Share This Article
Setiap orang pasti pernah menunda suatu pekerjaan karena suatu hal sehingga memunculkan rasa malas. Jika dilakukan secara terus-menerus dan menjadi kebiasaan, maka kondisi sering juga disebut dengan procrastination.
Penundaan cenderung mencerminkan perjuangan seseorang dengan pengendalian diri. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kebiasaan menunda pekerjaan atau procrastination ini yuk simak fakta selengkapnya berikut.
Baca juga: Nafsu Makan Tinggi Selama Menstruasi, Yuk Ladies Ketahui Faktanya!
Fakta procrastination alias kebiasaan menunda pekerjaan
Dilansir Psychology Today, penundaan melibatkan penipuan diri sendiri di mana pada tingkat tertentu tindakan dan konsekuensi yang akan diterima sudah disadari. Bagi beberapa orang, kebiasaan ini bisa membuang waktu hingga berjam-jam.
Penyebab penundaan pekerjaan mungkin akan berbeda-beda pada beberapa orang. Namun, penyebab yang paling umum adalah kebosanan, kesulitan berkonsentrasi, kelelahan, kurangnya motivasi, hingga takut gagal.
Orang yang suka menunda-nunda seringkali perfeksionis, namun secara psikologis tidak pernah menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik.
Beberapa orang yang suka menunda pekerjaan berpendapat bahwa lebih baik bekerja dalam pekerjaan meskipun hal ini juga buruk jika terjadi secara berkelanjutan.
Penundaan merupakan pola perilaku yang merugikan diri sendiri, terutama bagi orang yang memiliki kecenderungan perfeksionis. Hal ini biasanya dilakukan untuk melindungi diri sendiri dari rasa takut gagal, penilaian orang lain, dan penghukuman terhadap diri.
Bagaimana cara tepat mengatasi procrastination?
Procrastination atau penundaan umum dalam kehidupan sehari-hari sehingga tindak pencegahan perlu diketahui. Nah, beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk kondisi psikologis procrastination, yakni sebagai berikut:
Cari tahu ketakutan sebenarnya
Fungsi alami otak adalah membeku saat menghadapi ketakutan sehingga dapat menghalangi sistem tubuh untuk bertindak. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak pekerjaan yang tidak tersentuh untuk sementara waktu.
Masalah bisa tertangani jika rasa takut diketahui segera sebelum keadaan semakin memburuk. Ketakutan bisa memberi tahu apa yang harus dilakukan sehingga penting untuk mengenali penyebabnya sendiri.
Ungkapkan hal yang menjadi prioritas
Kebiasaan menunda pekerjaan bisa dicegah jika suatu pekerjaan yang menjadi prioritas diatur dengan tepat. Jika tugas diatur dan diprioritaskan, maka akan lebih mudah untuk menangani serta mencapai tujuan yang diinginkan.
Ingat motivasi yang dimiliki
Sangat penting untuk mengetahui apa yang ingin dicapai atau disebut juga motivasi. Menjabarkan langkah-langkah menuju tujuan perlu dilakukan sehingga tidak ada ruang untuk ambiguitas.
Beri apresiasi diri sendiri
Ketika melakukan pekerjaan dengan baik dan tidak ada sifat menunda-nunda, maka menghadiahi diri sendiri bisa menjadi pilihan agar tetap semangat keesokan harinya.
Kesadaran akan hasil yang positif akan meningkatkan harga diri dan tetap termotivasi untuk melakukan pekerjaan selanjutnya.
Luangkan waktu untuk beristirahat
Bekerja dengan kondisi tubuh yang lelah akan mendorong diri sendiri untuk menunda-nunda. Maka dari itu, penting untuk tidur dengan cukup pada waktu yang tepat di malam hari.
Pertimbangkan bahwa tidur nyenyak bisa meningkatkan daya ingat sehingga pekerjaan cepat selesai tepat waktu.
Kapan waktu tepat untuk berkonsultasi dengan dokter?
Penundaan bisa menjadi tanda penghindaran akibat masalah psikologis lainnya, seperti depresi atau kecemasan. Jika kamu menganggap sudah menunda-nunda terlalu banyak dan menyadari adanya dampak buruk, maka segera beritahu dokter ahli untuk mendapatkan penanganan.
Terlalu sering menunda pekerjaan bisa menjadi hambatan bagi perkembangan dan pertumbuhan pribadi.
Biasanya dokter ahli atau psikolog dapat membantu mengidentifikasi dan menangani masalah dengan memberi nasihat dan cara tepat untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Baca juga: Buah Zuriat untuk Promil, Yuk Ketahui Lebih Lanjut Manfaat yang Bisa Didapatkan
Masalah kesehatan lainnya bisa ditanyakan langsung pada dokter di Good Doctor. Konsultasikan juga secara online hanya di Grabhealth Apps, atau klik link ini ya!