Share This Article
Kunyit memang lebih sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk melengkapi rasa makanan agar lebih sedap. Namun ternyata kunyit putih memiliki segudang khasiat tersembunyi loh. Berikut ini beberapa manfaat kunyit putih bagi kesehatan yang perlu kamu ketahui.
Baca juga: Manfaat Kunyit Asam: Atasi Masalah Pencernaan hingga Kadar Gula Darah
Tentang kunyit putih
Kunyit putih ini biasa disebut sebagai zedoary, secara ilmiah diklasifikasikan sebagai curcuma zedoaria. Ini adalah batang bawah tanah dari tanaman berbunga tropis berbilah tombak tinggi.
Akarnya terkenal di Indonesia dan India, sebagai shoti, di mana mereka dibudidayakan dan digunakan untuk tujuan pengobatan dan kuliner.
Kandungan gizi kunyit putih
Akar kunyit putih adalah sumber pati dan energi yang baik. Akarnya mengandung minyak atsiri yang menawarkan manfaat obat.
Minyak mengandung kurkumin, anti-inflamasi yang kuat, dan senyawa lain yang memberikan manfaat antimikroba, antijamur, antiulcer, antivenom dan antikanker.
Manfaat kunyit putih
Dilansir dari Health Benefit Time, kunyit putih memiliki berbagai kandungan kimia yang meliputi tianin, pati, curcumin, minyak atsiri, gula, saponin, resin, flavonoid, hingga protein yang memiliki kemampuan mencegah pertumbuhan sel kanker.Â
Kandungan dalam kunyit putih tersebut membuat suplemen kunyit begitu populer di kalangan banyak orang.
Kunyit putih atau curcuma zedoaria merupakan tanaman asli yang berasal dari India dan Indonesia. Hanya saja kini telah banyak dibudayakan di Eropa dan juga Amerika Serikat untuk dilakukan pengolahan kembali.
Berikut ini beberapa manfaat kunyit putih bagi kesehatan tubuh:
1. Melancarkan pencernaan
Sudah menjadi rahasia umum sejak ribuan tahun lalu bahwa kunyit putih menjadi salah satu obat untuk melancarkan pencernaan dengan cara alami.
Kamu yang memiliki masalah kesehatan seperti perut kembung, kejang otot, nafsu makan yang menurun hingga sulit buang air besar sangat dianjurkan untuk mengolah kunyit putih menjadi minyak esensial.
Selain itu kunyit juga ampuh menjadi pengobatan alami dalam mencegah radang usus.
2. Redakan nyeri
Tak hanya mampu melancarkan pencernaan, kunyit putih juga ampuh mengatasi nyeri bagi kamu yang menderita arthritis atau radang persendian. Tak hanya itu saja dengan kunyit putih juga mampu mengatasi peradangan yang kamu alami.
3. Mencegah kanker
Jika kamu ingin terhindar dari risiko penyakit kanker tak ada salahnya untuk mengonsumsi kunyit putih ini. Dilansir dari Healthline, kunyit putih ini dianggap sebagai bahan alami yang sangat efektif untuk menurunkan potensi kanker.
4. Antioksidan dan obati alergi
Belum banyak yang tahu bahwa minyak dari kunyit putih menjadi sumber antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.
Tak hanya itu saja, ekstrak kunyit putih mampu mengurangi reaksi alergi loh. Ekstrak kunyit putih ini digunakan sebagai obat untuk mengatasi alergi kulit.
Hal ini bisa terjadi karena kunyit putih terbukti ampuh mencegah bertumbuhnya protein penyebab peradangan dan juga mencegah zat kimia pemicu reaksi alergi di tubuh seseorang keluar.
5. Obat maag
Kamu yang menderita maag akut sebaiknya mencoba terlebih dahulu khasiat kunyit putih sebelum mengonsumsi obat-obatan kimia.
Kunyit putih memiliki beberapa kandungan yang membantu tubuh untuk mengatasi penyakit maag. Kandungan itu seperti minyak atsin, gula, saponin, protein toksin, damar, flavonoida, amilium, tinanin, kurkumin dan lainnya.
Bagi kamu yang rutin mengonsumsi kunyit putih, maka akan efektif untuk mengurangi keasaman cairan lambung yang dapat menurunkan risiko kamu terserang penyakit sakit maag.
6. Redakan nyeri menstruasi
Mengonsumsi kunyit saat menstruasi tentu sudah seperti obat turun-temurun bukan?
Memang kunyit putih ini memiliki efek pereda nyeri secara alami yang bekerja dengan melemaskan kontraksi otot.
Tak hanya itu saja zat ini juga mengurangi hormon yang menciptakan rasa sakit dan peradangan. Sangat tepat jika kamu para wanita yang sedang dalam masa menstruasi, cobalah untuk mengonsumsi kunyit putih untuk meredakan rasa nyeri.
Cara menggunakan kunyit putih sebagai obat
Akar kunyit putih digunakan dalam bentuk mentah maupun dalam bentuk bubuk. Di Indonesia, kunyit putih biasanya dipotong-potong dan dikeringkan dengan oven atau dijadikan bubuk untuk bumbu kering.
Dalam jumlah yang lebih besar, bubuk digunakan sebagai pengganti garut atau selai.
Kunyit putih telah banyak digunakan sebagai pengobatan tradisional selama berabad-abad. Akarnya di jus dan digunakan sebagai pembersih darah, sebagai anti racun, dan pengobatan untuk kolik serta gangguan pencernaan lainnya.
Selain digunakan sebagai tanaman etnomedis, kunyit putih dibudidayakan untuk digunakan dalam makanan bayi, parfum, dan produk perawatan kulit.
Perbedaan kunyit putih dan kunyit kuning
Ketika sebuah resep makanan mengacu pada kunyit, berarti yang digunakan adalah kunyit kuning karena paling umum dari keduanya. Banyak orang tidak menyadari bahwa kunyit putih bahkan ada.
Baik kunyit kuning dan putih adalah anggota keluarga jahe tetapi ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Kunyit putih sering disebut sebagai amba haldi, yang merupakan nama Hindi untuk rempah-rempah jenis ini.
Kunyit kuning
Kunyit kuning adalah akar tanaman curcuma longa. Kulitnya berwarna coklat atau kuning. Kemudian dagingnya berwarna oranye dan kuning. Hal ini sering disebut sebagai kunyit India.
Kunyit kuning sedikit berbau seperti campuran jahe dan jeruk dengan rasa agak pedas dan pahit. Warna kuning disebabkan oleh tingginya kadar kurkumin dalam kunyit.
Kunyit kuning banyak dikenal dalam bentuk bubuk. Bubuk kunyit ini dibuat dengan cara direbus, dikeringkan, dan menggiling akar menjadi bubuk berwarna oranye dan kuning.
Berhati-hatilah saat menggunakan kunyit kuning (terutama yang berbentuk bubuk), karena dapat dengan mudah menimbulkan noda pada pakaian.
Kunyit putih
Kunyit jenis ini sering disebut sebagai zedoaria atau amba haldi. Kunyit putih adalah akar dari tanaman curcuma zedoaria. Tanaman Curcuma zedoaria berasal dari India dan Indonesia, tetapi juga telah dibudidayakan di Eropa dan Amerika Serikat.
Kunyit putih memiliki daging yang lebih ringan dan rasanya sangat mirip dengan jahe, tetapi rasanya memang lebih pahit.
Meskipun kunyit putih saat ini sudah jarang digunakan lagi sebagai bumbu dan sering diganti dengan jahe, namun tetap digunakan dalam masakan Asia. Di Indonesia, bubuk kunyit putih sering ditambahkan ke dalam olahan masakan kari.
Di Thailand, irisan kunyit putih segar digunakan sebagai bahan salad. Dan dalam masakan India kunyit putih segar juga digunakan sebagai bahan masakan populer.
Kunyit segar vs kunyit kering
Memasak dengan kunyit bisa sangat menantang, terutama jika kamu belum pernah menggunakan sebelumnya. Kunyit memiliki rasa yang sangat kuat sehingga perlu memastikan kapan menggunakannya dan juga berapa banyak.
Banyak juga yang kerap kali ragu ketika memilih mana yang lebih bagus untuk digunakan apakah kunyit segar atau kering. Seperti apa pun, segar selalu yang terbaik, karena dengan cara ini kamu akan dapat menikmati manfaat nutrisi dengan lebih baik.
Kunyit kering atau bubuk tentu saja lebih mudah digunakan. Tidak perlu memotong apa pun, cukup oleskan ke hidangan yang tengah dipersiapkan. Kekurangannya, kunyit kering bisa kehilangan sedikit rasa dan kandungan nutrisinya.
Umumnya kunyit segar atau mentah digunakan untuk smoothie hijau, dan membiarkan blender mencampurnya dengan baik bersamaan buah dan sayuran lainnya. Kemudian bagi kunyit kering (bubuk) biasanya digunakan untuk mengasinkan daging, bersama dengan bahan lainnya.
Kandungan kurkumin dalam kunyit
Melansir penjelasan dari laman Healthy Food Tribe, salah satu unsur terpenting dari kunyit adalah kandungan kurkumin. Istilah kunyit dan kurkumin sering tertukar padahal keduanya merupakan dua hal yang berbeda.
Kurkumin adalah senyawa yang paling bermanfaat dalam kunyit dan telah digunakan sebagai obat herbal tradisional selama berabad-abad, terutama di India dan Cina.
Kurkumin yang membuat kunyit begitu terkenal dan populer di negara-negara Asia. Pengobatan di Barat juga perlahan mempelajari efek positif kunyit dan kurkumin pada kesehatan tubuh manusia.
Akar kunyit mengandung sekitar 2-5% kurkumin. Jadi, jika kamu menggunakan bubuk kunyit murni untuk manfaat kesehatannya, berarti perlu mengonsumsi bubuk kunyit dalam jumlah yang cukup besar agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Dalam hal ini, lebih efisien menggunakan ekstrak kurkumin daripada mengonsumsi bubuk kunyit.
Apa saja manfaat kandungan kurkumin bagi tubuh?
Meskipun tidak semua manfaat kesehatan dari kurkumin telah terbukti secara klinis, senyawa ini telah dikenal untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan kronis, serta berfungsi memperlambat efek penyakit Alzheimer.
Penelitian yang dilansir dari laman Healthy Food Tribe, juga menunjukkan bahwa kurkumin dapat efektif dalam mengelola gejala depresi. Curcumin membantu meningkatkan kadar serotonin dan dopamin di otak, yang dikenal sebagai neurotransmitter.
Lalu melalui penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa mengonsumsi kunyit atau kurkumin dalam dosis besar untuk jangka waktu yang lebih lama dapat memiliki efek samping. Efek samping ini termasuk muntah, mual dan diare.
Dosis kunyit yang efektif untuk dikonsumsi
Melansir dari Healthline, studi biasanya menggunakan dosis 500-2.000 mg kunyit per hari, seringkali dalam bentuk ekstrak dengan konsentrasi kurkumin yang jauh lebih tinggi daripada jumlah yang terjadi secara alami dalam makanan.
Misalnya, rata-rata diet di India menyediakan sekitar 2.000-2.500 mg kunyit (60-100 mg kurkumin) per hari. Jumlah yang sama dalam bentuk ekstrak dapat mengemas hingga 1.900-2.375 mg kurkumin.
Dengan kata lain, bumbu kunyit mengandung sekitar 3% kurkumin, dibandingkan dengan 95% kurkumin dalam ekstrak. Meskipun demikian, kunyit mungkin masih memiliki manfaat bila digunakan sebagai bumbu.
Satu studi observasional pada orang dewasa yang lebih tua secara positif mengaitkan konsumsi kari dengan kesehatan kognitif. Meskipun tidak ada konsensus resmi tentang dosis kunyit atau kurkumin yang efektif, berikut ini telah digunakan dalam penelitian dengan hasil yang menjanjikan:
- Untuk osteoarthritis: 500 mg ekstrak kunyit dua kali sehari selama 2-3 bulan.
- Untuk kolesterol tinggi: 700 mg ekstrak kunyit dua kali sehari selama 3 bulan.
- Untuk kulit gatal: 500 mg kunyit tiga kali sehari selama 2 bulan.
- Kunyit dan kurkumin dosis tinggi tidak direkomendasikan dalam jangka panjang karena penelitian yang mengkonfirmasi keamanannya masih kurang.
Namun, menurut WHO yang dilansir dari Heatlhline telah menetapkan 1,4 mg per pon (0–3 mg/kg) berat badan sebagai asupan harian yang dapat dikonsumsi tubuh.
Perlu diingat, semua suplemen herbal harus digunakan dengan hati-hati. Selalu beri tahu dokter tentang suplemen apapun yang sedang dikonsumsi, termasuk kunyit dan kurkumin.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.