Share This Article
Probiotik memiliki manfaat penting bagi kesehatan tubuh kita. Salah satu manfaat probiotik adalah membantu meringankan gejala depresi pada beberapa orang.
Probiotik mengandung bakteri positif yang memengaruhi mikrobioma gastrointestinal yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan. Nah, untuk mengetahui benarkah probiotik bisa redakan gejala depresi yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Telapak Tangan Sering Gatal? Bisa Jadi 6 Hal Ini Penyebabnya!
Benarkah probiotik mampu redakan gejala depresi?
Mengutip Healthline, sistem pencernaan tubuh secara alami mengandung probiotik yang merupakan bakteri baik. Terdapat keseimbangan dalam tubuh antara bakteri probiotik dan bakteri jahat.
Sebuah tinjauan baru menemukan bahwa probiotik atau kombinasi antara prebiotik dan probiotik dapat membantu mengurangi gejala depresi. Tinjauan dan penelitian tersebut meneliti tentang efek prebiotik dan probiotik pada gejala depresi dan kecemasan.
Menurut National Institute of Mental Health, depresi merupakan gangguan mood yang berlangsung setidaknya 2 minggu dan memiliki berbagai gejala. Hal ini dapat mencakup perasaan sedih, marah, mudah tersinggung, tidak berharga, bersalah, atau tidak berdaya.
Nah, bakteri probiotik dikenal dapat membantu kesehatan pencernaan dan berdampak pada gejala kesehatan mental. Para ahli percaya mikroorganisme yang hidup di usus, termasuk probiotik memainkan peran penting dalam hal ini.
Peran tersebut, yakni memproduksi dan mengekspresikan neurotransmitter yang dapat memengaruhi nafsu makan, suasana hati, atau kebiasaan tidur.
Selain itu, probiotik juga dapat mengurangi peradangan di tubuh yang umumnya menyebabkan depresi serta memengaruhi fungsi kognitif dan respons terhadap stres.
Penelitian dan penjelasan medis mengenai probiotik
Penelitian terkait probiotik dengan depresi atau masalah kesehatan mental sebagian besar menjanjikan. Beberapa penelitian mengenai kegunaan probiotik untuk meredakan gejala depresi adalah sebagai berikut:
Penelitian tentang hubungan probiotik dan kesehatan mental
Hasil studi kecil tahun 2017 menunjukkan jika probiotik Bifidobacterium longum NCC3001 dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi gejala depresi.
Selain itu, penelitian pada 2017 menemukan bahwa konsumsi suplemen probiotik setiap hari dapat membantu mengatasi kecemasan.
Probiotik juga diketahui bekerja lebih baik bila digunakan bersama dengan perawatan lain, termasuk pengobatan dan psikoterapi.
Namun, para peneliti mengatakan uji coba lanjutan masih diperlukan untuk mengetahui bagaimana probiotik bisa memengaruhi gejala depresi.
Penemuan masa depan
Para ahli saat ini sedang bekerja untuk mengidentifikasi probiotik tertentu untuk tujuan pengobatan kesehatan mental. Terutama untuk mengetahui strain mana yang paling berhasil untuk hal-hal tertentu.
Bidang penelitian ini bisa sangat sulit karena orang-orang pada umumnya tidak mengalami gejala kesehatan mental dengan cara yang sama. Demikian pula probiotik mungkin tidak memiliki gejala yang sama untuk setiap orang.
Sejumlah faktor, termasuk genetika, paparan bakteri, dan pengalaman hidup dapat memengaruhi komposisi untuk bakteri usus. Hal ini pada gilirannya dapat memengaruhi gejala depresi alami serta probiotik mana yang paling cocok.
Bagaimana cara mendapatkan probiotik?
Jika kamu mempertimbangkan untuk mencoba suplemen probiotik untuk depresi, maka bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan terlebih dahulu.
Probiotik dianggap aman untuk digunakan, namun sebaiknya minta nasihat dokter sebelum mencoba suplemen atau obat baru. Probiotik mungkin memang berguna untuk mengatasi depresi, namun tidak dapat menggantikan terapi atau perawatan dari dokter.
Gejala bisa saja mulai membaik karena menyertai pengobatan tambahan, seperti menggunakan antidepresan dan penanganan lanjutan bersama dokter.
Untuk mendapatkan asupan probiotik dan prebiotik, kamu bisa mengonsumsi beberapa makanan tertentu.
Makanan yang mengandung prebiotik dan probiotik
Orang yang makan makanan seimbang, bervariasi, dan sehat akan mendapatkan banyak prebiotik dan probiotik. Ada beberapa makanan probiotik yang bisa dicoba, seperti berikut:
Makanan probiotik
Terdapat banyak makanan yang mengandung probiotik, di antaranya yoghurt, kefir, makanan fermentasi seperti kimchi, kombucha, buttermilk fermentasi tradisional, dan keju fermentasi.
Makanan prebiotik
Prebiotik ada dalam banyak makanan berserat tinggi, termasuk beberapa buah, sayuran, dan biji-bijian. Beberapa makanan kaya probiotik mungkin juga mengandung prebiotik. Sementara untuk bayi, prebiotik bisa didapatkan melalui gula dalam ASI atau produk susu formula tertentu.
Baca juga: Pusing Tiba-tiba Bisa Jadi Gejala Awal COVID-19? Ini Faktanya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!