Share This Article
Tanggal 12 Agustus diperingati sebagai Hari Remaja Internasional. Dalam rangka peringatannya, masalah terkait remaja pun mulai banyak diperbincangkan, salah satunya tentang media sosial. Sebagian dari remaja bahkan rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk berselancar di media sosial. Media sosial memang memiliki beberapa manfaat, namun di samping itu media sosial juga dapat memengaruhi mental remaja.
Lantas, bagaimana media sosial memengaruhi mental remaja? Dan bagaimana tips menjaga perilaku atau privasi di media sosial? Nah, untuk mengetahui jawabannya, yuk simak ulasannya di bawah ini.
Baca juga: 5 Manfaat Decluttering untuk Kesehatan Mental, Sudah Pernah Coba?
Bagaimana media sosial memengaruhi mental remaja?
Media sosial adalah bagian dari kehidupan remaja. Bahkan survei yang dilakukan pada tahun 2018 menemukan bahwa sekitar 97 persen remaja menggunakan social media platform, misalnya saja seperti Youtube, Facebook, hingga Instagram.
Media sosial memang memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah memungkinkan remaja berkomunikasi dengan orang lain dan membangun jaringan sosial. Di samping itu, remaja juga dapat menggunakan media sosial sebagai sarana hiburan dan mengekspresikan diri secara kreatif.
Namun, tahukah kamu bahwa media sosial juga dapat memengaruhi mental remaja secara negatif? Ya, beberapa studi menemukan keterkaitan tersebut, salah satunya yakni studi yang dilakukan oleh Johns Hopkins University Bloomberg School of Public Health.
Disebutkan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari 3 jam sehari di media sosial rentan mengalami depresi, kecemasan, dan kondisi lainnya, serta lebih mungkin untuk menginternalisasi perasaan buruk mengenai diri mereka sendiri. Demikian dikutip dari laman US News.
Terlepas dari hal tersebut, media sosial juga dapat menjadikan kita membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Nah, hal tersebut sangat tidak baik untuk kesehatan mental remaja.
Kaitan lain media sosial dengan depresi dan kecemasan
Studi lain juga telah mengamati keterkaitan antara tingkat penggunaan media sosial yang tinggi dengan gejala depresi dan kecemasan.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, sebuah studi pada tahun 2016 terhadap lebih dari 450 remaja menemukan bahwa penggunaan media sosial yang tinggi, penggunaan media sosial di malam hari, hingga investasi emosional di media sosial masing-masing dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk.
Tak sampai disitu saja, hal tersebut juga dikaitkan dengan tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi.
Studi lain yang berkaitan
Senada dengan temuan tersebut, penelitian yang diterbitkan di jurnal The Lancet Child & Adolescent Health terhadap hampir 10 ribu remaja berusia 13-16 tahun di Inggris menemukan bahwa media sosial dapat membahayakan kesehatan mental anak perempuan.
Hal tersebut dengan cara meningkatkan paparan terhadap intimidasi dan mengurangi frekuensi tidur, hingga latihan fisik mereka.
Penulis studi, Russell Viner, mengatakan bahwa secara sendiri media sosial tidak menyebabkan bahaya. Namun, penggunaan yang terlalu sering dapat mengganggu aktivitas tertentu, seperti tidur dan berolahraga, yang mana aktivitas tersebut sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan mental.
Lebih lanjut, penggunaan media sosial yang terlalu sering juga meningkatkan paparan remaja terhadap konten berbahaya, terutama dari cyber-bullying.
Baca juga: Pandemi Memaksa Pernikahan Tak Sesuai Impian, Ini 7 Tips Mengobati Rasa Kecewa
Tips menjaga perilaku dan privasi di media sosial
Menggunakan media sosial memang sah-sah saja jika digunakan sesuai dengan batasan yang wajar dan tidak secara berlebihan. Namun, ada beberapa tips menjaga perilaku dan privasi di media sosial yang perlu kamu ketahui, di antaranya adalah:
1. Tetapkan batasan yang wajar
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan mental. Nah, untuk menghindari hal tersebut kamu dapat membatasi waktu untuk menggunakan media sosial.
Misalnya saja dengan membuat rutinitas sebelum tidur yang menghindari penggunaan media elektronik. Di samping itu, jangan biarkan media sosial mengganggu aktivitas tidur, makan, atau tugasmu.
2. Perhatikan apa yang kamu unggah di media sosial
Segala sesuatu yang kamu unggah dapat diketahui oleh temanmu di media sosial. Maka dari itu, perhatikanlah dan pikirkanlah terlebih dahulu sebelum kamu mengunggah sesuatu di media sosial. Ingat, segala sesuatu tidak harus selalu kamu ungkapkan di media sosial.
3. Berinteraksi dengan orang lain secara positif
Ketika berada di media sosial, kita juga berinteraksi dengan orang lain. Sama halnya seperti di dunia nyata, media sosial juga telah memberi kita akses kepada orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, hingga budaya yang berbeda.
Maka dari itu, kita memiliki tanggung jawab atas peran yang kita mainkan saat berinteraksi dan berperilaku dengan orang lain di media sosial. Berinteraksi dengan orang lain secara positif berarti memiliki sikap dan perilaku yang baik, sopan, dan hormat ketika berada di media sosial.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai pengaruh media sosial terhadap mental remaja. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan hal ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!