Share This Article
Fobia atau ketakutan berlebih bisa muncul terhadap segala sesuatu, bahkan dalam berhubungan seksual. Ketakutan terhadap hubungan seksual ini dikenal dengan istilah genofobia atau erotofobia.
Healthline menyebut fobia seks ini lebih dari sekadar tidak suka atau enggan berhubungan seksual. Lebih dari itu, genofobia menyebabkan kamu mengalami ketakutan yang kuat atau panik saat berusaha melakukan hubungan seksual.
Fobia seks dapat menimbulkan ketakutan lainnya
Bagi beberapa orang dengan genofobia, memikirkan hubungan seksual saja dapat memicu sensasi yang sudah disebutkan di atas.
Selain itu, kondisi ini pun bisa menimbulkan ketakutan lain sebagai berikut:
- Nosophobia: Takut terkena penyakit atau virus
- Gymnophobia: Takut telanjang (melihat orang lain telanjang, dilihat telanjang atau keduanya)
- Heteropobia: Takut terhadap lawan jenis
- Coitophobia: Takut terhadap penetrasi seksual
- Haphephobia: Takut terhadap sentuhan dan juga menyentuh orang lain
- Tocophobia: Takut hamil atau melahirkan
Seseorang pun bisa mengalami ketakutan atau kecemasan umum terhadap kedekatan emosional dengan orang lain. Hal ini juga bisa diartikan sebagai takut terhadap keintiman seksual.
Penyebab fobia seks
Masih tidak diketahui apa saja penyebab fobia ini atau fobia yang lebih spesifik terkait hubungan seksual. Beberapa penyebab genofobia bisa mencakup masalah emosional atau fisik, seperti:
1. Vaginismus
Pada sebagian wanita, otot vagina tanpa sadar bisa berkontraksi saat akan dilakukan penetrasi seksual. Kondisi ini dinamakan vaginismus. Saat terjadi kontraksi, maka penetrasi seksual akan terasa sulit dan sakit.
Kondisi ini bisa terjadi ketika:
- Pria hendak melakukan penetrasi
- Wanita hendak memasukkan tampon
- Ada sentuhan di bagian dekat area vagina
Kamu tidak perlu malu jika mengalami kondisi ini, karena vaginismus bukan kondisi yang umum. Meskipun demikian, tidak jarang wanita yang mengalami vaginismus juga mengalami masalah dalam hubungan dan kualitas hidupnya.
2. Disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi merupakan masalah pria yang mengalami kesulitan memperoleh dan mempertahankan ereksi. Meskipun kondisi ini bisa disembuhkan, tapi perasaan malu dan stres kerap menghantui pengidapnya.
Beberapa orang yang memiliki disfungsi ereksi tidak mau berbagi dengan orang lain terkait masalah mereka. Tergantung dari seberapa dalam perasaan yang mengganggu ini muncul, terkadang seseorang bisa berujung pada fobia terhadap hubungan seksual.
3. Kekerasan seksual di masa lalu
Kekerasan seksual atau kekerasan anak bisa berujung pada post-traumatic stress disorder (PTSD) atau kelainan stres pascatrauma. Kondisi ini bisa memengaruhi cara pandang penderitanya terhadap hubungan seksual atau keintiman dengan pasangan.
Selain itu, PTSD pun bisa memengaruhi fungsi seksual penderitanya. Meskipun tidak semua penyintas kekerasan mengalami PTSD atau ketakutan terhadap seks, tapi kondisi ini kerap menjadi bagian dari mereka yang fobia terhadap hubungan seksual.
4. Khawatir terhadap performa seksual
Beberapa orang gugup atau cemas jika mereka tidak terlalu ‘memuaskan’ di ranjang. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan secara psikologis yang bisa berujung pada ketakutan untuk berhubungan seksual.
Ketakutan ini membuat beberapa orang cemas kalau mereka diolok oleh pasangan karena performanya yang tidak memuaskan.
5. Malu terhadap bentuk tubuh
Kondisi ini terjadi saat kamu malu terhadap tubuh kamu sendiri. Perasaan ini bisa memengaruhi kepuasan seksual menyebabkan kamu cemas terhadap hubungan seksual.
Beberapa orang ada yang mengalami rasa malu ini secara berlebihan. Akibatnya dapat berujung pada dysmorphia, yaitu melihat tubuh sendiri sebagai sebuah kekurangan, walaupun orang lain memandang hal itu normal.
Tanpa disadari, penderita masalah ini akan menghindari atau takut terhadap hubungan seksual. Karena kurang merasa nyaman dan rasa malu yang bercampur saat berhubungan seksual.
6. Riwayat pelecehan seksual
Adanya riwayat pelecehan seksual juga dapat menyebabkan PTSD dan disfungsi seksual yang beragam, termasuk pandangan negatif terhadap hubungan seksual.
Tidak jarang mereka yang pernah mengalami pemerkosaan misalnya, berujung pada rasa takut terhadap hubungan seksual.
Demikian berbagai penyebab fobia atau ketakutan dalam berhubungan seksual. Jangan takut untuk mencari tahu perasaan yang mengganjal dan mengganggu hubungan intimmu dengan pasangan, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.