Share This Article
Seperti yang kita tahu bahwa baru-baru ini persidangan kasus pencemaran nama baik yang dituduhkan Johnny Depp kepada mantan istrinya Amber Heard tengah menjadi perbincangan hangat banyak orang di media sosial. Pasalnya, menurut seorang psikolog forensik yang disewa oleh tim hukum Johnny Depp, mantan istrinya tersebut memiliki gangguan kepribadian histrionik.
Apa itu kepribadian histrionik?
Gangguan kepribadian histrionik atau Histrionic personality disorder (HPD) adalah kondisi kesehatan mental pada seseorang yang ditandai dengan emosi tidak stabil dan citra diri yang terdistorsi. Kata histrionik sendiri berarti dramatis atau teatrikal.
Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian histrionik, harga diri mereka akan bergantung pada persetujuan orang lain. Mereka memiliki keinginan yang besar untuk diperhatikan dan sering berperilaku dramatis untuk mendapatkan perhatian.
Orang dengan gangguan kepribadian histrionik sering tidak menyadari bahwa perilaku dan cara berpikir mereka mungkin bermasalah.
Gangguan kepribadian histrionik ini dikategorikan dalam Cluster B yaitu termasuk kondisi seperti gangguan kepribadian narsistik, gangguan kepribadian borderline, dan gangguan kepribadian antisosial.
Gangguan kepribadian ini biasanya digambarkan sebagai dramatis, bersemangat, tidak menentu, atau mudah berubah. Secara khusus, orang dengan gangguan kepribadian histrionik biasanya dicirikan sebagai genit, menggoda, menawan, manipulatif, impulsif, dan lincah.
Gejala gangguan kepribadian histrionik
Seseorang yang mengidap gangguan ini, pada banyak kasus memiliki keterampilan sosial yang bagus. Sayangnya, keterampilan ini justru digunakan untuk memanipulasi orang lain sehingga ia menjadi pusat perhatian.
Berikut ini beberapa gejala gangguan kepribadian histrionik, yaitu:
- Mereka merasa kurang nyaman saat tidak jadi pusat perhatian
- Berpakaian secara provokatif atau menunjukkan perilaku menggoda dan genit yang tidak pantas
- Perubahan emosi yang begitu cepat
- Bertindak sangat dramatis, seolah-olah tampil di depan penonton, dengan emosi dan ekspresi yang berlebihan, namun tampaknya kurang tulus
- Terlalu peduli dengan penampilan fisik
- Terus-menerus mencari kepastian atau persetujuan dari orang lai
- Mudah tertipu dan dipengaruhi oleh orang lain
- Terlalu sensitif terhadap kritik atau ketidaksetujuan orang lain.
- Memiliki toleransi yang rendah terhadap frustasi dan mudah bosan dengan rutinitas
- Sering memulai proyek tanpa menyelesaikannya atau melompat-lompat dari satu acara ke acara lainnya
- Tidak berpikir sebelum bertindak
- Membuat keputusan terburu-buru
- Bersikap egois dan jarang menunjukkan kepedulian terhadap orang lain
- Memiliki kesulitan mempertahankan hubungan, sering kali tampak palsu atau dangkal dalam berurusan dengan orang lain
- Mengancam atau mencoba bunuh diri untuk mendapatkan perhatian.
Penyebab gangguan kepribadian histrionik
Sebenarnya hingga saat ini belum ada penyebabnya pasti dari gangguan ini. Jadi, gangguan kepribadian satu ini bisa dialami oleh seseorang karena genetika atau peristiwa masa kanak-kanak yang pernah dialami.
Contoh peristiwa tersebut bisa seperti mengalami pelecehan, trauma atau penelantaran selama masa kanak-kanak mereka. Tetapi pada beberapa kasus juga ada yang berasal dari keluarga normal dan bahagia. Gangguan kepribadian histrionik biasanya dimulai pada akhir masa remaja atau awal usia 20-an.
Diagnosis
Apabila ada ada tanda-tanda gangguan kepribadian ini pada seseorang, dokter akan mulai evaluasi dengan melakukan pengecekan terhadap riwayat medis dan psikiatri yang lengkap.
Jika terdapat gejala fisik, pemeriksaan fisik dan tes laboratorium (seperti studi neuroimaging atau tes darah) mungkin juga dilakukan untuk memastikan bahwa penyakit fisik tidak menjadi penyebab gangguan ini muncul.
Tetapi, jika dokter tidak menemukan adanya masalah pada kesehatan fisik, maka akan langsung dirujuk ke psikiater, psikolog, atau profesional kesehatan berlisensi lainnya. Pasalnya, kamu akan diperiksa lebih lengkap menggunakan metode wawancara dan alat penilaian untuk mengevaluasi ada tidaknya gangguan kepribadian.
Bagaimana cara mengobatinya?
Dalam kebanyakan kasus, orang dengan gangguan kepribadian histrionik tidak percaya bahwa perilaku mereka bermasalah. Jadi, psikoterapi (terapi bicara) umumnya merupakan pengobatan pilihan untuk gangguan kepribadian histrionik atau lainnya.
Tujuan pengobatan adalah untuk membantu orang tersebut mengungkap motivasi dan ketakutan yang terkait dengan pikiran dan perilaku mereka. Sehingga dapat membantu mereka untuk belajar berhubungan dengan orang lain secara lebih positif.
Jenis psikoterapi yang dapat dilakukan adalah:
- Terapi kelompok, ini adalah jenis psikoterapi di mana sekelompok orang bertemu untuk menggambarkan dan mendiskusikan masalah mereka bersama di bawah pengawasan terapis atau psikolog.
- Psikoterapi psikodinamik, jenis terapi ini berfokus penderitaan emosional. Melalui refleksi diri dan pemeriksaan diri, orang yang menjalani terapi melihat pola hubungan bermasalah dalam hidup mereka.
- Psikoterapi suportif, bertujuan untuk memulihkan atau meningkatkan harga diri dan keterampilan mengatasi masalah pada penderita gangguan.
- Terapi perilaku kognitif, jenis terapi yang terstruktur dan berorientasi pada tujuan. Seorang terapis atau psikolog akan membantu melihat dari dekat pikiran dan emosi dalam diri.
Itulah penjelasan mengenai gangguan kepribadian histrionik yang biasanya memicu seseorang untuk berperilaku dramatis agar menjadi pusat perhatian banyak orang.
Baca juga: Ini Manfaat Kumpul Keluarga bagi Kesehatan Mental
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.