Share This Article
Ada banyak alasan yang membuat seseorang rela meminjam uang atau berutang. Mulai dari kehilangan pekerjaan, sampai gagal mengatur gaji bulanan.
Belakangan, di Indonesia juga muncul banyak kasus orang terjebak pinjaman online ilegal dengan alasan-alasan seperti itu. Tragisnya, ini tak hanya memengaruhi isi dompet, tapi juga sampai merusak kesehatan mental.
Mengapa kebiasaan berutang bisa merusak mental? Simak penjelasan ilmiahnya lewat ulasan di bawah ini.
Baca juga: Studi Terbaru: Kebiasaan Bangun Pagi Baik bagi Kesehatan Mental
Studi tentang berutang dan kesehatan mental
Sebuah tinjauan dari 52 studi menunjukkan bahwa utang dan kesehatan mental memiliki hubungan erat. Para peneliti menemukan bahwa orang yang terdeteksi tidak memiliki masalah kesehatan mental dan memiliki utang hanya berjumlah kurang dari 9 persen.
Studi juga menunjukkan bahwa lebih dari seperempat orang dengan masalah kesehatan mental ternyata memiliki sejumlah utang. Ini termasuk orang yang menderita depresi, ketergantungan obat, gangguan neurotik, masalah minum, gangguan psikotik, dan bunuh diri.
Meski demikian, diperlukan lebih banyak penelitian lanjutan untuk memahami bagaimana keduanya terhubung satu sama lain.
Bagaimana berutang memengaruhi mental?
Dr. Thomas Richardson, peneliti utama studi menyatakan bahwa utang mungkin menyebabkan masalah kesehatan mental karena stres yang ditimbulkannya.
Memiliki utang secara signifikan juga meningkatkan kemungkinan gejala depresi. Hal ini disimpulkan dari studi lain yang menyatakan bahwa orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, 1,5 kali lebih mungkin mengalami depresi daripada mereka yang tidak hidup di bawah garis kemiskinan.
Hal ini dirasakan sebagai akibat dari penurunan kualitas hidup dan tekanan psikologis yang terkait dengan kewajiban membayar utang. Dengan kata lain, semakin besar beban utang, semakin besar tekanan psikologis yang dialami seseorang.
Apakah hobi ngutang termasuk candu?
Tidak semua kebiasaan berutang disebut sebagai kecanduan. Banyak orang memiliki utang kartu kredit yang signifikan, tapi itu tidak berarti mereka adalah pecandu utang.
Dilansir dari Money Crashers, seseorang yang kecanduan utang berutang untuk menopang hidupnya tanpa ada rencana pasti untuk keluar dari utang-utang tersebut.
Jadi jika kamu tidak masuk dalam kategori tersebut, maka utang yang kamu ambil bukan termasuk sebagai candu.
Ciri-ciri ketika berutang sudah jadi kebiasaan
Utang bukanlah sesuatu yang terjadi secara tidak sengaja. Beberapa hal di bawah ini adalah ciri ketika berutang telah menjadi sebuah kebiasaan.
1. Menghabiskan lebih banyak uang daripada yang dihasilkan
Ketika kamu rutin mengeluarkan uang dalam jumlah lebih besar dari pendapatan yang diterima, hampir bisa dipastikan kamu akan menjadikan utang sebagai jalan keluar.
Bahkan tak jarang ketika satu sumber pinjaman telah tertutup atau habis, kebiasaan ini akan membuatmu mencari pinjaman lain tanpa melunasi utang yang sudah ada terlebih dulu.
2. Berbelanja dengan uang yang tidak kamu miliki
Jika kamu kerap membeli barang entah dengan memakai kartu kredit, mengambil pinjaman gaji, penarikan tunai, dan sejenisnya. Maka bisa jadi utang telah menjadi kebiasaan dalam hidupmu.
Terlebih jika kamu menggunakan cara-cara seperti itu untuk membayar tagihan dan membeli kebutuhan sehari-hari. Itu juga rentan menjadikan berutang sebagai kebiasaan.
3. Menggunakan pinjaman bahkan saat memiliki uang tunai
Kebiasaan buruk lain yang menyebabkan kebiasaan berutang adalah memilih kredit daripada uang tunai ketika kamu bahkan memilikinya. Ini sangat mungkin membuat kamu merasa memiliki ‘uang lebih’, padahal faktanya kelebihan tersebut hanyalah sebuah pinjaman.
Tips agar tidak terjebak utang
Secara umum, tidak ada orang yang senang berutang. Ikuti beberapa strategi ini untuk terhindar dari kebiasaan meminjam uang:
1. Jangan membeli barang yang tidak mampu kamu bayar
Satu aturan yang baik untuk dijalani adalah jika kamu tidak dapat membayar sesuatu secara tunai. Maka itu artinya kamu juga tidak dapat membelinya dengan fasilitas pinjaman apapun.
2. Miliki dana darurat cadangan
Dana darurat bisa menjadi jalan keluar untuk menutupi pengeluaran jika kamu tiba-tiba kehilangan pekerjaan, atau musibah lainnya. Jadi kamu tak perlu berutang, jika tiba-tiba ada di situasi tersebut.
3. Kurangi keinginan, fokus pada kebutuhan
Semakin kamu mengurangi keinginan yang tidak penting dan hanya berbelanja untuk kebutuhan, maka akan semakin jauh pula kamu dari kebiasaan berutang.
Cara disiplin dalam mengatur keuangan
Membuat anggaran hanyalah salah satu bagian dari cara mengelola uang dengan tepat. Selain itu ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan agar kamu bisa mengelola keuangan dengan baik.
Ini termasuk memahami situasi keuangan saat ini, menetapkan prioritas pribadi dan tujuan keuangan, mematuhi anggaran yang telah dirancang, menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat, sampai melunasi utang-utang yang sebelumnya telah dibuat.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.