Share This Article
Lemak adalah kata yang sering dikaitkan sebagai penyebab badan gemuk. Tapi, apakah kamu pernah mendengar istilah lemak visceral? Meski terdengar asing, ternyata keberadaan jenis lemak ini tak boleh dianggap remeh, lho. Sebab, bisa menyebabkan dampak buruk pada kesehatan.
Lantas, apa sih lemak visceral itu? Apa saja dampak yang bisa muncul pada tubuh? Yuk, cari tahu lebih lengkap dengan ulasan berikut!
Apa itu lemak visceral?
Lemak visceral adalah lemak yang tersimpan di dalam perut, melilit sejumlah organ seperti usus dan hati.
Berbeda dengan lemak subkutan yang ada di bawah kulit, lemak visceral disebut sebagai “lemak tersembunyi” karena lokasinya ada di organ dalam. Meski begitu, lemak ini bisa membuat perutmu membuncit, lho.
Dikutip dari laman Australia Government Department of Health, lemak visceral dapat menghasilkan bahan kimia seperti hormon yang bisa membahayakan tubuh. Zat tersebut lebih beracun ketimbang yang dihasilkan oleh lemak subkutan.
Pada orang dengan tubuh kurus, lemak visceral bisa meningkatkan sejumlah risiko gangguan kesehatan.
Penyebab munculnya lemak di perut
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan lemak perut berlebihan, antara lain:
- penambahan berat badan
- menopause
- genetika
- kurang olahraga
- stres dan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Tips mengetahui jumlah lemak visceral
Cara paling akurat untuk menentukan berapa banyak lemak visceral yang Anda miliki adalah dengan CT scan atau MRI. Namun, ada cara yang lebih sederhana untuk memeriksa jumlah lemak ini, yaitu:
- 1. Ambil pita pengukur;
- 2. Bungkus selotip di pinggang Anda di area pusar;
- 3. Periksa berapa inci ukuran pinggang Anda; dan
- 4. Lakukan sambil berdiri tegak.
Untuk wanita, ukuran lemak perut normal dapat dilihat dari ukuran pinggang Anda yang tidak boleh lebih dari 89 cm, sedangkan untuk pria adalah 101 cm . Orang dengan tubuh berbentuk buah pir dianggap lebih sehat daripada mereka yang memiliki tubuh berbentuk apel . Tubuh berbentuk buah pir berarti bahwa ukuran pinggul dan paha lebih besar tetapi bagian atas tubuh mereka termasuk perut lebih kecil , Sedangkan orang yang memiliki tubuh berbentuk apel cenderung memiliki pinggang dan pinggul dengan lebar yang sama tanpa lekukan .
Dari mana asal lemak visceral?
Secara umum, lemak akan disimpan di dalam tubuh ketika kamu mengonsumsi terlalu banyak kalori tapi sangat jarang beraktivitas fisik. Pembakaran kalori yang tidak optimal itulah yang akan menimbulkan penumpukan.
Beberapa orang cenderung menyimpan lemak di area perut ketimbang pinggul. Namun, bagi sebagian wanita, bertambahnya usia bisa memengaruhi hal ini.
Setelah menopause misalnya, area tubuh untuk menyimpan lemak akan berubah, dari pinggul ke perut. Ini dipengaruhi penurunan massa otot.
Lebih banyak pada pria
Jika dibandingkan dengan wanita, pria ternyata punya lebih banyak lemak visceral. Fakta itu berdasarkan sebuah publikasi yang terbit baru-baru ini di Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat.
Salah satu penyebabnya adalah jumlah lemak yang masuk ke tubuh pria (dari makanan) biasanya lebih banyak. Ditambah lagi, pria mempunyai kilomikron dengan ukuran yang lebih besar dan lebih banyak.
Kilomikron merupakan zat yang berfungsi untuk membawa energi ke otot dalam bentuk lemak.
Satu tanda yang bisa menunjukkan jumlah lemak visceral pada pria adalah ukuran perutnya. Semakin banyak timbunan lemak visceral, maka semakin membuncit perutnya. Ini juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.
Risiko gangguan kesehatan
Timbunan lemak visceral di perut sebaiknya tak diabaikan. Sebab, hal tersebut bisa meningkatkan sejumlah risiko gangguan kesehatan, seperti obesitas, peningkatan kadar kolesterol, hingga resistensi insulin yang dapat mengarah ke diabetes.
Tak hanya itu, masih ada beberapa dampak buruk yang dapat terjadi akibat banyaknya timbunan lemak visceral di dalam tubuh. Di antaranya adalah:
- Penyakit jantung dan stroke
- Kanker
- Demensia
- Gangguan organ hati
- Masalah pada empedu
- Asam urat
- Gangguan kesuburan
- Nyeri pada punggung bagian bawah.
Bagaimana cara menghilangkannya?
Dikutip dari Harvard Medical School, kombinasi dari olahraga dan pola makan masih menjadi cara terbaik untuk menghilangkan lemak di tubuh. Sebisa mungkin sempatkan untuk berolahraga setidaknya 30 menit per hari dengan intensitas sedang.
Sedangkan untuk makanan, perhatikan porsi dan asupan zat gizi. Sebenarnya, tubuh masih membutuhkan lemak sebagai asupan sehari-hari. Tapi, sebisa mungkin pilih makanan dengan kandungan lemak tak jenuh, bukan lemak jenuh apalagi lemak trans.
Selain itu, pastikan juga kamu memenuhi asupan cukup serat seperti makan sayur, buah-buahan, kedelai, kacang-kacangan atau bisa juga tambahan suplemen. Tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan tubuh, tapi juga membantu mencegah terjadinya sembelit.
Namun, bagi kamu yang memang memiliki masalah sembelit, tak perlu khawatir karena dapat ditangani dengan obat pencahar Dulcolax yang aman bagi kesehatan. Obat ini juga efektif dengan FDA kategori 1.
Adanya kandungan Biscodyl di dalam obat, membuat Dulcolax suppositoria dapat mengatasi sembelit setelah 10 menit dikonsumsi.
Kandungan tersebut menginduksi motilitas usus besar mirip dengan aksi alami usus, serta melunakkan tinja. Sehingga sangat berdampak pada berkurangnya waktu transit dan merangsang buang air besar. Jadi, tinja pun bisa keluar dengan lancar.
Dulcolax juga obat yang tidak menyebabkan ketergantungan dan tersedia dalam beberapa bentuk seperti tablet, sirup (Dulcolactol), supositoria untuk dewasa dan suposituria untuk anak-anak. Dapatkan produk Dulcolax di sini.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini.