Share This Article
Pubertas selalu identik dengan masa transisi dari anak-anak menjadi orang dewasa yang terjadi di usia 8-14 tahun. Meskipun demikian, ada pula istilah puber kedua yang berkembang di masyarakat yang umumnya dialami oleh orang dewasa.
Setelah melewati pubertas di masa remaja, tubuh akan terus mengalami perubahan. Hal ini merupakan kondisi normal yang terjadi karena penuaan. Terkadang, perubahan karena usia inilah yang disebut dengan puber kedua.
Apakah puber kedua nyata?
Pubertas yang satu ini nyatanya merupakan istilah populer untuk merujuk perubahan tubuh yang terjadi saat kamu sudah dewasa. Istilah ini bisa salah kaprah, karena kamu tidak mungkin melewati lagi masa pubertas setelah remaja.
Psikolog Anna Surti Arianti, Psi, Msi pun menyampaikan pendapat yang serupa. “Puber kedua hanya istilah yang ada di masyarakat saja, tidak ada dalam istilah dunia psikologi dan bukan termasuk tonggak perkembangan,” kata dia.
Baca Juga: Sulit Terangsang sebelum Berhubungan Seksual? Jangan Diabaikan dan Cari Tahu Penyebabnya!
Kapan puber kedua terjadi?
Puber kedua bukanlah istilah medis, karena itulah tidak ada definisi resmi yang bisa menjelaskan kapan fenomena ini terjadi.
Tapi, situs kesehatan Healthline menyebut kalau perubahan yang terjadi pada tubuh (sesuai dengan apa yang digambarkan oleh arti populer istilah ini), bisa kamu alami di usia 20-an, 30-an dan 40-an.
Beberapa orang pun menggunakan istilah ini berbeda-beda. Beberapa di antaranya adalah kondisi ini terjadi satu dekade dalam kehidupan, seperti di usia 30-an atau merupakan transisi dari satu dekade ke dekade lain, misalnya di akhir usia 20-an dan awal 30-an.
Baca Juga: Menopause Sebabkan Dorongan Seksual Menurun, Ini Cara Mengatasinya!
Apa yang terjadi saat puber kedua?
Pubertas kedua ini bisa terjadi pada pria dan wanita dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Seperti apa cirinya pada pria?
Apa yang terjadi pada tiap periode usia berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
Di usia 20-an
Di periode usia ini, kamu akan terus mengalami kematangan secara fisik seiring dengan transisi keluar dari usia remaja yang kamu alami. Beberapa perubahan fisik ini antara lain:
- Massa tulang maksimal: Kamu akan mencapai puncak massa tulang yang merupakan jaringan tulang terbanyak yang kamu miliki seumur hidup
- Massa otot maksimal: Massa otot dan kekuatan kamu pun mencapai puncak di periode ini
- Pertumbuhan prostat yang melambat: Pada saat pubertas, prostat tumbuh dengan cepa. Tapi di usia 20, pertumbuhannya akan berlangsung dengan sangat lambat.
Di usia 30-an
Di pertengahan usia 30-an, level testosteron akan menurun secara bertahap. Meskipun demikian, kondisi ini tidak akan menyebabkan tanda yang mudah disadari.
Perubahan fisik yang kamu alami biasanya berkaitan dengan penuaan yang terjadi secara umum. Di antaranya adalah:
- Penurunan massa otot
- Penurunan massa tulang
- Perubahan kulit, di mana kamu akan melihat kemunculan kerut atau titik-titik penuaan di akhir usia 30-an
- Tumbuhnya uban.
Di usia 40-an
Perubahan yang terjadi di usia 30-an akan berlanjut hingga usia 40-an. Di waktu yang bersamaan, perubahan fisik karena penurunan testosteron akan menjadi lebih mudah terlihat.
Beberapa hal yang dapat terjadi adalah:
- Penumpukan lemak di perut dan dada
- Penurunan tinggi badan karena penyusutan cakram tulang belakang
- Pertumbuhan prostat yang bisa menyebabkan kamu sulit buang air kecil
- Disfungsi ereksi yang terjadi karena penurunan level testosteron.
Apa yang terjadi pada wanita?
Puber kedua yang terjadi pada perempuan meliputi berbagai perubahan fisik sebagai berikut:
Di usia 20-an
Pada wanita muda, tubuh akan terus tumbuh dan matang. Kamu akan mengalami puncak kemampuan fisik di usia ini. Beberapa perubahan yang terjadi adalah:
- Massa otot maksimal
- Massa tulang maksimal
- Menstruasi yang teratur karena level estrogen mencapai puncak di pertengahan atau akhir 20-an, sehingga mudah diprediksi
Di usia 30-an
Puber kedua di usia 30-an merujuk pada perimenopause atau transisi menuju menopause. Kondisi ini bisa dimulai di pertengahan atau akhir 30-an.
Level estrogen yang tidak menentu dapat menyebabkan perubahan fisik seperti:
- Penurunan massa tulang
- Penurunan massa otot
- Perubahan kulit seperti kamu kehilangan elastisitas kulit dan timbulnya kerutan
- Tumbuhnya uban
- Menstruasi yang tidak reguler
- Vagina yang menjadi kering
- Hot flash atau sensasi panas dan terbakar di kulit.
Di usia 40-an
Di awal usia 40-an, perubahan fisik yang terjadi dari dekade usia sebelumnya akan berlanjut. Tapi ketika memasuki akhir 40-an, tubuh kamu akan masuk masa menopause. Beberapa orang menyebut transisi ini sebagai puber kedua.
Perubahan yang terjadi karena menopause antara lain:
- Berkurangnya tulang secara cepat
- Penurunan tinggi badan
- Penambahan berat badan
- Menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada sama sekali.
Demikianlah berbagai penjelasan tentang puber kedua yang sebenarnya bukan terminologi khusus dalam dunia medis. Persiapkan perubahan-perubahan fisik yang akan kamu alami dengan hidup sehat, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.