Share This Article
Buah dan sayur memiliki kandungan yang bagus untuk kesehatan tubuh, termasuk pektin. Pektin sendiri merupakan serat larut atau dikenal dengan polisakarida. Ini merupakan rantai panjang gula yang tidak dapat dicerna.
Serat ini akan meleleh di saluran pencernaan setelah tertelan sehingga memberikan manfaat kesehatan cukup banyak. Nah, untuk mengetahui manfaat pektin dalam buah dan sayur, yuk simak penjelasan berikut!
Baca juga: Berbagai Contoh Makanan Fungsional yang Bagus untuk Diet Seimbang
Kandungan nutrisi dalam pektin
Dilansir Healthline, pektin adalah serat yang hampir tidak memiliki kandungan kalori. Karena itu, pektin menjadi bahan utama dalam selai dan jeli serta digunakan sebagai suplemen serat larut.
Pektin memberikan sedikit nutrisi, di mana dalam takaran 29 gram mengandung 3 kalori, 0 gram protein, 0 gram lemak, 1 gram karbohidrat, dan 1 gram serat.
Pektin dalam bentuk bubuk juga memiliki kandungan nutrisi yang serupa. Selain itu, semua karbohidrat dan kalorinya berasal dari serat.
Untuk beberapa produk yang disebut campuran kering pektin mengandung tambahan gula dan kalori. Campuran ini bisa digunakan untuk membuat selai dan jeli.
Apa saja manfaat pektin untuk kesehatan tubuh?
Meski memiliki kandungan nutrisi yang sedikit, pektin diyakini memiliki beberapa manfaat kesehatan. Beberapa manfaat dari pektin yang bisa kamu peroleh antara lain sebagai berikut:
Mengendalikan gula darah dan lemak darah
Beberapa penelitian pada tikus telah mencatat bahwa pektin dapat menurunkan kadar gula darah dan fungsi hormon terkait gula darah yang bisa membantu mengelola diabetes tipe 2. Namun, penelitian pada manusia belum mengamati efek kuat yang sama untuk kontrol gula darah.
Pektin juga dapat meningkatkan kadar lemak darah dengan mengikat kolesterol di saluran pencernaan agar tidak terserap, sehingga akan menurunkan risiko penyakit jantung.
Dalam satu penelitian pada 57 orang dewasa, diberikan 15 gram pektin per hari mengalami penurunan kolesterol LDL hingga 7 persen.
Penelitian pada hewan juga menunjukkan sifat penurun kolesterol dan lemak darah dari suplemen dengan kandungan pektin. Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan lebih lanjut untuk memahami bagaimana pektin bisa memengaruhi gula darah dan kadar lemak.
Mengurangi peradangan dan kerusakan sel pemicu kanker
Dalam studi tabung reaksi, pektin mampu membunuh sel kanker usus besar. Selain itu, serat ini dapat membantu mengurangi peradangan dan kerusakan sel yang memicu pembentukan sel kanker usus besar sehingga menurunkan risiko kanker.
Para peneliti berpendapat bahwa pektin dapat menurunkan risiko kanker usus besar dengan mengikat dan menghambat penyerapan galectin-3, tingkat tinggi yang terkait dengan peningkatan risiko kanker usus besar.Â
Studi tabung reaksi lain menunjukkan bahwa pektin membunuh jenis sel kanker lain, termasuk sel kanker payudara, hati, perut, dan paru-paru. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami apa dan bagaimana pektin dapat memengaruhi kanker pada manusia.
Menjaga berat badan yang sehat
Pektin dalam buah dan sayur juga dapat membantu mengendalikan berat badan yang sehat. Pada sebuah penelitian manusia, peningkatan asupan serat telah dikaitkan dengan penurunan risiko kelebihan berat badan dan obesitas.Â
Hal ini diyakini karena serat memiliki sifat mengenyangkan dan sebagian besar makanan berserat tinggi lebih rendah kalori daripada makanan berserat rendah, seperti biji-bijian olahan.
Selain itu, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa suplemen pektin dapat membakar lemak pada tikus obesitas.
Secara khusus, satu penelitian pada tikus menemukan bahwa pektin dapat meningkatkan rasa kenyang dan menurunkan asupan kalori lebih banyak daripada diet protein tinggi. Studi serupa telah mencatat bahwa pektin meningkatkan tingkat rasa kenyang atau kepenuhan hormon pada tikus.
Membantu fungsi pencernaan
Sebagai serat larut dengan sifat pembentuk gel yang unik, pektin dalam buah atau sayur dapat membantu pencernaan. Serat larut ini akan berubah menjadi gel di saluran pencernaan dan berguna untuk melunakkan tinja sehingga mengurangi sembelit.
Tak hanya itu, pektin merupakan prebiotik yakni sumber makanan bagi bakteri sehat yang hidup di usus. Dalam studi pada 80 orang dengan sembelit, para peserta diberikan 24 gram pektin setiap hari dan diketahui memiliki gejala sembelit lebih sedikit daripada kelompok kontrol.
Selain itu, beberapa penelitian pada hewan telah mengungkapkan bahwa suplemen pektin bisa meningkatkan kesehatan bakteri usus yang akan membantu memperbaiki gejala gastrointestinal.
Serat unik ini juga dapat membentuk penghalang pelindung di sekitar lapisan usus untuk mencegah bakteri berbahaya memasuki tubuh.
Baca juga: Daftar 7 Makanan Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Paru-paru
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!