Share This Article
Meluapkan kesedihan tidak selalu mudah untuk dilakukan. Ada kalanya sesorang merasa lebih baik jika memendam semua itu sendirian. Sayangnya, jika dibiarkan ini bisa memunculkan tanda-tanda self harm yang berbahaya.
Meski tidak sampai mengancam nyawa, namun kebiasaan ini adalah cara yang tidak sehat untuk mengatasi rasa sakit emosional, amarah maupun frustrasi.
Jadi sangat penting untuk mengenali apa saja tanda-tanda self harm, agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca juga: 9 Tanda Bahaya Bunuh Diri pada Remaja dan Cara Mencegahnya
Apa itu self harm?
Dilansir Valley Behavioral, perilaku self harm adalah upaya menyakiti diri sendiri dengan sengaja. Biasanya cara ini dianggap bisa mengatasi rasa sakit emosional, frustrasi, dan amarah yang dirasakan seseorang.
Sebagian besar pelakunya bahkan menganggap bahwa self harm bisa memberikan rasa damai setelah dilakukan. Sayangnya hal ini biasanya juga diikuti oleh rasa bersalah dan malu yang intens.
Meskipun tidak bertujuan untuk bunuh diri, namun tindakan ini bisa menimbulkan cedera yang serius dan fatal. Self harm juga cenderung menjadi sebuah ‘kebiasaan’, karena biasanya dilakukan secara impulsif.
Tanda-tanda self harm
Perilaku self harm cukup sulit dikenali karena biasanya dilakukan secara tersembunyi. Adapun beberapa gejala yang biasanya muncul pada saat seseorang melakukan tindakan self harm pada dirinya adalah:
Tanda-tanda self harm dari sisi perilaku
Meski tidak 100 persen selalu ditunjukan dengan ciri-ciri berikut, namun ada kalanya jenis perilaku di bawah ini menjadi pertanda bahwa seseorang sedang melakukan self harm:
- Berdalih bahwa cedera terjadi akibat kecelakaan dan tidak disengaja
- Sering menghabiskan waktu sendirian
- Terlihat kesulitan menjalani persahabatan
- Menyimpan benda tajam atau alat untuk melukai diri sendiri
- Menarik diri dari aktivitas yang pernah dinikmati
- Perilaku impulsif yang tidak dapat diprediksi
Baca juga: Sikapi 6 Gejala Depresi Seusai Menyapih si Kecil dengan Solusi Ampuh Berikut
Tanda-tanda self harm dilihat dari gejala fisik
Mayoritas pelaku self harm biasanya menargetkan lengan, kaki, dan bagian depan batang tubuh untuk dilukai. Alasannya karena tempat ini mudah dijangkau dan dapat disembunyikan di balik pakaian.
Mereka juga biasanya menunjukkan beberapa tanda fisik berikut sebagai akibat dari perbuatan melukai dirinya sendiri.
- Bekas luka
- Goresan atau luka baru
- Memar
- Patah tulang
- Bercak rambut yang hilang
Gejala kognitif
Keinginan untuk melukai diri sendiri biasanya juga ditunjukkan dengan munculnya rasa tidak percaya diri akan identitas pribadi, putus asa, tidak berdaya, atau kesepian karena tidak merasa mendapat kasih sayang yang seharusnya.
Gejala psikososial
Bukan tidak mungkin jika lama kelamaan orang yang melakukan self harm, akan mengalami gangguan emosi.
Mulai dari mati rasa secara emosional, mudah tersinggung, depresi, bahkan merasa semakin cemas, terutama bila tidak mampu melukai diri sendiri.
Apa yang harus dilakukan saat orang terdekat melukai diri sendiri?
Dilansir NHS, jika kamu memiliki teman atau orang tercinta yang melakukan tindakan ini, reaksi pertama yang akan muncul mungkin adalah terkejut dan takut.
Akan tetapi jangan biarkan itu menguasaimu, bersikaplah dengan tenang dan lakukan beberapa cara berikut untuk membantu mereka.
- Tanggapi semua pembicaraan tentang menyakiti diri sendiri yang mereka sampaikan dengan serius
- Dorong mereka untuk berkonsultasi dengan dokter atau layanan konseling tentang tindakan menyakiti diri sendiri
- Tanyakan bagaimana mereka ingin didukung
- Tunjukkan bahwa kamu ada untuk mereka
- Beri tahu mereka tentang kualitas positif yang mereka punya
- Cobalah untuk memahami emosi dan pengalaman mereka, tanpa menghakimi
- Pertimbangkan bahwa melukai diri sendiri mungkin merupakan tanda bahwa mereka merasa sangat tertekan
Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?
Jika saat ini orang terdekatmu memiliki pikiran untuk melukai dirinya sendiri, segera cari bantuan. Sekecil apapun luka yang ditimbulkan, pahami kalau segala bentuk melukai diri sendiri adalah tanda dari masalah yang lebih besar untuk ditangani.
Meski tidak mudah untuk memulainya, cobalah untuk mengajaknya berbicara dengan seseorang yang bisa dipercaya.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!