Share This Article
Bagi sebagian orang, putus cinta membuat suasana hati dan pikiran menjadi terganggu. Namun lebih dari itu, putus cinta juga bisa membuat berat badan turun drastis lho. Apakah kamu juga pernah mengalaminya?
Lalu apa sebenarnya hubungan antara putus cinta dengan penurunan berat badan yang drastis? Begini penjelasan medisnya.
Perubahan fisik akibat putus cinta
Sebenarnya tidak ada yang tahu persis bagaimana patah hati dapat memengaruhi tubuh secara pasti. Namun, efek dari putus cinta pada setiap orang bisa bermacam-macam termasuk membuat berat badan turun drastis.
Dilansir dari Healthline, Jennifer Kelman, pekerja sosial klinis berlisensi, mengatakan bahwa patah hati dapat menyebabkan perubahan nafsu makan, kurangnya motivasi, penurunan berat badan atau penambahan berat badan, makan berlebihan, sakit kepala, sakit perut, dan tidak enak badan secara umum.
Hal serupa juga disampaikan oleh ahli stres, Dr. Dan Guerra dan Dr. Dana Gionta, dari New York. Mereka menjelaskan bagaimana stres psikologis dapat membuat perubahan fisik dalam tubuh.
“Faktanya, beberapa orang mungkin kehilangan berat badan selama stres, namun ada pula yang justru berat badannya bertambah selama stres. Hal ini berkaitan dengan jenis metabolisme antarindividu dan juga berkaitan dengan bagaimana kita memproses stres secara psikologis,” jelas mereka.
Hubungan antara rasa sakit fisik dan psikologis
Memulihkan diri dari putus cinta membutuhkan kerja keras. Tak jarang putus cinta berdampak pada pikiran serta terhadap fisik.
Penelitian menemukan bahwa orang-orang yang baru saja mengalami putus cinta mengalami aktivitas otak yang serupa. Saat diperlihatkan foto orang yang mereka cintai maka mereka bisa mengalami sakit fisik.
Para peneliti menyimpulkan bahwa penolakan, rasa sakit emosional dan fisik, semuanya diproses di wilayah otak yang sama. Menurut penulis buku soal patah hati, Meghan Laslocky, hal tersebut bisa jadi karena sistem aktivasi simpatis dan parasimpatis dipicu secara bersamaan.
Sistem parasimpatis adalah bagian dari sistem saraf yang menangani fungsi rileks seperti pencernaan dan produksi air liur. Ini memperlambat detak jantung dan pernapasan.
Sebaliknya, sistem saraf simpatik membuat tubuh siap bereaksi. Ini adalah respons “flight or fight” yang mengirimkan hormon ke seluruh tubuh untuk meningkatkan detak jantung dan membangunkan otot.
Ketika keduanya dihidupkan secara bersamaan, masuk akal bahwa tubuh akan mengalami ketidaknyamanan, bahkan mungkin nyeri dada.
Putus cinta dan turunnya berat badan
Kesedihan dan depresi, termasuk akibat putus cinta juga dapat memperlambat metabolisme tubuh, sehingga kita membutuhkan lebih sedikit makanan.
Tingkat kecemasan kita juga dapat meningkat secara signifikan dan itu dapat menyebabkan gejala pada tubuh, terutama pada sistem pencernaan, endokrin, dan kardiovaskular.
Ada riset dari produk pelangsing menyatakan 46 persen responden perempuan mengalami kurang nafsu makan. Hal itu disebabkan pergolakan emosional.
Sementara 47 persen lainnya justru mengatakan mereka ingin memanfaatkan momen putus ini dan menurunkan berat untuk membuat mereka merasa lebih percaya diri.
Beberapa alasan ilmiah lain juga berhasil menemukan hubungan antara putus cinta dan kehilangan berat badan. Berikut adalah penjelasannya:
- Saat kamu bahagia dan jatuh cinta, tubuhmu melepaskan dopamin dan oksitosin, hormon yang membuatmu merasa senang dan puas. Saat hubungan berakhir, hormon-hormon ini terkunci dan digantikan oleh hormon stres.
- Ketika marah, tubuh akan memproduksi kortisol dan epinefrin. Namun, ketika hormon stres diproduksi berlebihan untuk jangka waktu yang lama seperti pada saat putus cinta, dapat membahayakan.
- Produksi hormon stres yang berlebihan mengirim darah ke otot sehingga otot siap untuk melawan atau lari. Hal ini membuat anggota tubuh terasa bengkak dan dapat menyebabkan sakit kepala, sakit leher, dan rasa sesak di dada.
- Karena banyak darah telah dikirim ke otot, lebih sedikit yang masuk ke sistem pencernaan yang berarti bahwa orang yang kesal dan stres untuk waktu yang lama dapat mengalami buang air besar yang tidak teratur.
- Hormon stres juga memengaruhi sistem kekebalan dan membuatmu lebih rentan terserang flu atau virus.
Jika sudah terjadi serangkaian gejolak emosi dan hormon stres, rasanya tidak ada lingkungan fisik atau emosional yang akan membuatmu merasa nafsu makan.
Tips menjaga berat badan setelah putus cinta
Menurut Dr. Dan Guerra dan Dr. Dana Gionta, ada beberapa cara agar berat badan tidak turun drastis setelah kamu mengalami putus cinta, di antaranya:
- Menjaga kebiasaan makan yang benar
- Memelihara motivasi untuk hidup dengan gaya hidup sehat
- Pilih makanan dan camilan yang sehat
- Istirahat dengan cukup
Sangat penting juga untuk kamu tetap berhubungan lingkungan sosialmu dan tidak mengisolasi diri sendiri.
Namun, bila kamu merasa stres, sedih dan marah yang berlebihan dalam jangka waktu lama sehingga mengganggu aktivitas harianmu, cobalah untuk meminta bantuan profesional.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!