Share This Article
Apakah kamu termasuk orang yang meyakini bahwa bayam adalah sayuran dengan kandungan tinggi zat besi karena melihat Popeye berubah menjadi kuat setelah memakannya? Bayam memang mengandung zat besi, tapi kadarnya tak setinggi yang dipercaya banyak orang.
Lantas, seberapa banyak sih kandungan zat besi pada bayam? Apakah masih bermanfaat untuk kesehatan? Yuk, cek informasi selengkapnya di bawah ini!
Mitos bayam tinggi zat besi
Dikutip dari laman resmi McGill University, kesalahpahaman tentang tingginya zat besi pada bayam dimulai pada 1800-an, ketika seorang ilmuwan di Jerman keliru menempatkan titik desimal pada jumlah kadarnya.
Seperti diketahui, penempatan titik desimal sangat memengaruhi nilai besaran pada suatu bilangan. Tapi, mengapa zat besi pada bayam dianggap “tidak terlalu tinggi”?
Menurut Nutritics, sebuah makanan dikategorikan sebagai sumber zat besi jika kadarnya mencapai 15 persen (per 100 gram) dari total asupan harian yang dibutuhkan manusia. Nah, sedangkan makanan dikategorikan sebagai “tinggi” zat besi jika memiliki kadar dua kali lipat dari jumlah tersebut.
Baca juga: 7 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Kembali: Bisa Picu Penyakit & Keracunan
Lalu, berapa kadar zat besi pada bayam?
Kandungan zat besi pada bayam (per 100 gram) adalah 2,7 mg. Angka tersebut sebenarnya sudah memenuhi proporsi 15 persen dari total asupan harian yang direkomendasikan (sekitar 14 mg).
Namun, untuk memenuhi standar “kadar tinggi”, zat besi yang terkandung seharusnya dua kali lipat, yaitu di atas 4 mg. Maka, kurang tepat jika bayam dianggap sebagai makanan tinggi zat besi. Namun, masih bisa disebut sebagai sumber zat besi.
Jadi, apakah tetap boleh mengonsumsi bayam?
Ya, kamu sebaiknya tak meninggalkan bayam hanya karena zat besinya tidak setinggi yang dibayangkan. Sebab, ada banyak nutrisi lain yang bisa kamu dapatkan dari sayuran hijau itu. Bayam merupakan sumber dari vitamin dan mineral yang bisa mendukung dan menjaga kesehatan.
Beragam nutrisi pada bayam
Selain zat besi, bayam dengan berat 3,5 ons atau setara 100 gram mengandung sejumlah nutrisi, di antaranya sebagai berikut:
- Kalori: 23 kkal
- Air: 91 persen
- Karbohidrat: 3,6 gram
- Gula: 0,4 gram
- Protein: 2,9 gram
- Serat: 2,2 gram.
Tidak hanya itu, bayam juga mengandung zat gizi lainnya seperti asam folat, kalsium, magnesium, serta vitamin A, B6, B9, C, E, dan K1. Ada banyak pula senyawa aktif yang biasa ditemukan pada tumbuh-tumbuhan, seperti lutein, kaemferol, kuersetin, dan zeaksantin.
Berbagai manfaat bayam untuk kesehatan
Dengan kandungan nutrisi yang melimpah, bayam bisa membantu menjaga kesehatan dan mencegah penyakit tertentu, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Membantu menurunkan risiko terkena kanker
- Membantu menurunkan risiko diabetes
- Membantu menjaga kesehatan mata agar terhindar dari katarak, degenerasi makula, dan kerusakan saraf
- Membantu menjaga tekanan darah
- Membantu menurunkan risiko gangguan kardiovaskular, termasuk penyakit jantung
- Membantu meringankan gejala asma
- Membantu menjaga kesehatan dan kepadatan tulang
- Membantu mengoptimalkan sistem pencernaan agar terhindar dari gangguan seperti konstipasi
- Membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut
- Membantu menurunkan dan menyeimbangkan kadar gula darah
- Membantu mempercepat penyembuhan inflamasi atau peradangan
- Membantu mengoptimalkan fungsi otak
- Membantu menurunkan risiko terkena anemia
- Membantu menurunkan berat badan.
Baca juga: Apakah Sayuran yang Digoreng Sehat bagi Tubuh? Ini Jawabannya!
Waspada efek negatifnya
Bayam adalah sayuran yang sangat aman untuk dikonsumsi, bisa digunakan sebagai bagian dari diet harian. Namun, beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu mungkin sebaiknya membatasi asupannya.
Bayam mengandung asam oksalat, senyawa yang biasa ditemukan pada tumbuh-tumbuhan. Terlalu banyak asam oksalat di dalam tubuh bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Namun, jika bayam dikonsumsi secukupnya, kamu tak perlu khawatir tentang hal ini.
Selain itu, bayam juga mengandung potasium. Dalam konsentrasi yang tinggi, potasium bisa menyebabkan efek tidak menyenangkan bagi orang-orang dengan penyakit ginjal.
Nah, itulah ulasan tentang mitos seputar zat besi pada bayam dan nutrisi lain yang perlu kamu ketahui. Jadi, kapan terakhir kali kamu makan bayam?
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Sudah punya asuransi keseatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini ya.