Share This Article
Sebagian orang beranggapan bahwa mendengkur adalah salah satu ciri tidur yang lelap. Tentu ini kurang tepat, karena pada faktanya mendengkur justru bisa menjadi ciri penyakit tertentu.
Bukan hanya yang berkaitan dengan masalah kesehatan fisik, mendengkur ternyata juga bisa menandakan gangguan kesehatan mental pada seseorang. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa membaca ulasan di bawah ini.
Mengapa mendengkur bisa terjadi?
Mendengkur paling sering terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun, mengalami obesitas, punya kebiasaan merokok, dan ada riwayat gangguan pernapasan.
Ini dapat menyebabkan seseorang mendengkur, karena jalur pernapasan yang menjadi sempit membuat udara sulit masuk ke paru-paru.
Apakah mendengkur bisa mengganggu kesehatan mental?
Setiap hari otak perlu beristirahat agar dapat berfungsi dengan baik untuk menunjang aktivitas kamu sehari-hari. Bahkan di saat tertidur pun, otak tetap bekerja memroses setiap kejadian yang kamu alami sepanjang hari.
Fakta ini menunjukkan bahwa tidur sangat berperan penting bagi proses penyimpanan ingatan, pembuatan keputusan, belajar, dan kemampuan berpikir lainnya.
Dampak otak yang kurang tidur pada kondisi mental sendiri sejauh ini memang belum banyak terbukti secara ilmiah. Akan tetapi dapat dipastikan bahwa kurang tidur dapat menurunkan fungsi otak dalam menyimpan dan mendapatkan kembali ingatan.
Hal tersebut juga dapat menghambat kreativitas, konsentrasi, dan meningkatkan risiko terjadinya gangguan perilaku tertentu.
Mengapa mendengkur menyebabkan gangguan mental?
Dilansir dari helpguide.org, kebiasaan mendengkur saat tidur di malam hari akan membuat kualitas tidur menjadi tidak optimal. Selain waktu istirahat jadi berkurang, tubuh pun akan berada dalam kondisi tidak bugar.
Hal tersebut membuat kamu menjadi mudah lelah dan mengalami beberapa gejala gangguan mental seperti mudah marah, atau depresi.
Dilansir dari mayoclinic.org, mendengkur juga sering dikaitkan dengan gangguan tidur yang disebut obstructive sleep apnea (OSA). Gangguan ini terjadi akibat napas yang tiba-tiba berhenti di saat sedang tertidur lelap.
Kondisi ini bisa membuat penderitanya terengah-engah bahkan seolah tercekik saat sedang tidur. Dalam jangka panjang penyakit ini akan berefek pada kekurangan oksigen yang mengganggu fungsi otak dan mengarah pada depresi.
Gangguan kesehatan mental yang dapat terjadi akibat mendengkur
Sejak lama mendengkur telah diketahui menjadi pertanda adanya penyakit serius seperti gangguan fungsi jantung, dan stroke. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, terdapat fakta baru yang menunjukkan bahwa mendengkur ternyata juga bisa berpengaruh pada kesehatan mental.
Dilansir dari resmed.com, mendengkur terlalu sering dapat membuat seseorang menjadi lekas marah, sensitif, dan mudah mengalami perubahan suasana hati.
Tak hanya itu, pada beberapa kasus kebiasaan ini juga bisa mendorong terjadinya perasaan cemas yang berlebihan, depresi tingkat menengah, dan berbagai gangguan mental lainnya.
Seseorang yang kerap mendengkur juga lebih rentang tidak mau sekamar atau satu tempat tidue dengan pasangannya.
Komplikasi
Kebiasaan mendengkur yang tidak diatasi dengan tepat tidak hanya akan mengganggu waktu istirahatmu. Namun juga bisa mengarah pada beberapa komplikasi gangguan kesehatan mental seperti:
- Menimbulkan rasa frustasi terus menerus
- Cepat marah
- Sulit fokus saat mengerjakan sesuatu, dan
- Risiko gangguan perilaku seperti keinginan untuk melukai seseorang, atau kesulitan belajar pada anak-anak yang menderita OSA.
Cara mengatasi kebiasaan mendengkur
Kamu bisa melakukan beberapa tips berikut sebagai langkah awal mengatasi kebiasaan mendengkur:
- Meletakkan kepala di posisi yang lebih tinggi sekitar 10 cm dibanding badan akan memudahkan proses bernapas
- Tidur menyamping
- Menurunkan berat badan
- Menghindari asupan makanan berat sebelum tidur
- Bersihkan hidung dari lender yang menyumbat
- Jaga suhu udara kamar agar tetap lembap
- Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.
Setelah mengetahui beberapa fakta di atas, tak ada salahnya mengatasi kebiasaan ini agar waktu istirahatmu semakin berkualitas. Jika masih belum berhasil, ada baiknya segera memeriksakan ke dokter.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!