Share This Article
Salah satu hal yang diperlukan dalam pola hidup sehat adalah peduli terhadap asupan makanan, termasuk kandungan nutrisi di dalamnya. Karena itu, kamu harus tahu bagaimana cara membaca kandungan nutrisi di dalam kemasan supaya tidak salah beli.
Kemampuan membaca kandungan nutrisi dalam kemasan ini tidak mudah karena tampilannya terlalu rumit dan orang awam tentu akan kesulitan memahaminya. Tapi jangan khawatir, ikuti panduan yang kami rangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Baca Juga: Tinggi Nutrisi dan Gizi, Berikut Cemilan Sehat untuk Jaga Kesehatan Tubuh!
Perhatikan fakta di bagian belakang kemasan
Bagian depan kemasan sebuah produk selalu didesain sedemikian rupa untuk menarik perhatian. Akan tetapi, jangan terkecoh dengan apa yang dikatakan oleh bagian depan, karena kandungan sebenarnya justru ada di bagian belakang kemasan.
Dilansir Healthline, produsen seringkali tidak jujur terhadap fakta dari produk mereka. Upaya menarik perhatian konsumen seringkali dilakukan dengan memberikan janji dan fakta yang manis di bagian depan produk.
Untuk itu, segera lihat lah bagian belakang dari kemasan. Karena seluruh kandungan nutrisi dari produk yang akan kamu beli ada di sana.
Pelajari daftar komposisinya
Komposisi dari sebuah produk akan diurutkan berdasarkan jumlah kandungannya. Biasanya daftar teratas akan diisi oleh kandungan yang massanya paling banyak di dalam produk dan paling bawah adalah yang paling sedikit.
Ini berarti kandungan yang paling atas adalah yang paling banyak dipakai dalam produk tersebut. Periksalah 3 komposisi kandungan yang terbesar, karena itu adalah bagian terbesar dari produk itu yang akan dikonsumsi tubuh.
Apabila dari 3 komposisi terbesar kamu menemukan jenis biji-bijian olahan, gula atau minyak terhidrogenasi, kamu bisa menyimpulkan kalau produk tersebut tidak sehat. Oleh karena itu, pilihlah produk yang mengandung jenis makanan yang utuh sebagai 3 kandungan terbesarnya.
Perhatikan juga seberapa panjang daftar komposisinya, kalau lebih dari dua atau tiga baris, kamu dapat berasumsi kalau makanan itu terlalu banyak melewati proses pengolahan.
Perhatikan takaran sajinya
Saat memerhatikan label kandungan nutrisi, periksalah dahulu jumlah sajian dan di dalam bungkus produk itu dan takaran sajiannya. Takaran sajian menunjukkan berapa jumlah dari makanan atau minuman itu yang kamu konsumsi.
Yang perlu kamu ingat, takaran sajian bukan rekomendasi seberapa banyak jumlah produk itu yang harus kamu makan atau minum. Setelah tahu takaran sajinya, maka kamu bandingkan dengan berapa takaran porsi atau jumlah yang kamu makan dengan takaran saji tadi.
Jika kamu hanya makan setengahnya, berarti jumlah nutrisi dalam produk tersebut yang masuk ke tubuh kamu hanya setengah. Sebaliknya, jika kamu memakan dua porsi, maka asupan nutrisi dari produk tersebut yang masuk ke tubuh jadi dua kali lipat.
Periksa kandungan kalorinya
Langkah selanjutnya adalah mengetahui jumlah kalori total yang terdapat dalam produk tersebut. Karena jumlah kalori ini juga akan dipengaruhi oleh seberapa banyak porsi dari produk itu yang kamu makan.
Kandungan kalori yang tercantum menggambarkan seberapa banyak energi yang kamu dapat dari produk itu. Jika ada 280 kalori dalam satu kali sajian, maka jumlahnya akan bertambah atau berkurang sesuai dengan porsi yang kamu makan.
Untuk mempertahankan berat badan yang sehat, maka asupan kalori dan kalori yang kamu pakai untuk aktivitas pun harus seimbang. Biasanya, dalam satu hari dibutuhkan sekitar 2.000 kalori dari makanan dan minuman yang kamu konsumsi.
Baca Juga: Hidup Lebih Sehat dengan Pedoman Gizi Seimbang, Bagaimana Caranya?
Periksa angka kecukupan gizi
Biasakan untuk memakai angka kecukupan gizi (AKG) sebagai panduan untuk melihat produk yang akan kamu konsumsi itu bisa masuk ke dalam diet harian kamu atau tidak. Persentase AKG yang tercantum adalah jumlah kecukupan gizi untuk satu nutrisi dalam satu hari.
AKG dari satu nutrisi biasanya dicantumkan dalam jumlah massanya (gram, miligram atau mikrogram) yang harus kamu konsumsi supaya tidak berlebihan.
Persentase AKG bisa kamu jadikan patokan seberapa besar nutrisi dalam satu produk berkontribusi dalam kebutuhan gizi kamu dan juga agar kamu bisa menentukan apakah sajian dari produk itu termasuk bernutrisi tinggi atau rendah.
Suatu nutrisi dalam produk dikatakan rendah jika persentase AKG per sajian kurang dari 5 persen. Sebaliknya, nutrisi dalam suatu produk dikatakan tinggi jika persentase AKG dalam sajiannya lebih dari 20 persen.
Konsultasi kesehatan bisa ditanyakan pada dokter ahli di Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!