Share This Article
Baru-baru ini, kasus pelecehan seksual kembali marak terjadi dan salah satunya dilakukan oleh public figure. Perlu dipahami, ketika orang terdekat terkena penyerangan secara seksual mungkin akan sulit mengetahui apa yang harus dilakukan.
Namun, sebagai keluarga atau teman terdapat hal-hal yang perlu dilakukan untuk menenangkan korbannya. Nah, untuk mengetahui cara menenangkan orang terdekat yang menjadi korban pelecehan seksual yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Begini Lho Cara Hilangkan Sindrom “I Hate Monday”
Bagaimana cara mendukung korban pelecehan seksual?
Dilansir dari Very Well Mind, seringkali korban kekerasan seksual akan menyalahkan diri sendiri atas apa yang telah terjadi. Untuk itu, peran orang terdekat sangat penting yakni dengan mengingatkan korban bahwa hal tersebut bukan terjadi karena kesalahannya.
Ingatkan juga jika korban tidak sendirian dan pastikan agar mendapat dukungan yang tepat. Selain itu, terdapat cara lain untuk mendukung korban pelecehan seksual antara lain sebagai berikut:
Tetap tenang
Ketika orang terdekat mengalami pelecehan seksual, kamu sebagai saudara atau teman sebaiknya tetap tenang.
Merasa marah bahkan terkejut dengan apa yang dialami orang terdekat adalah hal normal, namun mengekspresikan emosi ini bisa menyebabkan korban menjadi lebih sakit dan bingung.
Hal yang perlu dilakukan, yakni mendengarkan apa yang dikatakan korban tanpa ledakan emosi yang besar. Ingat juga untuk tidak membuat ancaman terhadap pelaku karena hanya akan memperburuk situasi.
Minta izin sebelum bersentuhan
Saat korban sudah mau membuka diri dengan menceritakan pengalamannya, kamu sebagai pendengar tetap harus bijaksana ketika memberikan respon. Mintalah izin terlebih dahulu sebelum menjangkau atau memeluk korban.
Selain itu, kamu juga harus bisa menahan diri dari meletakkan tangan di lengan atau memegangnya sampai korban memberikan izin. Hal ini sangat penting untuk diingat karena sebagian besar korbannya mungkin tidak ingin disentuh.
Jika korban ini menolak untuk disentuh atau dipeluk, hargai keputusannya. Jangan pernah memaksa orang untuk menerima pelukan karena dianggap tidak sopan dan mengambil kendali atas diri korban.
Berdayakan korban
Ingatlah, saat teman atau anggota keluarga diserang secara seksual maka kendali dalam situasi tersebut dapat dipastikan sudah hilang. Untuk alasan ini, kamu terkadang ingin membuat keputusan tentang langkah apa yang harus diambil selanjutnya.
Namun, hindari cara ini dan pastikan untuk tidak terlalu memberi banyak nasihat atau mencoba memperbaiki situasi. Sebaliknya, apabila korban ingin mendapatkan pemeriksaan medis atau melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang maka kamu bisa menawarkan untuk pergi bersama.
Jangan menekan korban untuk mengambil langkah yang belum benar-benar siap dilakukan. Hal ini karena, sebanyak apapun kamu menginginkan keadilan ketahuilah bahwa korban pelecehan seksual masih perlu memutuskan sendiri langkah apa yang harus dilakukan kedepannya.
Jaga kerahasiaan
Cerita korban mengenai pelecehan yang dialaminya bukanlah hal yang perlu diceritakan kembali. Karena itu, jangan membagikan detail pengalaman korban tersebut tanpa izin. Biarkan korban memutuskan siapa yang harus diceritakan tentang penyerangan itu.
Perlu diingat, sebagian besar korban pelecehan seksual berjuang dengan rasa malunya yang besar. Berbagi detail pengalaman dengan orang lain tanpa seizinnya justru akan semakin memperdalam luka tersebut.
Tanyakan cara membantunya
Sudah menjadi sifat manusia untuk ingin mengambil alih situasi ketika seseorang yang dicintai terluka. Namun, hal tersebut justru bisa sangat melemahkan korban. Untuk situasi ini, sebaiknya tanyakan pada korban apa yang harus dilakukan.
Terkadang, jawabannya cukup sederhana seperti ingin kamu selalu berada di dekatnya. Ketika korban takut sendirian, pastikan kamu tetap menemaninya atau tinggal bersama selama beberapa malam.
Hormati waktu pemulihan korban
Penyembuhan dari serangan seksual adalah proses panjang yang tidak pernah benar-benar bisa berakhir. Terlebih lagi, perjalanan menuju pemulihan mungkin bisa terlihat berbeda pada setiap orang.
Namun, setiap korban akan belajar mengenali apa yang terjadi sambil menyelesaikan perasaan dan emosinya.
Tak hanya itu, korban juga perlu mengatasi setiap perilaku atau kebiasaan negatif yang mungkin dikembangkan untuk mengatasi situasi tersebut. Saat orang terdekat menjalani proses ini, penting bagi kamu sendiri untuk bersabar dan terus mendukungnya.
Baca juga: Bahaya Oversharing Kehidupan Pribadi Secara Online bagi Kesehatan Mental
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!