Share This Article
Kanker perut adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi. Menurut jurnal yang diterbitkan Ncbi, kasus gangguan kesehatan ini menempati urutan keempat terbanyak, dari seluruh kejadian kanker ada di dunia.
Penyebab kanker perut sendiri cukup beragam. Mulai dari infeksi oleh Helicobacter pylori (H pylori), kandungan nitrit pada makanan, kebiasaan merokok, alkohol, obesitas, radiasi, dan yang paling baru adalah konsumsi makanan yang mengandung garam.
Lalu bagaimana penjelasan lebih rinci mengenai kaitan makanan bergaram dengan risiko terjadinya kanker perut?
Baca juga: Benarkah Manfaat Garam Himalaya Lebih Baik dari Garam Biasa?
Sejarah penelitian mengenai kanker perut dan asupan garam
Dilihat dari tingkat kematian yang diakibatkan oleh penyakit kanker, kanker perut adalah jenis kanker terbanyak ketiga yang menyebabkan kematian di dunia.
Dari sekian banyak faktor, asupan garam sendiri pertama kali dilaporkan menjadi risiko penyebab terjadinya kanker perut di tahun 1959.
Seiring dengan berjalannya waktu, berbagai penelitian lain juga mengajukan hipotesa yang sama. Kurang lebih isinya adalah bahwa asupan garam harian memegang peran besar dalam menyebabkan penyakit kanker perut.
Salah satunya adalah sebuah studi ekologi Jepang, yang menunjukkan korelasi yang hampir linier antara tingkat jumlah kematian akibat kanker perut, dengan kandungan garam pada air kencing.
Penelitian terbaru mengenai hubungan garam dan kanker perut
Baru-baru ini, The World Cancer Research Fund (WCRF), juga menyampaikan hasil penelitian yang mendukung kaitan antara garam dengan risiko kanker perut.
WCRF menyatakan, bahwa satu dari tujuh kasus kanker perut di Inggris, dapat dicegah jika setiap orang mengurangi asupan garam hingga 6 gram dari yang direkomendasikan setiap hari. Ini setara dengan sekitar satu sendok teh garam.
Baca juga: Unik dan Ampuh! Yuk Coba 7 Tips Hidup Sehat ala Korea Selatan Ini
Bagaimana dengan makanan yang diolah dengan garam?
Makanan yang diolah, maupun diawetkan dengan garam seperti daging, ikan, atau sayuran, juga memiliki risiko yang sama dalam menyebabkan kanker perut.
Klaim ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan WCRF. Di situ ditunjukkan bahwa semakin banyak orang makan makanan bergaram, maka semakin besar pula kemungkinan mereka terkena kanker perut.
Bukti ilmiah mengenai hal ini diperoleh dari penelitian yang dilakukan di beberapa negara di Asia, khususnya Jepang dan Korea.
Seperti yang kita tahu, kedua negara tersebut sejak dulu terbiasa mengawetkan makanan menggunakan garam. Ini berbeda dengan negara barat yang lebih memilih lemari pendingin untuk mengawetkan makanannya.
Proses makanan bergaram dalam meningkatkan risiko terjadinya kanker perut
Para ilmuwan percaya bahwa besarnya risiko kanker perut akibat makanan bergaram terjadi disebabkan garam meresap ke dalam makanan selama proses pengolahan.
Saat jenis makanan seperti itu masuk ke dalam sistem pencernaan, garam akan merusak lapisan perut dan menyebabkan lesi, yang jika dibiarkan berkembang, bisa menjadi kanker perut.
Ketika penyebab awal kanker perut adalah hal lain, misalnya infeksi bakteri Helicobacter pylori. Asupan garam yang masuk ke dalam tubuh juga bisa memperparah kanker perut yang kamu alami.
Baca juga: Hati-hati, Ini Deretan Makanan Pemicu Kanker!
Bagaimana mencegah kanker perut terjadi?
Dilansir dari Nhs, beberapa langkah pencegahan kanker perut yang dapat kamu lakukan di antaranya adalah:
- Usahakan untuk menjaga berat badan ideal yang sehat
- Rutin melakukan aktivitas fisik seperti olahraga setidaknya selama 30 menit setiap hari
- Membatasi konsumsi makanan padat energi yang tinggi lemak atau gula dan rendah serat, serta hindari minuman manis
- Mengonsumsi berbagai macam sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan
- Tidak terlalu banyak memakan daging merah
- Menghindari daging olahan
- Berhenti meminum minuman beralkohol
- Hindari memakai suplemen nutrisi untuk mencegah kanker, dan
- Mengurangi asupan konsumsi garam
Khusus untuk poin terakhir, WCRF merekomendasikan untuk menjaga asupan garam di bawah 5 gram per hari. Ini merupakan jumlah yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memenuhi kebutuhan tubuh, tanpa membuat kamu berisiko terkena kanker perut.
Jika kita mampu mengurangi jumlah garam yang kita makan, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko kanker perut. Jadi sangat penting untuk mengatur jumlah kadar garam dalam makanan sehari-hari agar badan senantiasa sehat.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!