Share This Article
Kesehatan mental sangat berpengaruh pada cara kamu menjalani kehidupan sehari-hari. Termasuk bagaimana kamu mengatasi stres, membangun hubungan, sampai bangkit dari kesulitan hidup.
Ada banyak yang tanpa sadar mengabaikan hal tersebut, dan menjadi terlalu was-was dengan kejadian di masa lalu.
Terapi gestalt merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah mental terkait hal ini.
Baca juga: Sering Tertukar, Kenali Perbedaan Halusinasi, Ilusi, dan Delusi
Apa itu terapi Gestalt?
Kata gestalt berasal dari bahasa Jerman, yang dalam bahasa Inggris berarti form, shape, configuration, whole. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia maka maknanya adalah “bentuk” atau “konfigurasi”, “hal”, “peristiwa”, “pola”, “totalitas”, atau “bentuk keseluruhan”.
Berbagai istilah bahasa Inggris telah dicoba untuk menerjemahkan istilah gestalt. Namun hasilnya tidak bisa menggambarkan arti yang sesungguhnya dari istilah itu dalam bahasa Jerman.
Sebab itu, istilah gestalt tetap digunakan sebagaimana adanya dalam bahasa Inggris dan juga oleh kalangan ahli psikologi di Indonesia.
Jika hendak diartikan secara sederhana, terapi Gestalt adalah bentuk psikoterapi humanistik, holistik, yang fokus pada kehidupan dan tantangan individu saat ini daripada menggali pengalaman masa lalu.
Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami konteks kehidupan seseorang dan mengambil tanggung jawab daripada menyalahkan diri ataupun keadaan.
Tujuan terapi Gestalt
Dilansir dari Gestlat Centre, terapi ini telah terbukti efektif dalam mengobati berbagai masalah mental seperti kecemasan, stres, kecanduan, ketegangan, dan depresi.
Pada saat dilakukan untuk menangani masalah pribadi, terapi Gestalt menawarkan ruang yang aman untuk seseorang mengeksplorasi perasaan, sekaligus memulai sebuah perubahan praktis.
Di luar ruang terapi, pendekatan Gestalt juga banyak digunakan oleh orang-orang yang pekerjaannya bergantung pada pembangunan hubungan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan perawatan sosial.
Jenis-jenis latihan dalam terapi Gestalt
Ada banyak latihan yang umum dilakukan dalam terapi Gestalt, beberapa contohnya adalah di bawah ini:
1. Kata dan bahasa
Perhatian pada bahasa dan nada sangat penting dalam terapi Gestalt. Ketika kamu belajar menerima tanggung jawab misalnya, kamu akan belajar menggunakan bahasa yang mencerminkan rasa kepemilikan pribadi daripada berfokus pada orang lain.
2. Kursi kosong
Ini adalah latihan bermain peran yang memungkinkan klien untuk berdialog dengan orang lain atau bagian lain dari diri mereka sendiri. Kursi kosong dapat sangat membantu menggambarkan persepsi, sehingga klien menjadi lebih sadar akan pengalaman emosional mereka.
3. Bahasa tubuh
Selama sesi terapi, mungkin terapis Gestalt melihat kamu mengetuk kaki, meremas tangan, atau membuat ekspresi wajah tertentu.
Terapis kemungkinan akan menyebutkan pengamatan mereka tentang hal ini dan menanyakan apa yang terjadi pada kamu pada saat melakukan gerakan tersebut.
Manfaat terapi Gestalt
Tujuan utama terapi Gestalt adalah agar klien mendapatkan kesadaran yang lebih besar tentang pengalaman mereka berada di dunia.
Klien didorong fokus untuk menjadi lebih sadar akan diri mereka sendiri, tetap hadir, dan memproses hal-hal yang ada di sini dan terjadi saat ini. Selain itu, ada juga beberapa manfaat potensial dari terapi Gestalt, yakni:
1. Membangun kesadaran diri
Pada dasarnya kamu dapat bertahan hidup setelah berhasil melalui pengalaman yang tidak menyenangkan. Ini karena hal tersebut mendorong kamu untuk keluar dari zona nyaman dan bergerak maju.
Meskipun kelihatannya efektif, tapi ini juga dapat menimbulkan masalah, karena kamu menjadi lebih terkotak-kotak dalam mengartikan jati dirimu sendiri.
Terapi Gestalt memungkinkan ‘kotak’ seperti itu untuk diidentifikasi, ditantang dengan tepat, dan disingkirkan. Sehingga kamu bisa mempunyai ruang untuk tumbuh sebagai seorang pribadi yang lebih baik.
2. Melatih tanggung jawab pribadi
Tujuan lain dalam terapi Gestalt adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk memiliki dan menerima pengalaman mereka.
Ini memungkinkan klien mendapatkan rasa kendali yang lebih besar dalam pengalaman merek,a dan belajar mengatur emosi serta interaksi dengan dunia dalam cara yang lebih baik.
3. Bagaimana meningkatkan pengendalian diri
Tidak bisa dipungkiri, setiap orang punya keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Namun terkadang ini terganggu karena kita terlalu fokus pada pengalaman emosional yang tidak menyenangkan.
Beberapa dari teknik terapi Gestalt bisa membantu kamu untuk lebih mengendalikan diri dalam meminimalkan rasa sakit atau kesusahan yang dialami secara jangka pendek.
Namun, dalam jangka panjang, ini akan tetap menyisakan ruang ‘trauma’ yang membuatmu mungkin merasa sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.
Meski begitu terapi ini percaya bahwa terlepas dari kekurangan tersebut, kamu akan tetap terhubung dengan rasa utuh sebagai seorang individu.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!