pergi bekerja tapi merasa bagaikan sebuah siksaan, pinginnya cepat-cepat pulang. Tidak ada lagi gairah dan keriangan itu tiba-tiba hilang. Pada beberapa orang, puncak dari menurunnya gairah ini adalah surat pengunduran diri.
Ciri-ciri orang tengah dilanda demotivasi
1. Tidak ada lagi minat mengembangkan diri
Ketika kamu semangat dalam suatu hal pekerjaan dan selalu mencari cara untuk terus berkembang, hal itu tentu motivasi pada diri masih sangat baik.
Namun jika kamu mulai mengubah kebiasaan, dan tidak lagi tertarik untuk mengembangkan diri hal itu bisa menjadi tanda awal alami demotivasi
Jika kamu mulai merasakan hal itu, ada baiknya untuk mengambil beberapa waktu untuk istirahat dan menemukan cara baru untuk tetap mengembangkan diri.
2. Tidak peduli dengan lingkungan sekitar
Ketika mengalami demotivasi, kamu pasti akan merasakan tidak bergairah tentang apapun itu baik dari segi pekerjaan atau pelajaran yang sedang kamu jalani.
Demotivasi juga bisa dilihat melalui bahasa tubuhnya dalam berkegiatan sehari-hari dan interaksinya dengan orang lain.
Mereka yang hanya mengikuti arus demotivasi ini akan sangat berbahaya baik bagi dirinya sendiri dan orang di lingkungan sekitarnya.
3. Tidak ada rasa inisiatif
Orang-orang yang mengalami demotivasi biasanya tidak memiliki rasa inisiatif. Contohnya pada pekerjaan, kamu akan merasakan tidak adanya keinginan untuk mendapatkan tugas baru.
Hal ini menandakan kamu sudah merasa lelah atau bisa juga jenuh karena rutinitas yang sama selama bertahun-tahun.
4. Menarik diri dari lingkungan
Ketika memiliki motivasi yang bagus, kamu akan bersemangat dan secara konsisten terus menerus membicarakan pekerjaan yang sedang kamu jalani.
Namun ketika mulai mengalami demotivasi, kamu akan mencari-cari alasan agar tidak selalu terlibat dalam pekerjaan tersebut.
5. Alami demotivasi karena rasa takut
Saat mengalami ketakutan akan sesuatu hal secara berlebihan, sebagian dirimu justru bertekad untuk mundur atau tidak lagi berminat untuk mengembangkan diri tanpa alasan.
Rasa takut tersebut memperlambat dan membuat kamu ragu-ragu dalam mengambil segala keputusan. Ketakutan tersebut biasanya didasarkan hanya pada imajinasi dan bukan pada penilaian risiko yang akurat dalam kenyataan.
Baca juga: Stres Saat Sedang Menyusui? Ini 5 Cara Mengatasinya, Moms!
Cara mengatasi demotivasi
Demi mendapatkan kembali motivasi, kamu perlu mengatasi ketakutan yang ada. Mulailah dengan menyebutkan apa saja hal yang membuatmu takut. Sebaiknya jangan terus menghindari ketakutan tersebut, justru harus dihadapi.
Melansir penjelasan dari laman Productive Flourishing, salah satu cara lain untuk mengatasi demotivasi adalah dengan membicarakan permasalahan ini dengan orang lain.
Kamu bisa mengajak bicara keluarga, sahabat, pasangan atau orang yang memang ahli secara psikologi. Ketika kamu mulai berbagi cerita dengan orang lain, hal itu dapat meringankan beban di dalam diri.
Sangat tidak disarankan untuk berpikir sendiri ketika kamu mengalami sebuah masalah, terlebih jika ini berhubungan dengan kesehatan mental.
Curhat kepada orang lain dapat membantu kamu menemukan solusi dari sudut pandang orang lain. Kombinasikan opini mereka dengan pemikiran kamu sendiri agar mendapat jalan keluar yang paling baik.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan mental? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!