Share This Article
Memenuhi kebutuhan vitamin dan tetap fit disarankan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Namun, sebagian orang, memilih untuk mengonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen.
Jika kamu memilih untuk mengonsumsi suplemen vitamin C, terdapat beberapa bentuk sediaan vitamin C, apa saja?
Vitamin C atau asam askorbat adalah vitamin yang larut dalam air dan banyak ditemukan dalam buah-buah dan sayuran. Vitamin C juga tersedia dalam bentuk suplemen. Namun, vitamin ini tidak diproduksi oleh tubuh.
Baca juga: Tips Memilih Suplemen Vitamin C yang Aman untuk Lambung
Bentuk sediaan vitamin C
Masing-masing bentuk sediaan vitamin C memiliki kelebihan serta kekurangannya tersendiri. Nah, agar kamu lebih memahami bentuk sediaan vitamin C beserta kelebihan dan kekurangannya, berikut penjelasan selengkapnya.
1. Tablet
Bentuk sediaan vitamin C yang pertama adalah tablet. Tablet biasanya memberikan sistem pengantaran yang efektif, ini menjadikannya sebagai bentuk pilihan dari sebagian besar obat farmasi.
Tablet paling baik digunakan untuk suplemen vitamin, mineral, dan antioksidan yang tidak memerlukan dosis tinggi.
Kelebihan lain dari bentuk sediaan vitamin C ini adalah tablet dapat mempertahankan potensinya lebih lama dan memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan dengan bentuk cairan.
Namun, tablet juga memiliki kekurangan di antaranya adalah sulit untuk ditelan bagi sebagian orang dan tidak sesuai untuk dosis bahan aktif yang lebih besar.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan bentuk cair, tablet lebih sulit untuk diserap. Sebab, tubuh harus terlebih dahulu menguraikan atau memecah kandungan vitamin sebelum benar-benar diserap.
2. Tablet kunyah
Bentuk ini dirancang untuk proses penyerapan vitamin yang lebih cepat. Tablet kunyah adalah alternatif lain bagi mereka yang kesulitan dalam menelan tablet biasa atau pil secara utuh.
Bentuk tablet kunyah biasanya ditambahkan sedikit dengan gula untuk menutupi bahan kandungan yang rasanya pahit. Tablet kunyah juga memiliki umur simpan yang lebih lama. Meskipun demikian, tablet kunyah mengandung vitamin dalam potensi yang lebih rendah.
Karena tablet kunyah mengandung vitamin dalam dosis yang lebih rendah, ini bukanlah pilihan yang paling efektif bagi orang dewasa untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya.
Selain itu, tablet kunyah vitamin C juga dapat membuat gigi terpapar lebih banyak asam, yang mana ini dapat membahayakan kesehatan gigi. Dengan pengecualian, versi nonacidic atau setelah kamu mengonsumsinya, kamu langsung membilas mulut dengan air untuk mencegah kerusakan gigi.
Baca juga: Ini Dosis Vitamin C yang Dibutuhkan saat Batuk dan Pilek
3. Tablet effervescent
Salah satu bentuk sediaan vitamin C yang cukup populer adalah tablet effervescent. Tablet termasuk sediaan yang dapat larut dalam air.
Dr Sarah Schenker, seorang ahli diet mengatakan bahwa suplemen dalam bentuk effervescent dirancang sebagai sistem pengiriman yang efisien untuk penyerapan nutrisi lebih efektif.
Bentuk sediaan vitamin C ini juga lebih mudah dikonsumsi jika kamu kesulitan dalam menelan kapsul atau tablet biasa.
Namun, kekurangan dari tablet effervescent adalah bentuk ini mungkin tidak cocok untuk dikonsumsi oleh semua orang, terutama yang memiliki beberapa kondisi medis tertentu.
Tak hanya itu, proses pelarutan dalam airnya pun mungkin saja membutuhkan waktu beberapa menit, bergantung dari suhu air dan bahan aktif dalam vitamin.
4. Kapsul
Bentuk sediaan vitamin C selanjutnya adalah kapsul. Kapsul merupakan bentuk yang banyak digunakan dalam pembuatan suplemen. Sama halnya seperti tablet kunyah, kapsul juga dirancang untuk proses penyerapan vitamin yang lebih cepat.
Jika dibandingkan dengan vitamin kunyah, kapsul merupakan cara yang lebih baik untuk menerima dosis vitamin harian bagi orang dewasa. Akan tetapi, bentuk kapsul juga memiliki kekurangan.
Suplemen dalam bentuk kapsul memiliki keterbatasan potensi yang signifikan karena kandungan bubuk di dalamnya tidak dapat dikompresi layaknya tablet.
Selain itu, kapsul juga memiliki masa pakai yang lebih pendek dibandingkan tablet. Jika dibandingkan dengan bentuk cair, kapsul juga lebih sulit untuk diserap.
5. Bentuk sediaan vitamin C cair
Salah satu klaim mengenai vitamin dalam bentuk cair adalah vitamin dapat diserap lebih cepat secara efektif ke dalam aliran darah jika dibandingkan dengan tablet atau kapsul
Pada suplemen cair, kandungan nutrisi di dalamnya dapat diserap hingga 98 persen. Diperkirakan bahwa sekitar 85-90 persen nutrisi dalam suplemen cair dapat diserap dalam kurun waktu 22 hingga 30 detik.
Namun yang perlu diingat adalah tingkat penyerapan nutrisi bergantung dari beberapa faktor, termasuk kandungan bahan dalam suplemen. Bahkan, menurut Dr. Rath Research Institute, penyerapan cepat belum tentu lebih baik. Nutrisi penting mungkin saja lebih baik jika diserap secara perlahan.
Dikutip dari Livestrong.com, beberapa kelebihan dari bentuk vitamin cair di antaranya adalah lebih mudah dikonsumsi bagi anak-anak atau seseorang yang kesulitan menelan suplemen dalam bentuk pil atau kapsul.
Tak hanya itu, bentuk cair juga lebih mudah dikonsumsi bagi seseorang dengan gangguan pencernaan.
Namun, vitamin C cair ini juga memiliki kekurangan, seperti suplemen dalam bentuk cair mungkin kurang stabil, yang menyebabkan kandungan nutrisinya lebih cepat hilang, terutama bagi vitamin C dan asam folat.
Di sisi lain, bentuk cair juga memiliki umur simpan lebih pendek dan terkadang memiliki tambahan pemanis atau bahan lain.
Itulah beberapa informasi mengenai bentuk sediaan vitamin C. Berbagai macam bentuk vitamin C memiliki kelebihan serta kekurangannya tersendiri, sehingga bentuk suplemen terbaik akan bergantung pada kebutuhan pribadi.
Tak hanya itu, jika kamu memutuskan untuk mengonsumsi suplemen vitamin C jangan lupa perhatikan kandungan lain di dalamnya, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!