Share This Article
Jicama adalah tanaman umbi berbentuk membulat dengan kulit tipis berwarna coklat keemasan dan bagian dalam berwarna putih.
Buah ini asalnya dari Mexico, dan kini tersebar di berbagai negara Asia termasuk Indonesia. Di Indonesia, tanaman umbi ini disebut dengan bengkuang.
Saat dikonsumsi jicama atau bengkuang ini bertekstur renyah dengan rasa yang tak terlalu manis. Ternyata bengkuang atau jicama ini punya banyak manfaat untuk kesehatan lho!
Kandungan nutrisi jicama atau bengkuang
Bengkuang memiliki profil nutrisi yang mengesankan. Sebagian besar kalorinya berasal dari karbohidrat. Sisanya berasal dari protein dan lemak dalam jumlah yang sangat sedikit.
Jicama mengandung banyak vitamin dan mineral penting, serta sejumlah besar serat. Berikut kandungan nutrisi yang ada dalam 130 gram bengkuang atau jicama:
- Kalori: 49
- Karbohidrat: 12 gram
- Protein: 1 gram
- Lemak: 0,1 gram
- Serat: 6,4 gram
- Vitamin C: 44 persen dari RDI
- Folat: 4 persen dari RDI
- Besi: 4 persen dari RDI
- Magnesium: 4 persen dari RDI
- Kalium: 6 persen dari RDI
- Mangan: 4 persen dari RDI
Jicama juga mengandung sejumlah kecil vitamin E, tiamin, riboflavin, vitamin B6, asam pantotenat, kalsium, fosfor, seng dan copper.
Bengkuang rendah akan kalori serta tinggi akan kandungan serat serat dan air sehingga membuatnya cocok untuk kamu yang sedang diet.
Baca Juga : 5 Manfaat Buah Pinang Muda untuk Kesehatan, Kenali Juga Efek Sampingnya
Manfaat jicama atau bengkuang untuk kesehatan
Berkat kandungan nutrisinya yang sangat beragam, ini membuat jicama atau bengkuang layak masuk ke menu makanan sehat kamu sehari-hari.
Berikut beberapa manfaat jicama atau bengkuang untuk kesehatan tubuh:
1. Kaya akan antioksidan
Pasti sudah sering dengar kan betapa pentingnya antioksidan bagi tubuh untuk menangkal radikal bebas? Dalam 130 gram jicama saja bengkuang mengandung hampir setengah dari RDI vitamin C, yang merupakan salah satu antioksidan penting.
Selain vitamin C, jicama juga mengandung antioksidan lain di antaranya vitamin E, selenium dan beta-karoten.
Antioksidan membantu melindungi dari kerusakan sel dengan menangkal radikal bebas, molekul berbahaya yang menyebabkan stres oksidatif.
Stres oksidatif telah dikaitkan dengan penyakit kronis termasuk kanker, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penurunan kognitif
2. Kandungan serat yang tinggi, baik untuk pencernaan hingga jantung
Bengkuang merupakan sumber serat yang baik. Dalam 130 gram jicama terkandung sekitar 6,4 gram serat makanan.
Serat makanan dapat mencegah atau mengobati sembelit. Selain itu, kandungan serat yang tinggi juga dapat membantu menstabilkan gula darah seseorang, yang dapat membantu mengobati atau mencegah diabetes.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), diet tinggi serat juga mendorong pergerakan usus secara teratur dan mengurangi risiko penyakit jantung lho.
Baca Juga : Wajib Tahu, Ini Bahayanya Kalau Kamu Makan Terlalu Banyak Serat!
3. Rendah kalori
Bengkoang rendah kalori tetapi kaya nutrisi. Ini menjadikannya pilihan ideal bagi orang yang ingin menurunkan berat badan sambil tetap mendapatkan keseimbangan vitamin dan mineral yang menyehatkan.
Bengkoang juga sangat rendah gula dan lemak dan mungkin cocok untuk pengganti sayuran bertepung dan tinggi karbohidrat.
Sebagai makanan rendah kalori dan padat nutrisi, jicama bisa menjadi pengganti kentang yang baik untuk penderita diabetes.
4. Kandungan prebiotik yang baik untuk pencernaan
Jicama tinggi inulin, yang merupakan serat prebiotik. Studi menunjukkan bahwa inulin dapat meningkatkan frekuensi buang air besar hingga 31 persen pada mereka yang mengalami sembelit.
Meskipun sistem pencernaan tidak dapat mencerna atau menyerap prebiotik seperti inulin, bakteri di usus dapat memfermentasi mereka.
Diet tinggi prebiotik meningkatkan populasi bakteri “baik” di usus dan menurunkan jumlah bakteri tidak sehat. Bakteri usus yang sehat mengurangi risiko obesitas, penyakit jantung dan diabetes.
Baca Juga : Tidak Selalu Jahat, Berikut Bakteri Baik yang Ada di Usus Manusia
Tips aman mengonsumsi jicama
Perlu diingat, bagian yang boleh dimakan dari tanaman jicama atau bengkuang hanyalah bagian akar atau umbinya saja. Sisa tanaman, termasuk biji (beans) dan bunganya, mengandung rotenone.
Rotenone merupakan insektisida alami yang bersifat racun bagi manusia terutama dalam dosis besar. Sebuah studi menyebut mengonsumsi rotenone dapat meningkatkan risiko seseorang terkena Parkinson.
Sebelum mengonsumsinya kamu juga harus mengupas kulit bengkuang. Jika ingin menyimpannya, pastikan kamu menjaga bengkuang utuh yang belum dikupas tetap kering dan tidak dibungkus di tempat yang sejuk selama 2 hingga 3 minggu.
Setelah kamu memotongnya, bungkus bengkuang dengan erat dan simpan di lemari es selama seminggu.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!