Share This Article
Amiodarone merupakan golongan obat yang memiliki fungsi hampir sama dengan propranolol atau sotalol. Obat ini merupakan pengobatan yang sering diberikan untuk resep obat jantung.
Amiodarone pertama kali ditemukan pada 1961 dan mulai digunakan untuk medis pada 1962. Kini, obat ini telah masuk dalam daftar obat esensial organisasi kesehatan dunia (WHO).
Berikut informasi selengkapnya mengenai amiodarone, manfaat, dosis, cara minum, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat amiodarone?
Amiodarone adalah obat antiaritmia yang digunakan untuk mengatasi detak jantung tidak teratur, seperti takikardia atau fibrilasi atrium. Obat ini hanya digunakan untuk mengobati gangguan irama jantung yang mengancam jiwa.
Obat amiodarone telah tersedia sebagai obat generik yang diminum melalui mulut atau melalui injeksi intravena. Saat diminum melalui mulut, efek pengobatan akan terlihat setelah beberapa minggu penggunaan.
Apa fungsi dan manfaat obat amiodarone?
Amiodarone berfungsi sebagai agen untuk menghambat saluran kalium dan kalsium. Obat ini termasuk dalam agen antiaritmia III yang memiliki sifat memperpanjang potensial aksi di jaringan miokard. Dengan demikian, ia dapat memengaruhi laju denyut jantung.
Sifat amiodarone tersebut membuat obat ini dimanfaatkan untuk mengatasi beberapa masalah denyut jantung berikut:
Aritmia ventrikel
Amiodarone dapat diberikan untuk pengobatan takikardia (aritmia) ventrikel dalam kasus tertentu, terutama untuk kasus takikardia stabil hemodinamik. Obat ini tidak direkomendasikan untuk pasien dengan takikardia ventrikel yang tidak stabil secara hemodinamik.
Selain itu, amiodarone juga dapat digunakan selama serangan jantung untuk pengobatan refraktori, yakni yang tidak responsif terhadap CPR, defibrilasi, dan vasopressor, seperti epinefrin.
Obat ini terbukti efektif untuk pengobatan pada pasien dengan aritmia ventrikel yang mengancam jiwa berkaitan dengan aneurisma pasca serangan jantung. Amiodarone juga efektif untuk mengobati aritmia dengan miokarditis kronis yang disebabkan oleh penyakit Chagas.
Takikardia supraventrikular
Amiodarone telah digunakan untuk menekan dan mencegah beberapa kondisi takikardia supraventikular atau fibrilasi atrium.
Obat ini kadang diberikan untuk pasien yang tidak merespons atau tidak dapat diobati dengan agen penghambat nodal AV. Obat-obatan ini termasuk agen penghambat beta-adrenergik, diltiazem, dan verapamil.
Namun, dalam beberapa kondisi, agen antiaritmia flecainide, dofetilide, propafenone, atau ibutilide lebih direkomendasikan. Pemberian amiodarone dapat dilakukan untuk mengubah fibrilasi atrium menjadi ritme sinus normal.
Selain itu, obat ini juga cukup efektif untuk pencegahan aritmia supraventrikular yang berhubungan dengan sindrom bradikardia-takikardia. Beberapa ahli menyatakan bahwa amiodarone dapat mempertahankan irama sinus pada pasien dengan fibrilasi atrium.
Angina
Amiodarone juga telah digunakan dalam pengobatan angina pektoris stabil kronis dan angina varian Prinzmetal.
Beberapa ahli umumnya tidak menganggap obat ini sebagai agen terapi lini pertama. Namun, karena efek antianginal yang dimilikinya mungkin bermanfaat pada pasien yang menerima obat untuk pengobatan aritmia.
Merek dan harga obat amiodarone
Amiodarone telah memiliki izin edar untuk penggunaan medis di Indonesia. Beberapa merek obat yang telah beredar, seperti Azoran, Lamda, Cordarone, Rexidron, Cortifib, Kendaron, dan Tiaryt.
Obat ini hanya bisa kamu dapatkan setelah kamu mendapat rekomendasi pengobatan dari dokter. Beberapa informasi mengenai harga dan merek obat amiodarone bisa kamu lihat berikut ini:
Obat generik
Amiodarone HCl 50mg/mL. Sediaan injeksi yang diproduksi oleh Darya Varia yang umumnya dijual dengan harga Rp14.729/pcs.
Obat paten
- Cordaron 200mg tablet. Sediaan tablet untuk mengatasi gangguan ritme jantung. Obat ini diproduksi oleh Sanovi Aventis dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp10.426/tablet.
- Kendaron 200mg tablet. Sediaan tablet untuk mengatasi fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel. Obat ini diproduksi oleh Darya Varia dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp7.694/tablet.
- Tiaryt 200mg tablet. Sediaan tablet untuk menekan aritmia ventrikular dan supraventikular. Obat ini diproduksi oleh Fahrenheit dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp6.097/tablet.
- Rexidrone 200mg tablet. Sediaan tablet mengandung amiodarone 200mg yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp5.710/tablet.
Bagaimana cara minum obat amiodarone?
Baca dan ikuti dosis dan cara minum obat yang telah tertera di resep obat atau yang telah diarahkan oleh dokter. Dokter mungkin terkadang mengubah dosis untuk menyesuaikan kondisi klinis pasien.
Lakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan denyut jantung kamu tidak terlalu berisiko saat menggunakan obat ini.
Jika kamu telah menggunakan obat ritme jantung lain, kamu mungkin perlu berhenti meminumnya secara bertahap. Ikuti instruksi dosis dari dokter dengan sangat hati-hati.
Kamu bisa meminum obat dengan atau tanpa makanan. Minum obat bersama dengan makanan apabila kamu mengalami gangguan gastrointestinal.
Gunakan obat sesuai dosis meskipun kamu merasa sehat. Pengobatan mungkin memerlukan waktu hingga tiga minggu sebelum ritme jantung benar-benar membaik.
Amiodarone dapat memiliki efek jangka panjang pada tubuh. Kamu mungkin perlu sering melakukan tes medis saat menggunakan obat ini dan selama beberapa bulan setelah dosis terakhir pengobatan.
Obat harus diminum secara teratur agar efek terapi obat efektif. Jangan berhenti meminumnya kecuali dokter yang memerintahkan kamu untuk melakukannya.
Apabila kamu lupa minum obat, segera minum jika waktu minum berikutnya masih lama. Jangan menggandakan dosis minum obat dalam satu waktu. Jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali minum obat sesuai jadwal normal.
Jika kamu akan menjalani operasi (termasuk operasi mata laser), beritahu dokter bedah bahwa kamu menggunakan amiodarone.
Obat ini bisa mempengaruhi hasil tes kesehatan tertentu. Beritahu dokter apabila kamu menggunakan amiodarone sebelum melakukan tes medis tertentu.
Simpan obat amiodarone pada suhu kamar jauh dari kelembapan, panas, dan cahaya matahari setelah digunakan.
Berapa dosis obat amiodarone?
Dosis dewasa
Aritmia supraventrikular dan aritmia ventrikel
Obat diberikan secara intravena
Dosis awal dapat diberikan 5mg perkg melalui infus selama 20-120 menit. Dosis dapat diulangi hingga 1.200 mg (sekitar 15mg perkg) per 24 jam, dengan kecepatan infus disesuaikan berdasarkan respon klinis.
Untuk kasus darurat dapat diberikan dosis 150-300mg melalui injeksi lambat selama lebih kurang 3 menit. Dosis dapat diulangi minimal 15 menit sesudah dosis pertama.
Obat diberikan per oral
Dosis awal dapat diberikan 200mg diminum tiga kali sehari selama 1 minggu kemudian dikurangi menjadi 200mg atau dua kali lipatnya untuk minggu berikutnya.
Dosis pemeliharaan: tidak lebih dari 200mg setiap hari berdasarkan respons pasien.
Fibrilasi ventrikel tanpa denyut atau takikardia ventrikel
Dosis obat diberikan melalui injeksi intravena dengan dosis awal 200mg diberikan tiga kali sehari selama 1 minggu kemudian dikurangi menjadi 200 mg atau dua kali lipatnya untuk minggu berikutnya.
Dosis pemeliharaan: tidak lebih dari 200mg setiap hari berdasarkan respons pasien.
Apakah amiodarone aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan obat ini dalam golongan obat kategori kehamilan D.
Dalam uji penelitian, amiodarone telah menunjukkan risiko efek samping merugikan pada janin manusia (teratogenik). Namun, pemberian obat dapat dilakukan terlepas dari risikonya untuk situasi tertentu yang mengancam nyawa.
Obat ini juga telah diketahui dapat terserap dalam ASI sehingga tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Apa efek samping obat amiodarone yang mungkin terjadi?
Amiodarone dapat menyebabkan pusing dan beberapa masalah pada penglihatan. Apabila terjadi, jangan mengemudi atau melakukan aktivitas apapun yang memerlukan kewaspadaan atau penglihatan yang jelas.
Efek samping lain yang mungkin terjadi, termasuk di antaranya:
- Mual
- Muntah
- Rasa tidak enak pada perut
- Sembelit
- Tremor atau gerakan otot yang tidak terkontrol
- Gangguan tidur
- Kulit gatal, merah, bercak dan berubah warna.
- Obat ini juga bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Beberapa efek samping lain yang mungkin terjadi dan membutuhkan bantuan medis segera, diantaranya:
- Kesulitan bernapas atau sesak di dada, batuk, mengi, demam
- Detak jantung lambat yang tidak normal, nyeri dada, sesak napas
- Agitasi parah atau perasaan sangat gelisah, penurunan berat badan, peningkatan keringat, intoleransi terhadap panas
- Kelelahan atau kelemahan ekstrim, penambahan berat badan, intoleransi terhadap suhu dingin
- Kehilangan penglihatan pada satu mata, penglihatan redup dan tidak berwarna, mata sakit atau nyeri
- Ruam dengan pengelupasan kulit atau lepuh pada bibir, mulut atau mata yang disertai demam.
Beritahu dokter apabila salah satu efek samping di atas tidak hilang atau semakin parah, atau jika kamu mengalami efek samping lain yang mungkin tidak tercantum di atas.
Peringatan dan perhatian
Jangan mengonsumsi amiodarone apabila kamu memiliki riwayat alergi obat ini sebelumnya.
Kamu mungkin juga tidak boleh mengonsumsi obat ini apabila memiliki riwayat kondisi berikut:
- Penyumbatan jantung atau masalah detak jantung lainnya dan tidak memiliki alat pacu jantung
- Kamu memiliki alat pacu jantung atau defibrillator yang ditanamkan dalam dada
- Syok kardiogenik (suatu kondisi yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa cukup darah untuk tubuh)
- Tekanan darah rendah yang parah
- Penyakit paru-paru yang parah
- Adanya atau riwayat penyakit tiroid
- Alergi terhadap yodium
- Riwayat detak jantung lambat yang dapat menyebabkan kamu pingsan
- Jantung tidak dapat memompa darah dengan baik.
Amiodarone dapat menyebabkan efek samping berbahaya pada jantung, hati, paru-paru, atau tiroid. Selalu periksakan secara rutin untuk memastikan kamu baik-baik saja saat menggunakan obat ini.
Untuk memastikan kamu aman menggunakan amiodarone, beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat penyakit berikut:
- Asma atau gangguan paru-paru lainnya
- Penyakit hati
- Gangguan tiroid
- Gangguan penglihatan
- Tekanan darah tinggi atau rendah
- Ketidakseimbangan elektrolit (seperti kadar kalium atau magnesium yang rendah dalam darah)
Jangan menyusui saat kamu sedang menggunakan obat ini. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter terutama saat kamu hamil atau menyusui.
Jika kamu dijadwalkan untuk operasi laser bias kornea, beritahu dokter bahwa kamu meminum obat ini.
Jangan mengonsumsi amiodarone dengan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan mood, flu dan alergi, malaria, dan antibiotik tertentu.
Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter atau apoteker sebelum memberikan amiodarone kepada orang lanjut usia. Sebab pada orang lanjut usia mungkin lebih sensitif terhadap efek sampingnya.
Jika kamu akan menjalani operasi, termasuk operasi kecil dan perawatan gigi, beritahu dokter atau dokter gigi bahwa kamu meminum obat ini.
Hindari alkohol dan minuman anggur lain saat kamu menggunakan obat amiodarone. Efek samping obat mungkin akan meningkat saat kamu minum alkohol.
Interaksi dengan obat lain
Jangan minum amiodarone dengan obat-obatan berikut ini:
- Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk gangguan mood, misalnya klorpromazin, tioridazin, fluphenazin, litium
- Jenis obat untuk mengobati depresi, misalnya doxepin, maprotiline, amitriptyline
- Obat-obatan tertentu untuk flu dan alergi, misalnya terfenadine
- Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati malaria, misalnya kina, mefloquine, chloroquine, halofantrine
- Antibiotik tertentu misalnya moxifloxacin
Beritahu dokter dan apoteker apabila kamu mengonsumsi atau menggunakan salah satu dari obat-obatan berikut:
- Obat lain untuk penyakit jantung misalnya diltiazem, verapamil, atenolol, flecainide
- Obat-obatan untuk pembekuan darah, misalnya warfarin.
- Obat untuk gangguan perut, misalnya simetidin
- Obat-obatan untuk epilepsi (atau kejang), misalnya fenitoin
- Jenis obat untuk kecemasan, seperti clonazepam.
- Obat-obatan yang digunakan dalam transplantasi organ atau gangguan kekebalan tertentu, seperti ciclosporin.
- obat penurun kolesterol dan hiperlipidemia, seperti fenofibrate, simvastatin.
- Obat untuk mengobati TBC (infeksi paru-paru tuberkulosis), seperti isoniazid, rifampisin
Selalu beritahu dokter dan apoteker apabila kamu sedang mengonsumsi obat lain, termasuk obat tonik herbal seperti obat tradisional China, suplemen dan obat-obatan yang kamu beli tanpa resep dokter.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.