Share This Article
Greek yoghurt telah menjadi camilan kaya nutrisi yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Yoghurt yunani ini berbeda dari jenis lainnya karena telah melalui proses penyaringan untuk mengeluarkan whey.
Whey sendiri merupakan cairan dengan kandungan laktosa, yakni gula alami yang biasanya ditemukan dalam susu. Nah, untuk mengetahui manfaat greek yoghurt dan tips mengonsumsinya yuk simak penjelasan lebih lengkap berikut.
Baca juga: Manfaat Kacang Lentil: Menjaga Kesehatan Jantung hingga Melancarkan Pencernaan
Apa manfaat greek yoghurt untuk kesehatan tubuh?
Dilansir dari Medical News Today, pembuatan yoghurt melibatkan fermentasi susu dengan kultur hidup bakteri menguntungkan. Karena itu, dalam satu porsi rata-rata yoghurt yunani bisa mengandung 12 hingga 17,3 gram protein tergantung mereknya.
Secangkir yoghurt yunani tanpa lemak dapat membantu memenuhi pedoman diet yang direkomendasikan dari tiga porsi harian produk susu rendah lemak.
Orang dengan intoleransi laktosa mungkin bisa mengonsumsi yoghurt yunani karena lebih mudah dicerna akibat adanya bakteri pengurai gula susu. Yoghurt memiliki jumlah protein yang jauh lebih tinggi daripada susu.
Mengonsumsi yoghurt yunani mungkin baik untuk kesehatan karena nutrisi yang terkandung, termasuk kalsium, protein, probiotik, yodium, dan vitamin B12. Beberapa manfaat dari greek yoghurt yang perlu diketahui, antara lain:
Meningkatkan kesehatan tulang
Konsumsi greek yoghurt secara rutin diketahui dapat meningkatkan kesehatan tulang karena kaya akan kalsium dan protein. Kalsium memiliki manfaat untuk meningkatkan kesehatan tulang dan dapat mengurangi risiko osteoporosis, yakni penyakit tulang degeneratif.
Selain kalsium, protein juga sangat penting dalam melindungi kesehatan tulang. Untuk itu, pastikan untuk memasukkan yoghurt Yunani ke dalam menu diet untuk menjaga tulang tetap dalam kondisi yang baik.
Mengurangi nafsu makan
Yoghurt yunani kaya protein sehingga dapat pula membantu orang merasa kenyang lebih lama. Penelitian menunjukkan bahwa orang mungkin makan lebih sedikit sepanjang hari setelah mengonsumsi makanan tinggi protein.Â
Sebuah studi lebih lanjut menemukan bahwa meningkatkan protein makanan dapat membuat orang mengonsumsi sedikit kalori secara keseluruhan. Karena itu, hal inilah yang kemudian berkontribusi dalam penurunan berat badan.Â
Tingkatkan metabolisme
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan berprotein tinggi dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar per harinya. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan memasukkan beberapa protein setiap kali makan.
Terlepas dari kandungan proteinnya, mengonsumsi yoghurt yunani saja mungkin tidak akan membuat kalori dalam tubuh terbakar dengan sendirinya.
Namun, yoghurt jenis ini bisa menjadi bagian dari diet seimbang yang mencakup cukup protein, karbohidrat, dan lemak sehat sehingga membantu penurunan berat badan.
Menjaga kesehatan usus
Seperti yang sudah dijelaskan, yoghurt yunani mengandung probiotik yang merupakan bakteri baik di mana dapat mengembalikan keseimbangan bakteri sehat di dalam usus. Namun, penelitian terbaru masih mempertanyakan manfaat ini.
Hal tersebut dikarenakan tidak semua orang dapat merespons probiotik dengan cara yang sama. Sebuah studi di 2018 menunjukkan bahwa beberapa orang resisten terhadap manfaat probiotik sementara yang lainnya lebih reseptif.
Mendorong membaiknya kesehatan mental
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi yoghurt probiotik bermanfaat bagi kesehatan mental seseorang.
Sebuah studi pada 2016 menemukan bahwa pekerja yang makan 100 gram yoghurt probiotik setiap hari mengalami lebih sedikit stres, depresi, dan kecemasan dibanding yang tidak.
Efek ini kemungkinan besar disebabkan oleh hubungan antara usus dan otak. Selain itu, hal tersebut dapat pula diakibatkan karena kemampuan usus untuk membuat neurotransmiter, seperti serotonin dan dopamin.
Mengurangi risiko diabetes tipe 2
Yoghurt yunani dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, yakni suatu kondisi yang memengaruhi cara tubuh memproses gula darah. Para peneliti mengaitkan makan lebih banyak yoghurt dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 menurut sebuah studi pada 2014.
Tips nikmat dan mudah untuk mengonsumsinya
Tingkat kekentalan greek yoghurt sangat cocok dikombinasikan dengan beberapa makanan penutup. Karena itu, terdapat banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menikmati yoghurt yunani yakni sebagai berikut:
- Sebagai sarapan atau pencuci mulut dengan pisang dan blueberry
- Sebagai topping untuk sup, bukan krim
- Olesan di atas biskuit atau roti
- Sebagai pengganti mentega
- Sebagai tambahan untuk saus pasta agar terasa lebih lembut.
Yoghurt yunani saring yang dibuat dengan cara tradisional mungkin bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, kamu juga bisa memilih yoghurt olahan yang sudah beredar di pasaran dengan tetap memerhatikan kualitas dan kandungan dalam produk sebelum dikonsumsi.
Perbedaan greek yoghurt dan plain yoghurt
Greek yoghurt dan plain yoghurt merupakan produk susu yang dibudidayakan atau difermentasi bersama dengan krim asam, buttermilk, dan kefir. Sementara itu, perbedaan dari kedua yoghurt ini, antara lain sebagai berikut:
Greek yoghurt
Yoghurt yunani dikenal sebagai yoghurt pekat yang dibuat dengan menghilangkan whey dan cairan lain dari yoghurt biasa. Yoghurt jenis ini mengandung sekitar setengah karbohidrat dan gula. Namun, di sisi lain kepadatan yoghurt yunani menyediakan lebih banyak protein.
Plain yoghurt
Yoghurt biasa dibuat dengan memanaskan susu, menambahkan bakteri, dan membiarkannya berfermentasi hingga mencapai pH asam sekitar 4,5. Karena sifatnya yang asam, plain yoghurt mungkin terasa sedikit asam namun umumnya lebih manis dari yoghurt yunani.
Baca juga: Manfaat Buah Lontar, sebagai Pemanis bagi Penderita Diabetes hingga Cegah Dehidrasi!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!