Share This Article
Pernahkah kamu ada di situasi menakutkan dan tanpa sadar tiba-tiba pingsan?
Meski seringkali tidak mengindikasikan gangguan kesehatan serius, namun kondisi ini tetap perlu diwaspadai.
Jadi tak ada salahnya untuk mengetahui fakta lebih lengkap mengenai pingsan akibat ketakutan lewat ulasan di bawah ini.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Deretan Penyebab Pingsan dari yang Ringan Hingga Serius
Apa itu pingsan?
Pingsan atau sinkop adalah kondisi hilangnya kesadaran secara tiba-tiba akibat penurunan aliran darah ke otak.
Kondisi ini tidak hanya bisa terjadi pada orang sakit, namun juga bisa dialami oleh orang yang sedang sehat.
Pingsan sendiri adalah masalah yang umum terjadi, dilansir dari Webmd, sebanyak 3 persen dari kunjungan ruang gawat darurat, dan 6 persen dari penerimaan pasien di rumah diawali oleh kejadian pingsan.
Berbagai penyebab pingsan
Apabila ditinjau secara medis, beberapa faktor di bawah ini bisa menjadi penyebab terjadinya pingsan pada seseorang:
- Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba
- Gula darah rendah karena diabetes
- Dehidrasi
- Aktivitas fisik dan suhu panas
- Batuk terlalu keras
- Mengejan saat buang air besar
- Kejang
- Berdiri dalam satu posisi terlalu lama, dan
- Ketakutan atau trauma emosional lainnya.
Pingsan yang dipicu oleh rasa takut
Dr. Safwan Jaredeh, seorang ahli saraf di Universitas Stanford, California, Amerika Serikat, mengatakan bahwa saat kita merasa takut atau cemas, tubuh akan melepaskan adrenalin yang merupakan salah satu hormon pemicu kewaspadaan.
Hormon tersebut akan membantu kita bersiap untuk ‘melarikan diri’ dari hal-hal yang dipersepsikan buruk atau menakutkan. Salah satu cara kerjanya adalah dengan mengirimkan alirah darah ke kaki dan lebih sedikit ke kepala.
Kondisi inilah yang kemudian rentan membuat seseorang mengalami pingsan saat ketakutan. Di saat yang sama, tubuh juga akan mengaktifkan pusat emosi di otak, dan kemudian mengirimkan sinyal ke batang otak, yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang.
Dan ketika itu terhubung, tubuh mendapatkan sinyal untuk melebarkan pembuluh darah dan memberi sinyal ke jantung untuk melambat. Saat itulah pingsan akan terjadi.
Kaitan antara pingsan, rasa takut, dan sistem saraf
Pingsan akibat ketakutan juga berkaitan erat dengan rangsangan berlebihan pada saraf vagus. Dilansir dari Health.Harvard, ini adalah bagian dari sistem saraf yang mengatur tekanan darah dan detak jantung.
Saat merespons rasa takut, trauma, atau stres, saraf ini akan memicu pembuluh darah di kaki untuk mengendur, dan detak jantung melambat. Akibatnya darah menjadi sulit untuk kembali ke jantung, tekanan darah turun, dan menyebabkan pingsan.
Seiring dengan bertambahnya usia, sistem saraf yang tidak lagi mampu bereaksi dengan cepat akan membuat jenis pingsan ini menjadi lebih jarang terjadi.
Baca juga: Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama saat Mendapati Orang Pingsan
Apa yang harus dilakukan jika kamu merasa akan pingsan karena takut?
Jika kamu rentan mengalami pingsan akibat ketakutan, tetapi masih ingin menerima hal-hal yang menakutkan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pingsan.
Makan sesuatu yang asin
Makanan bercita rasa asin akan memperbesar volume plasma. Sehingga meski pembuluh darah melebar dan detak jantung melambat akibat takut, kamu tetap bisa mengurangi risiko pingsan karena tekanan darah tidak terlalu turun.
Ambil posisi duduk
Sesaat setelah kamu merasa takut dan ingin pingsan, segera ambil posisi duduk. Membungkuklah ke depan sambil kencangkan otot kaki dan bokong kamu.
Posisi ini bertujuan untuk membuat darah tetap berada di atas garis pinggang, dan mencegah kamu pingsan.
Kapan perlu ke dokter?
Jika kamu masih muda dan tidak memiliki riwayat masalah kesehatan tertentu, kemungkinan besar pingsan yang kamu alami tidak berbahaya.
Namun apabila ini terjadi pada orang dengan usia di atas 40 tahun, maka kamu dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Umumnya dokter akan memeriksa tekanan darah baik saat duduk maupun berdiri, untuk memastikan dugaan terjadinya hipotensi ortostatik, atau penyakit lainnya.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!