Share This Article
Selama ini pasti kamu familiar atau setidaknya pernah melihat iklan tentang produk diet coke, diet soda, atau soda diet.
Minuman soda diet dipromosikan sebagai produk yang rendah gula dan bahkan 0 kalori. Membuatnya terlihat seakan-akan ‘lebih sehat’ daripada soda biasa, terutama bagi kamu yang sedang diet dan memerhatikan asupan kalori.
Tapi apakah benar kalau minuman soda diet atau diet coke ini bebas kalori, lebih rendah, dan lebih sehat dari soda biasa? Ini ulasannya!
Apa itu diet soda?
Diet soda atau diet coke pada dasarnya adalah campuran air berkarbonasi, pemanis buatan atau alami, pewarna, perasa, dan komponen tambahan seperti kafein.
Meskipun beralih dari soda biasa ke soda diet dapat mengurangi asupan kalori, belum jelas apakah efektif untuk mencegah obesitas dan masalah kesehatan terkait dalam jangka panjang.
Perbedaan diet soda dan soda biasa
Soda biasa umumnya merupakan campuran air berkarbonasi dan pemanis, seperti sirup jagung yang tinggi fruktosa atau sukrosa, asam fosfat serta tambahan lain seperti kafein.
Soda diet mengandung bahan-bahan yang mirip dengan soda biasa, dengan pengecualian utama yakni menggunakan bahan pengganti gula.
Pengganti gula yang umum digunakan dalam diet soda termasuk aspartame, acesulfame potassium, sukralosa, dan stevia. Kebanyakan pengganti gula dianggap ‘tidak bergizi’, yang berarti mereka menawarkan sedikit atau tidak ada kalori saat dikonsumsi.
Benarkah minuman diet soda 0 kalori?
Produk diet soda biasanya memiliki sedikit atau tanpa kalori. Misalnya, satu kaleng minuman soda merek tertentu memiliki klaim tidak mengandung kalori, namun mengandung gula, lemak, atau protein dan 40 mg natrium.
Tetapi, tidak semua soda diet rendah kalori atau bebas gula. Beberapa menggunakan gula dan pemanis. Contohnya, satu kaleng produk soda lainnya mengandung pemanis alami stevia, mengandung 90 kalori dan 24 gram gula.
Kandungan kalori pada diet soda memang sangatlah kecil, tapi bukan berarti tidak ada, ya. Melansir American Council on Science and Health, 1 kaleng minuman soda diet seberat 12 ons mengandung 125 mg aspartam, 113 mg di antaranya adalah ‘protein’ aspartyl phenylalanine.
Jadi, kaleng itu mengandung 0,452 kalori. Ini adalah angka yang sangat kecil, tetapi bukan nol. Sebagai perbandingan, sekaleng cola biasa seberat 12 ons mengandung 150 kalori, atau 335 kali lipat dari yang ditemukan dalam soda diet.
Manfaat minuman diet soda
Sebagian besar praktisi kesehatan tidak secara otomatis merekomendasikan minum soda diet. Namun, ada beberapa manfaat mengonsumsi soda diet dibandingkan dengan mengonsumsi soda biasa.
- Pengurangan kalori: ini dapat membantu diet penurunan berat badan
- Mengurangi jumlah gula dalam makanan: 1 kaleng soda berukuran 12 ons mengandung 10 sampai 11 sendok teh gula. The American Heart Association merekomendasikan tidak lebih dari enam setengah sendok teh gula tambahan untuk wanita dan 10 sendok teh untuk pria per hari.
- Kontrol gula darah yang lebih baik: 1 kaleng soda 12 ons biasanya mengandung 40 hingga 50 gram karbohidrat, yang berada dalam kisaran asupan karbohidrat yang disarankan untuk seluruh makanan saat mengonsumsi makanan 1.800 kalori.
Potensi bahaya dari konsumsi minuman soda diet berlebihan
Melansir Harvard Edu, Dr. Anthony Komaroff menyebut beberapa penelitian telah menemukan bahwa soda diet sama mungkinnya dengan soda biasa untuk menyebabkan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi termasuk tekanan darah tinggi, lemak perut berlebih, trigliserida tinggi, kadar kolesterol HDL ‘baik’ yang rendah, atau gula darah puasa yang tinggi.
Minuman soda diet juga mungkin memiliki efek merugikan lainnya. Banyak pemanis buatan pada diet coke dapat meningkatkan keinginan otak akan gula. Dengan kata lain, soda bebas kalori itu bisa membuat kamu ingin ngemil makanan-makanan manis lebih banyak.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.