Share This Article
Waktu minum vitamin terbaik tergantung pada jenis yang akan dikonsumsi. Beberapa vitamin paling baik dikonsumsi setelah makan, sementara yang lainnya diminum saat perut masih dalam keadaan kosong.
Menetapkan rutinitas mengonsumsi vitamin pada waktu yang sama setiap hari akan membentuk kebiasaan sehat. Nah, untuk mengetahui kapan waktu minum vitamin yang paling baik, yuk, simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Mengenal Ultra Low Fat Diet: Apa Itu dan Bagaimana Tips Aman Menerapkannya?
Kapan waktu minum vitamin yang paling baik?
Dilansir dari Medical News Today, mengonsumsi beberapa vitamin pada waktu tertentu dapat mengurangi risiko efek samping.
Misalnya, jika mengonsumsi vitamin jenis tertentu bersamaan dengan makanan dapat meningkatkan seberapa banyak vitamin yang diserap tubuh dan berpengaruh pada dampak bagi kesehatan secara menyeluruh.
Berbagai jenis vitamin memiliki cara kerja yang berbeda, yakni berarti beberapa orang perlu mempertimbangkan cara minum dan konsumsi bersamaan dengan makanan lain. Berikut beberapa waktu terbaik untuk mengonsumsi vitamin sesuai dengan jenisnya.
1. Vitamin prenatal
Vitamin prenatal merupakan multivitamin, sehingga waktu minum vitamin terbaik adalah sebelum makan siang karena bisa menyerap semua kandungan di dalamnya.
Menurut American Congress of Obstetrics and Gynecology atau ACOG, vitamin jenis ini mencakup kalsium, zat besi, dan asam folat.
Zat besi paling baik diserap saat perut kosong dan tidak dapat diserap dengan baik jika baru saja mengonsumsi produk susu. Perlu diketahui, zat besi diserap lebih baik jika diminum dengan minuman yang mengandung vitamin C, seperti jus jeruk.
Beberapa wanita menemukan bahwa menambahkan vitamin prenatal ke makanan bisa menyebabkan gejala, berupa mual dan sembelit. Merek vitamin lain direkomendasikan untuk dikonsumsi saat perut kosong atau dengan segelas air.
2. Vitamin yang larut dalam lemak
Waktu minum vitamin yang larut dengan lemak adalah bersamaan dengan makan malam. Vitamin yang larut dalam lemak biasanya dilarutkan dalam tubuh menggunakan lemak. Setelah itu, vitamin tersebut akan dibawa ke aliran darah dan melakukan fungsi penting.
Vitamin yang dimaksud, termasuk vitamin A, vitamin K, vitamin E, dan vitamin D. Ketika tubuh mendapatkan vitamin yang larut dalam lemak ekstra, maka akan disimpan di dalam hati.
Karena itu, vitamin tersebut paling baik dikonsumsi dengan makanan yang mengandung lemak atau minyak jenis untuk membantu penyerapan.
3. Vitamin yang larut dalam air
Untuk waktu minum vitamin yang larut dalam air, biasanya dikonsumsi saat perut dalam keadaan kosong. Itu berarti, kamu bisa meminumnya di pagi hari, 30 menit sebelum makan, atau dua jam setelah makan.
Vitamin yang larut di dalam air misalnya adalah vitamin C, semua vitamin B, dan folat atau asam folat. Tubuh akan mengambil jumlah vitamin yang dibutuhkan dan membuang sisanya melalui urine.
Karena tubuh tidak menyimpan vitamin jenis ini, maka ada baiknya untuk memasukkan ke dalam makanan atau suplemen.
4. Vitamin B
Sebagai awal yang baik untuk memulai hari, minumlah vitamin B saat perut kosong terutama ketika pertama kali bangun tidur. Vitamin B adalah jenis vitamin yang larut dalam air sehingga memiliki manfaat untuk meningkatkan energi dan menghilangkan stres.
Dalam sejumlah penelitian, vitamin B telah terbukti secara klinis dapat mengurangi stres yang dirasakan dan meningkatkan suasana hati. Beberapa vitamin B yang populer adalah vitamin B2, B6, dan B12.
Hal yang tidak boleh dilakukan waktu minum vitamin
Konsumsi suplemen atau vitamin dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, kamu bisa mengalami overdosis terhadap vitamin tertentu dan beberapa memang menyebabkan efek samping.
Waspadai kemungkinan interaksi antara vitamin dan obat resep yang sedang kamu konsumsi. Misalnya, kamu tidak boleh menggabungkan suplemen vitamin K dengan warfarin pengencer darah atau Coumadin.
Selain itu, jangan konsumsi suplemen vitamin lebih dari jumlah yang disarankan. Ketika sedang hamil, pastikan juga untuk tidak menggandakan vitamin prenatal yang sedang dikonsumsi.
Misalnya, jika kamu membutuhkan zat besi ekstra maka konsumsi vitamin prenatal dan suplemen zat besi.
Jika kamu menggandakan vitamin prenatal, maka bisa berakhir dengan terlalu banyak vitamin A atau retinol yang akan membahayakan bayi dalam kandungan. Hindari juga makanan lain yang dimakan agar tidak mendapatkan terlalu banyak vitamin.
Kebanyakan suplemen belum teruji dengan baik untuk keamanan bayi dalam kandungan. Karena itu, selalu pilih suplemen dari sumber yang dapat dipercaya karena FDA tidak memantau vitamin untuk kemurnian, kualitas, atau keamanan seperti obat lainnya.
Baca juga: Buah yang Harus Dihindari saat Diet, Mulai dari Alpukat hingga Semangka
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!