Share This Article
Jika berbelanja sayur mayur di supermarket, mungkin kamu akan menemukan ada beberapa produk sayur mayur yang diberi label organik.
Secara penampilan, sayuran yang diberi label organik sama saja dengan sayur kebanyakan. Namun konon sayuran organik ini lebih sehat ketimbang sayuran non-organik.
Lalu sebenarnya apa sih sayuran organik itu? Dan apa saja perbedaannya dari sayuran biasa atau non-organik? Berikut ulasannya.
Apa itu sayuran organik?
Melansir BBC, Departemen Pertanian Inggris menjelaskan makanan organik sebagai produk dari sistem pertanian yang menghindari penggunaan pupuk kimia buatan manusia.
Sayuran organik adalah sayur yang ditanam menggunakan pupuk organik seperti kotoran dan urin hewan ternak. Tidak seperti urea dan bahan kimia lainnya, pupuk ini ramah tanah.
Dapat disimpulkan jenis sayuran ini diproduksi melalui praktik pertanian dengan menggunakan bahan alami. Ini berarti menghindari semua bahan kimia buatan, hormon, antibiotik atau organisme hasil rekayasa genetika (GMO).
Baca Juga : Ketahui Beberapa Cara Memasak Sayur agar Gizinya Tidak Hilang
Perbedaan sayur organik dan non-organik
Tak hanya soal pupuk, ada beberapa hal lain yang membuatnya berbeda dari sayuran konvensional.
Perbedaannya sangat mencolok dari segi produksi atau selama proses pertanian. Berikut beberapa di antaranya.
1. Proses pertumbuhan
Non-organik: Menggunakan pupuk kimia untuk meningkatkan pertumbuhan sayur.
Organik: Menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kandang atau kompos untuk memberi makan tanah dan tanaman.
2. Metode mengatasi hama
Non-organik: Menyemprotkan insektisida atau pestisida kimia untuk mengurangi hama dan penyakit.
Organik: Menggunakan serangga dan burung, atau membuat perangkap untuk mengurangi hama dan penyakit.
3. Metode mengatasi gulma
Non-organik: Menggunakan herbisida kimia untuk mengelola gulma
Organik: Gulma disingkirkan dengan cara dipotong atau memindahkan posisi sayur.
Organic VS non-organik, mana yang terbaik?
Benarkah sayuran organik lebih sehat, lebih enak, dan lebih aman untuk dikonsumsi? Simak ulasannya satu per satu di bawah ini.
1. Sayuran organik
Studi yang membandingkan kandungan nutrisi makanan organik dan non-organik memberikan hasil beragam.
Ini kemungkinan besar disebabkan oleh variasi alami dalam perbedaan metode penanganan dan produksi makanan. Namun, bukti menunjukkan bahwa makanan yang ditanam secara organik mungkin lebih bergizi.
Makanan organik seringkali memiliki nutrisi yang lebih bermanfaat, seperti antioksidan. Selain itu sayuran non-organik biasanya menyisakan residu dari pupuk atau pestisida kimia yang digunakan selama proses pertanian.
Jadi jenis sayur organik boleh dibilang lebih baik karena mengandung lebih sedikit pestisida.
Dengan tidak adanya pestisida dan pupuk, tanaman meningkatkan produksi phytochemical (vitamin dan antioksidan) yang memperkuat daya tahan mereka terhadap serangga dan gulma.
2. Sayuran organik lebih enak
Beberapa orang mengatakan mereka dapat merasakan perbedaan antara makanan organik dan non-organik. Sementara yang lain mengatakan mereka tidak menemukan perbedaan.
Penilaian soal rasa ini memang relatif dan subjektif. Namun melansir Red Book Mag, sebuah temuan yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition menyebut kadar antioksidan yang lebih tinggi dalam produk organik sebenarnya dapat meningkatkan kualitas organoleptiknya.
Ini berpengaruh pada aroma, rasa, dan bahkan sensasi di mulut saat kamu memakannya. Mungkin efek inilah yang membuatnya terasa lebih enak.
3. Kenapa sayur organik lebih mahal?
Tak bisa dipungkiri, saat ini harga sayuran organik di pasaran lebih mahal ketimbang sayuran non-organik. Hal ini bukan tanpa alasan ya.
Harga yang lebih tinggi ini disebabkan karena biaya produksi yang lebih mahal, aturan yang lebih ketat, dan hasil panen yang lebih rendah.
Jadi untuk mendapatkan keuntungan dan bisa berproduksi lagi, sayuran organik jadi dijual dengan harga lebih tinggi.
Adakah manfaatnya untuk kesehatan?
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa makanan organik memiliki manfaat kesehatan.
Misalnya, beberapa penelitian laboratorium menemukan bahwa kandungan antioksidannya yang lebih tinggi membantu melindungi sel dari kerusakan.
Studi pengamatan lain pada manusia telah mengaitkan makanan organik dengan risiko alergi dan eksim yang lebih rendah pada anak-anak dan bayi. Selain itu masih banyak penelitian dalam skala kecil untuk meneliti perbedaan efek makanan organik dan non-organik.
Sayangnya, belum ada cukup bukti kuat yang tersedia untuk mengonfirmasi bahwa makanan organik lebih punya banyak manfaat kesehatan ketimbang makanan konvensional non-organik.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!