Share This Article
Singkong adalah salah satu umbi yang mudah dijumpai di Indonesia. Tapi, tak banyak orang yang tahu bahwa terdapat zat tertentu di dalamnya, yang bahkan seringkali dianggap berbahaya.
Zat tersebut yakni sianida. Sebagai salah satu jenis zat yang dianggap beracun, singkong pun kadang dianggap bisa memberikan efek buruk pada tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah yang tepat untuk mengolahnya. Lantas, benarkah singkong bisa membuat seseorang keracunan? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Kandungan nutrisi singkong dan manfaatnya
Singkong adalah umbi yang kaya akan nutrisi. Memiliki karbohidrat dan kalori yang tinggi, banyak orang menjadikan singkong sebagai makanan pokok selain nasi.
Satu wadah berukuran sedang berisi singkong mempunyai kandungan sebagai berikut:
- Kalori 330 kkal
- Protein 2,8 gram
- Karbohidrat 78,4 gram
- Serat 3,7 gram
- Kalsium 33 miligram
- Magnesium 43 miligram
- Kalium 558 miligram
- Vitamin C 42 miligram
Selain itu, singkong juga memiliki banyak asam alami yang umum ditemukan pada produk nabati, seperti tiamin, riboflavin, dan niasin. Beragam kandungan tersebut dapat memberikan manfaat baik untuk tubuh, seperti:
- Membantu menghidrasi kulit
- Menjaga sistem pencernaan
- Pencegahan kanker
- Mengatasi diare
- Menjaga kesehatan mata
- Meredakan sakit kepala
- Mengatasi masalah sendi
- Meringankan peradangan
- Menyembuhkan luka
- Baik untuk ibu hamil
- Meningkatkan sistem imun
- Menurunkan tekanan darah
- Menjaga kesehatan saraf
Baca juga: Sering Dijadikan Bahan Sayur dan Lalapan, Ini Manfaat Daun Singkong yang Wajib Kamu Ketahui
Tentang zat sianida pada singkong
Tak banyak orang yang tahu bahwa singkong memiliki kandungan sianida, yaitu zat beracun yang bisa membahayakan keselamatan. Mengutip dari Medical News Today, sianida pada singkong bersifat alami dan tidak akan berbahaya jika diolah dengan cara yang tepat.
Centre for Food Safety menjelaskan, sianida pada singkong berbentuk glikosida sianogenik, senyawa yang terdapat di lebih dari 2.000 spesies tanaman.
Racun tersebut dapat mengancam nyawa ketika kamu memakan singkong secara mentah. Artinya, sianida pada singkong tidak akan membahayakan jika dimasak dengan benar.
Mungkinkah terjadi keracunan akibat konsumsi singkong?
Dua unsur utama pembentuk sianida pada singkong adalah linamarin (95 persen) dan lotaustralin (5 persen). Dalam prosesnya, linamarin akan membentuk aseton sianohidrin, yang mudah terurai jika berada di lingkungan dengan suhu dan pH tinggi.
Tubuh manusia punya pH dan suhu tinggi. Jika singkong dikonsumsi tanpa pemrosesan sebelumnya (alias dimasak), maka aseton sinohidrin akan terurai di dalam tubuh. Tapi jika dimasak lebih dulu, aseton sinohidrin akan terurai sebelum dikonsumsi, sehingga tak lagi membahayakan.
Berbicara soal keracunan akibat konsumsi singkong, hal itu sangat mungkin terjadi. Tapi, angka kasusnya di seluruh dunia relatif kecil. Pada manusia, tanda klinis dari keracunan sianida meliputi:
- Napas cepat
- Tekanan darah menurun drastis
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Muntah
- Diare
- Kebingungan
- Kedutan
- Kejang
Kematian akibat keracunan sianida bisa terjadi ketika kadarnya di dalam tubuh melebihi batas kemampuan detoksifikasi manusia. Kadar mematikan akut hidrogen sianida bagi manusia adalah 0,5 hingga 3,5 mg per kilogram berat badan.
Baca juga: Hidup Lebih Sehat dengan Pedoman Gizi Seimbang, Bagaimana Caranya?
Cara menghilangkan sianida pada singkong
Seperti yang telah dijelaskan, cara terbaik untuk menghilangkan kandungan sianida pada singkong adalah dengan memasaknya. Paparan suhu tinggi bisa mempercepat proses penguraian sianida, sehingga tidak akan membahayakan tubuh ketika dikonsumsi.
Dilansir Food Standards Australia-New Zealand (FSANZ), kandungan sianida pada singkong bisa dihilangkan dengan langkah berikut:
- Kupas akar dari singkong, lalu iris
- Berikan paparan suhu tinggi pada singkong untuk mengurai senyawa yang terdapat pada sianida. Merebus adalah cara terbaik untuk menghilangkan sianida. Kamu juga bisa memanggang atau menggorengnya sampai empuk dan matang sempurna
- Jika kamu memilih memanaskannya dengan air mendidih, buang air bekas rebusannya tanpa sisa
Langkah-langkah di atas juga berlaku untuk produk singkong beku. Sedangkan untuk produk olahan seperti tepung tapioka dan tepung singkong, tidak perlu dipanaskan seperti langkah di atas. Produk olahan relatif aman karena sudah melalui proses penguraian.
Nah, itulah ulasan tentang kandungan sianida pada singkong dan cara yang tepat untuk menghilangkannya. Jangan pernah mengonsumsi singkong mentah agar terhindar dari risiko keracunan sianida, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.