Share This Article
Setiap orang pasti memiliki arti kebahagiaannya masing-masing. Ada yang menilai bahwa bahagia diukur dengan punya banyak uang, kebutuhan hidup terpenuhi, atau bersyukur dengan apapun yang dimiliki.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa sebenarnya kebahagiaan tidak harus selalu diukur dengan seberapa banyak uang yang kamu miliki. Konsep Ikigai dari Jepang akan menjelaskan konsep kebahagiaan tersebut. Simak penjelasannya yuk.
Apa Ikigai itu?
Melansir penjelasan dari laman Better Humans, konsep Ikigai ini adalah sebuah gagasan yang menjelaskan bahwa kebahagiaan dalam hidup seseorang ternyata lebih dari sekadar uang, jabatan, dan kemewahan.
Konsep Ikigai sendiri merupakan titik temu atau tengah antara hal yang disuka, dikuasai, dibutuhkan dunia, dan membuat Anda dibayar.
Secara harfiah, pengertian dari Ikigai sendiri adalah gabungan dari kata ikiru (hidup) dan kai (realisasi dari apa yang diharapkan). Jadi singkatnya konsep Ikigai dapat diartikan sebagai nilai atau tujuan dalam hidup.
Bagi banyak orang, berjuang untuk menemukan tujuan hidup dapat menyerupai pencarian berliku, bisa terjadi banyak rintangan dan belokan yang salah.
Beberapa secara membabi buta mengikuti nafsu yang tidak didasarkan pada kenyataan. Kemudian akhirnya merasa kecil hati saat impian mereka tidak terwujud.
Ada juga yang sampai mengundurkan diri untuk karir demi uang dan status, tetapi tidak memberi rasa puas. Dalam kedua kasus tersebut, seiring waktu, tujuan mereka dapat mulai memudar. Dan menurut penelitian terbaru, kurang memiliki tujuan dapat merusak kesehatan.
Orang yang memiliki tujuan hidup memiliki risiko lebih rendah terhadap kematian dan penyakit jantung. Hal itu karena memiliki tujuan hidup seringkali berkaitan dengan gaya hidup yang lebih sehat. Mereka lebih termotivasi dan tangguh, yang melindungi mereka dari stres dan kelelahan.
Manfaat menerapkan konsep Ikigai
Konsep Ikigai yang bermula dari Jepang ini memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Seperti dilansir dari laman Psychology Today, hampir 60% dari peserta penelitian pada tahun 1994, dan mereka yang melakukannya cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan kesehatan diri yang lebih baik.
Namun, hingga saat ini belum diketahui apakah penerapan konsep Ikigai dapat berpengaruh terhadap panjangnya usia seseorang. Dengan kata lain, gagasan ini tidak menjamin orang-orang yang menjalankannya akan memiliki umur panjang.
Baca juga: Mengenal Ghosting dalam Hubungan dan Bagaimana Dampaknya secara Psikologis
Cara menemukan Ikigai
Sebelum menerapkan konsep ini, penting untuk dipahami bahwa mencari tahu Ikigai tidak terjadi dalam semalam. Berikut adalah proses 5 langkah tentang cara menumbuhkan pola pikir yang benar agar Ikigai berkembang:
Mulailah dengan pertanyaan yang ditujukan kepada diri sendiri
Sebagai langkah awal untuk menemukan Ikigai, ada beberapa pertanyaan yang harus kamu tujukan untuk diri sendiri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut, antara lain:
- Apa yang kamu sukai?
- Lalu apa yang kamu kuasai?
- Apa yang dibutuhkan dunia?
- Apa yang membuat kamu dibayar?
Kamu tidak perlu memaksakan diri untuk memberikan jawaban dalam satu kesempatan. Faktanya, lebih produktif untuk meluangkan waktu demi menemukan jawaban tersebut.
Proses menemukan Ikigai ini memang membutuhkan waktu dan ada kemungkinan teman atau keluarga untuk ikut memberikan penilaian.
Pastikan untuk memasukkan pengalaman hidup atau karier lain yang secara signifikan menginformasikan nilai-nilai hidup yang kamu miliki.
Mulai petakan jawaban
Memetakan jawaban atas pertanyaan di atas sangat membantu, terutama jika kamu merasa buntu. Ada banyak cara untuk membuat peta, contohnya bisa bereksperimen dengan apa pun yang secara visual masuk akal bagi dirimu.
Beberapa orang merasa terbantu dengan menggambar lingkaran yang saling terkait untuk setiap kategori jawaban atas pertanyaan tadi. Sementara yang lain suka memetakannya pada kuadran, menulis ide yang memenuhi beberapa kriteria di dekat persimpangan sumbu.
Lihat kembali apakah jawaban yang kamu miliki sesuai dengan yang dirasakan
Langkah selanjutnya kamu harus melakukan pemeriksaan terhadap jawaban-jawaban tersebut, apakah sudah sesuai dengan yang dirasakan?
Gordon Matthews, seorang antropolog dan peneliti Ikigai, mengatakan dia menggunakan pendekatan intuitif untuk memeriksa kehidupannya sendiri. Sesekali dia memeriksa dirinya sendiri tentang Ikigai.
Coba untuk menguji diri sendiri
Demi menemukan Ikigai adalah dengan berkomitmen secara konsisten untuk menjalaninya. Salah satu cara mengujinya adalah dengan mencoba untuk mengetahui apakah tujuan hidup sebenarnya adalah sesuatu yang selama ini kamu anggap bermakna dan memberi kepuasan.
Bangun support system untuk dirimu sendiri
Seperti kebanyakan transisi kehidupan, sangat penting untuk mendapatkan dukungan sambil mengembangkan Ikigai secara sadar.
Contohnya saat menjalani pekerjaan baru, jangan malu atau merasa takut untuk meminta bantuan orang yang lebih berpengalaman sebagai mentor.
Cara seperti ini tidak hanya mempermudah dalam mencapai tujuan hidup, tetapi juga bisa membantu membangun hubungan yang bermakna dengan orang lain.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!