Share This Article
Contoh makanan fungsional perlu diketahui karena sangat bergizi dan dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan. Makanan fungsional sendiri telah mendapatkan popularitas dalam lingkaran kesehatan dan kebugaran.
Mengonsumsi makanan fungsional dapat melindungi diri dari berbagai penyakit dan mendorong perkembangan tubuh yang sehat. Nah, untuk mengetahui apa itu makanan fungsional dan contohnya yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Daftar 7 Makanan Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Paru-paru
Apa itu makanan fungsional?
Dilansir dari Healthline, makanan fungsional atau dikenal sebagai nutraceuticals adalah bahan yang menawarkan manfaat kesehatan dengan nilai gizi tinggi. Beberapa jenis makanan ini mengandung suplemen atau bahan tambahan lainnya yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan.
Konsep makanan fungsional berasal dari Jepang pada 1980-an ketika pemerintah mulai menyetujui makanan dengan manfaat yang terbukti meningkatkan kesehatan masyarakat. Istilah makanan fungsional dapat mencakup berbagai produk yang sangat luas.
Beberapa makanan fungsional dihasilkan di sekitar bahan tertentu, seperti makanan yang mengandung probiotik, prebiotik, atau stanol, dan sterol tumbuhan. Meski memberikan manfaat dalam kesehatan, namun makanan fungsional tidak boleh dijadikan sebagai alternatif.
Kategori makanan fungsional
Perlu diketahui, nutraceuticals atau pangan fungsional umumnya dipisahkan menjadi dua kategori, yakni konvensional dan modifikasi.
Makanan konvensional merupakan bahan makanan utuh alami kaya akan nutrisi penting, seperti mineral, antioksidan, dan lemak yang menyehatkan jantung.
Sementara itu, makanan yang dimodifikasi telah difortifikasi dengan bahan tambahan, seperti vitamin, mineral, probiotik, atau serat di mana dapat meningkatkan manfaat kesehatan suatu makanan.
Beberapa contoh makanan fungsional
Contoh makanan fungsional, termasuk yang diperkaya dengan vitamin, mineral, atau serat. Bahan kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian sering dianggap sebagai makanan fungsional.
Beberapa contoh makanan fungsional, antara lain sebagai berikut:
Contoh makanan fungsional konvesional
Beberapa contoh makanan fungsional konvensional yang bisa kamu konsumsi, antara lain sebagai berikut.
- Buah-buahan: beri, kiwi, pir, persik, apel, jeruk, dan pisang
- Sayuran: brokoli, kembang kol, kangkung, bayam, zucchini
- Kacang: almond, kacang mete, pistachio, kacang macadamia, dan kacang Brazil
- Biji: biji chia, biji rami, serta biji labu
- Kacang-kacangan: kacang hitam, buncis, kacang navy, dan lentil
- Biji-bijian utuh: oat, barley, buckwheat, beras merah, dan couscous.
- Makanan laut: salmon, sarden, teri, mackerel, dan cod
- Makanan fermentasi: tempe, kombucha, kimchi, kefir, dan sauerkraut
- Bumbu dan rempah-rempah: kunyit, kayu manis, jahe, dan cabai rawit
- Minuman: kopi, teh hijau, dan teh hitam.
Contoh makanan fungsional modifikasi
Makanan fungsional yang dimodifikasi bisa masuk ke dalam diet seimbang. Faktanya, makanan jenis ini dapat membantu mengisi celah dalam diet untuk mencegah kekurangan nutrisi dan meningkatkan kesehatan.
Beberapa contoh makanan fungsional yang dimodifikasi, seperti berikut ini:
- Jus yang diperkaya
- Produk susu yang diperkaya, seperti susu dan Yoghurt
- Alternatif susu yang diperkaya, seperti almond, kelapa, dan susu jambu mete
- Biji-bijian yang diperkaya, seperti roti dan pasta
- Sereal dan granola yang diperkaya
- Telur yang diperkaya.
Manfaat mengonsumsi makanan fungsional
Berbagai contoh makanan fungsional dikaitkan dengan manfaat kesehatan potensial. Manfaat yang mungkin didapatkan dari mengonsumsi makanan fungsional tersebut, yakni sebagai berikut:
Cegah kekurangan nutrisi
Mengisi pola makanan dengan nutraceuticals dapat membantu memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Faktanya, sejak diperkenalkannya makanan yang diperkaya terbukti telah menurunkan prevalensi kekurangan nutrisi secara signifikan di seluruh dunia.
Penelitian menunjukkan bahwa setelah tepung terigu yang diperkaya zat besi diperkenalkan di Yordania, tingkat anemia defisiensi besi di antara anak-anak hampir berkurang setengahnya. Fortifikasi juga telah digunakan untuk mencegah kondisi lain, termasuk rakhitis, gondok, dan cacat lahir.Â
Melindungi dari penyakit
Nutraceuticals sangat kaya akan antioksidan di mana dapat membantu menetralkan senyawa berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas.
Beberapa makanan fungsional juga tinggi asam lemak omega-3 yang terbukti mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi otak, dan menjaga kesehatan jantung.
Jenis lainnya kaya akan serat sehingga dapat meningkatkan kontrol gula darah dan melindungi diri dari kondisi seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan stroke. Serat dapat pula membantu mencegah gangguan pencernaan, termasuk tukak lambung, wasir, dan refluks asam.
Baca juga: Benarkah Kandungan Telur Puyuh Bisa Sebabkan Kolesterol Tinggi?
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!