Share This Article
Siapa yang tak kenal dengan camilan gorengan? Selain punya tekstur yang renyah, jajanan gorengan punya beragam rasa yang dapat membuat siapa saja ketagihan memakannya. Namun, sudah tahukah kamu bahaya dan efek makan gorengan? Kalau belum, simak selengkapnya dalam ulasan berikut.
Efek makan gorengan pada kesehatan
Menggoreng makanan adalah teknik masak yang sangat umum digunakan di seluruh dunia. Selain cepat dan mudah, gorengan adalah pilihan makanan yang murah sehingga sangat populer.
Namun, faktanya, makanan yang berupa gorengan memiliki kalori dan lemak trans yang tinggi. Tentunya kandungan tersebut berdampak buruk bagi kesehatan dan memicu serangkaian penyakit serius. Berikut penjelasan lengkapnya.
Rentan obesitas
Gorengan atau makanan yang diolah dengan cara digoreng memiliki kandungan kalori yang lebih banyak daripada makanan yang tidak digoreng. Sehingga makan banyak gorengan akan meningkatkan asupan kalorimu secara signifikan.
Bukan hanya itu, penelitian menunjukkan bahwa gorengan memiliki kandungan lemak trans yang dapat memengaruhi hormon pengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. Sehingga berat badan akan meningkat dengan mudah.Â
Meningkatkan risiko diabetes
Beberapa penelitian menemukan bahwa efek makan gorengan yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah meningkatnya risiko diabetes tipe 2.
Melalui penelitian juga diketahui bahwa orang yang mengonsumsi 4-6 porsi gorengan setiap minggu memiliki risiko 39 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi setiap minggunya.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi gorengan sebanyak 7 porsi atau lebih dapat memiliki risiko 55 persen lebih tinggi untuk terkena dibetes tipe 2.Â
Pada akhirnya, jumlah gorengan yang dimakan akan berbanding lurus dengan risiko diabetes yang mengintai. Sehingga porsi gorengan yang dikonsumsi harus sangat diperhatikan.
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Efek makan gorengan lainnya yang perlu kamu waspadai adalah peningkatan risiko penyakit jantung. Selain meningkatkan risiko penyakit diabetes, orang yang sering makan gorengan juga punya risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
Hal tersebut telah dibuktikan lewat dua penelitian besar. Pasalnya, saat digoreng, makanan menjadi lebih padat kalori karena bagian luar makanan minyak goreng yang mengandung lemak trans.Â
Lemak trans akan meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh yang dapat menyumbat arteri. Sehingga tubuh akan rentan terkena berbagai penyakit kardiovaskular atau jantung. Seperti stroke, arteri koroner, dan sebagainya.
Meningkatkan kontaminasi racun dalam tubuh
Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa makanan bertepung biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi. Termasuk gorengan yang ada dalam jajanan maupun cemilan seperti kentang goreng.
Akrilamida adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan yang dimasak dengan suhu tinggi. Seperti digoreng, dibakar atau dipanggang. Zat tersebut merupakan hasil dari reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine.
Zat beracun ini memiliki pun telah diteliti dapat memicu beberapa jenis kanker pada manusia. Seperti kanker endometrium (lapisan rahim) dan ovarium (indung telur).
Dengan kata lain efek makan gorengan mungkin dapat memicu beberapa jenis kanker. Meski begitu penelitian lebih lanjut perlu dilakukan.
Baca juga: Kenapa Konsumsi Makanan Pedas Tidak Diperbolehkan Saat Perut dalam Keadaan Kosong?
Cara menikmati gorengan agar lebih aman
Tidak dapat dipungkiri gorengan memang makanan yang terasa nikmat di lidah. Namun, mengingat efek makan gorengan yang merugikan, ada baiknya untuk segera meninggalkan kebiasaan makan gorengan sembarangan.
Bila kamu masih ingin menikmati gorengan, ada beberapa cara membuatnya jadi lebih sehat.
- Ganti dengan minyak sehat. Jenis minyak yang digunakan untuk menggoreng sangat memengaruhi risiko kesehatan yang terkait dengan makanan yang digoreng. Pilihlah minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak alpukat untuk menurunkan risiko dan efek makan gorengan.
- Hindari gorengan yang dimasak dengan minyak bekas. Sebagian kedai makanan kerap menggunakan minyak untuk menggoreng hingga berkali-kali. Kondisi ini tentu buruk karena makanan akan menyerap lebih banyak minyak sehingga meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
- Menggoreng dengan oven. Untuk mendapatkan tekstur makanan yang renyah kamu juga bisa gunakan oven dengan suhu yang tinggi. Menggoreng dengan oven tidak akan membutuhkan banyak minyak.
- Beralih ke airfryer. Airfryer adalah alat yang dapat menggoreng makanan dengan udara panas. Alat ini dapat menurunkan penggunaan minyak hingga 70-80 persen dibandingkan cara menggoreng yang tradisional.
Sudah tahu kan seperti apa efek makan gorengan pada kesehatan tubuhmu? Di balik rasanya yang nikmat, ternyata ada banyak dampak buruk yang mengintai. Belum lagi penyakit seperti kolesterol dan diabetes adalah penyakit yang dapat memicu kematian dini.
Mulai sekarang, batasi konsumsi gorengan yuk agar tubuh tetap terjaga kesehatannya. Untuk menggantikan gorengan sebagai cemilan, cobalah beralih ke buah-buahan yang kaya akan nutrisi dan manfaat bagi tubuh.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini! Kini, semua informasi kesehatan ada dalam genggamanmu!