Share This Article
Salah satu jenis obat yang diresepkan untuk membantu menurunkan kolesterol darah adalah atorvastatin. Penggunaan obat ini biasanya dibarengi dengan pola hidup sehat agar lebih efektif.
Yuk cari tahu lagi tentang obat ini sebelum menggunakannya!
Apa itu atorvastatin?
Atorvastatin adalah obat oral yang biasa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Penggunaan obat ini biasanya dibarengi dengan diet, olahraga dan harus disertai resep dokter.
Obat ini juga bisa digunakan untuk menurunkan risiko stroke, serangan jantung, komplikasi jantung atau penyakit jantung koroner.
Atorvastatin dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak yang berusia setidaknya 10 tahun.
Bagaimana obat ini bekerja?
Atorvastatin adalah obat yang masuk dalam kelas inhibitor HMG-CoA reduktase, atau statin. Kelas obat adalah sekelompok obat yang bekerja dengan cara yang sama.
Obat yang berada dalam satu kelas sering digunakan untuk mengobati kondisi serupa.
Obat ini akan bekerja untuk menurunkan kadar kolesterol ‘jahat’ dalam darah (low-density lipoprotein, atau LDL). Kemudian meningkatkan kadar kolesterol ‘baik’ (high-density lipoprotein, atau HDL), serta menurunkan trigliserida (lemak dalam darah).
Atorvastatin membantu mencegah kolesterol menumpuk di arteri sehingga tidak ada penyumbatan darah yang mengalir ke jantung maupun otak.
Di samping itu, atorvastatin juga mampu meningkatkan kemampuan tubuh untuk membuang kolesterol LDL melalui hati.
Apa saja efek samping konsumsi obat ini?
Obat penurun kolesterol ini tidak memberikan efek samping berupa rasa kantuk tetapi dapat menyebabkan efek samping lainnya. Berikut adalah efek samping yang umum terjadi:
- gejala pilek seperti pilek, bersin, dan batuk
- diare
- maag
- nyeri sendi
- kebingungan
Efek samping ini mungkin hilang dalam beberapa hari atau minggu. Namun jika efek samping tidak kunjung hilang, segera hubungi dokter ya.
Efek samping yang serius
Segera hubungi dokter atau kunjungi unit gawat darurat jika kamu mengalami efek samping yang serius. Gejala dari efek samping yang serius dapat berupa:
- kelelahan atau kelemahan
- kehilangan selera makan
- sakit perut bagian atas
- urine berwarna gelap
- penyakit kuning, juga dikenal sebagai ikterus yang ditandai dengan kulit dan bola mata menguning
Interaksi obat
Obat penurun kolesterol ini dapat berinteraksi dengan obat lain, vitamin, atau herbal yang mungkin sedang kamu gunakan. Interaksi terjadi ketika suatu zat mengubah cara kerja obat. Hal ini berbahaya karena dapat mencegah obat bekerja dengan baik
Berikut adalah contoh obat yang dapat menyebabkan interaksi dengan atorvastatin:
Antibiotik
Mengonsumsi antibiotik dengan atorvastatin dapat meningkatkan risiko gangguan otot. Contoh obat antibiotik adalah klaritromisin dan eritromisin
Obat jamur
Menggabungkan obat jamur dengan atorvastatin dalam waktu bersamaan dapat menimbulkan penumpukan atorvastatin dalam tubuh. Hal ini kemudian dapat meningkatkan risiko kerusakan otot
Jika kamu perlu mengonsumsi keduanya, konsultasikanlah terlebih dahulu pada dokter. Dokter mungkin akan mengurangi dosis atorvastatin untukmu. Contoh obat jamur adalah adalah itraconazole dan ketoconazole
Obat penurun kolesterol lainnya
Obat penurun kolesterol seperti gemfibrozil atau obat yang mengandung fibrate niacin dapat menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan atorvastatin. Hal ini dapat meningkatkan risiko gangguan otot
Rifampin
Konsumsi rifampin dengan atorvastatin dapat menurunkan jumlah atorvastatin dalam tubuh. Kondisi ini menandakan bahwa obat mungkin tidak berfungsi dengan baik
Digoxin
Saat digoxin berinteraksi dengan atorvastatin, jumlah digoxin dalam darah akan meningkat dan mampu membahayakan tubuh. Namun jika kamu butuh keduanya, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter.
Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis obat dan memantau kadar digoxin dalam tubuh
Pil KB
Menggabungkan obat penurun kolesterol ini dengan pil KB oral dapat meningkatkan kadar hormon kontrasepsi oral dalam darah
Siklosporin
Siklosporin biasa digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsi siklosporin dengan atorvastatin meningkatkan risiko kerusakan otot
Kolkisin
Kolsikin adalah obat yang digunakan untuk penyakit gout. Mengonsumsi kolsikin dengan atorvastatin bersamaan dapat meningkatkan risiko kerusakan otot
Obat HIV
Penderita HIV yang sedang menjalani perawatan dengan obat-obatan untuk HIV tidak disarankan untuk mengonsumsi obat bersamaan dengan atorvastatin. Hal ini dapat menyebabkan atorvastatin menumpuk dalam tubuh serta meningkatkan risiko kerusakan otot
Berikut adalah contoh obat untuk pengobatan HIV yang dapat berinteraksi:
- darunavir
- fosamprenavir
- lopinavir
- ritonavir
- saquinavir
- tipranavir
Namun jika kamu butuh mengonsumsi keduanya, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter. Dokter mungkin akan mengurangi dosis atorvastatin pada resep kamu.
Peringatan obat
Obat penurun kolesterol ini dilengkapi dengan beberapa peringatan, di antaranya:
Peringatan alergi
Atorvastatin dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah. Gejala tersebut ditandai dengan:
- pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- kesulitan bernapas
- kesulitan menelan
Jangan minum obat ini lagi jika kamu mengalami reaksi alergi. Segera hubungi dokter jika kamu mengalami reaksi alergi setelah konsumsi obat.
Peringatan interaksi makanan
Obat ini akan berinteraksi dengan jus jeruk bali sehingga kamu harus menghindari mengonsumsinya dalam waktu yang bersamaan.
Minum jus jeruk bali dalam jumlah banyak dapat menyebabkan penumpukan atorvastatin dalam darah yang kemudian meningkatkan risiko kerusakan otot.
Peringatan interaksi alkohol
Konsumsi minuman yang mengandung alkohol akan meningkatkan risiko penyakit hati dari atorvastatin. Jika kamu minum lebih dari dua minuman beralkohol per hari, diskusikanlah dengan dokter.
Peringatan untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu
- Penderita gangguan ginjal: Memiliki gangguan ginjal dapat meningkatkan risiko kerusakan otot saat menggunakan atorvastatin. Untuk itu, dokter mungkin melakukan pemantauan khusus pada otot-otot dalam tubuhmu
- Penderita penyakit hati: Jika kamu adalah penderita penyakit hati, kamu tidak boleh meminum obat ini karena dapat meningkatkan hasil tes hati. Ini juga meningkatkan risiko kerusakan hati dalam tubuhmu
- Penderita diabetes: Atorvastatin dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga dokter akan menyesuaikan obat diabetes yang kamu konsums
- Ibu hamil: Atorvastatin sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan. Obat ini tidak memiliki manfaat jika dikonsumsi saat mengalami kehamilan. Hubungi dokter jika kamu menggunakan obat ini saat hamil
- Ibu menyusui: Atorvastatin tidak boleh digunakan selama menyusui. Untuk menyiasatinya, dokter mungkin memberikan kamu alternatif obat lain yang cocok dengan kondisi tubuhmu
- Kelompok lanjut usia: Orang dengan usia di atas 65 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerusakan otot (rhabdomyolysis) saat mengonsumsi atorvastatin
- Anak-anak: Atorvastatin belum diteliti dan tidak boleh digunakan pada anak di bawah 10 tahun. Namun obat ini terbukti aman jika digunakan pada anak berusia 10-17 tahun.
Dosis penggunaan
Obat ini tersedia dalam beberapa tablet yang kekuatannya berbeda yakni 10 mg, 20 mg, 40 mg, dan 80 mg. Penggunaan tablet oral atorvastatin akan bergantung pada beberapa faktor seperti usia, kondisi medis, tingkat keparahan penyakit, serta reaksi terhadap dosis pertama.
Namun secara umum berikut adalah dosis penggunaan obat ini:
Dosis untuk pencegahan penyakit jantung
Dosis dewasa (usia 18-64 tahun):
- Untuk Dosis awal yang umum diberikan: 10-20 mg diminum sekali sehari
- Dosis selanjutnya: 10–80 mg diminum sekali sehari
Dosis anak (usia 0-17 tahun):
- Obat ini belum disetujui penggunaanya pada anak di bawah 18 tahun untuk mencegah penyakit jantung
Dosis lanjut usia (usia 65 tahun ke atas):
Kondisi ginjal pada kelompok lanjut usia biasanya sudah tidak optimal. Hal ini dapat menyebabkan tubuh memproses obat secara lebih lambat.
Akibatnya, banyak obat yang tersisa dalam tubuh untuk waktu yang lebih lama. Kondisi ini akan meningkatkan risiko efek samping.
Untuk itu, dokter mungkin akan memberikan dosis yang lebih rendah. Supaya kadar obat ini tidak menumpuk terlalu banyak di dalam tubuh.
Dosis untuk dislipidemia (gangguan lemak dalam darah)
Dosis dewasa (usia 18-64 tahun)
- Untuk Dosis awal yang umum diberikan: 10-20 mg diminum sekali sehari
- Dosis selanjutnya: 10–80 mg diminum sekali sehari
Dosis anak (usia 10-17 tahun)
- Pada anak-anak, atorvastatin hanya digunakan untuk mengobati hiperkolesterolemia keluarga heterozigot
- Dosis awal yang umum diberikan: 10 mg sekali sehari
- Untuk Dosis maksimum: 20 mg sekali sehari
Dosis anak (usia 0–9 tahun)
- Obat ini seharusnya tidak digunakan pada anak-anak di bawah 10 tahun
Dosis lanjut usia (usia 65 tahun ke atas):
Kondisi ginjal pada kelompok lanjut usia biasanya sudah tidak optimal. Hal ini dapat menyebabkan tubuh memproses obat secara lebih lambat.
Akibatnya, banyak obat yang tersisa dalam tubuh untuk waktu yang lebih lama. Kondisi ini akan meningkatkan risiko efek samping.
Untuk itu, dokter mungkin akan memberikan dosis yang lebih rendah. Supaya kadar obat ini tidak menumpuk terlalu banyak di dalam tubuh
Apa yang terjadi jika obat tidak digunakan sesuai dosis?
Atorvastatin adalah obat yang digunakan untuk perawatan jangka panjang dan memiliki risiko bagi tubuh. Untuk itu gunakanlah sesuai dengan resep dokter.
Jika berhenti minum obat secara tiba-tiba:
Konsumsi obat ini biasanya diiringi diet makanan sehat. Meskipun begitu, makan makanan sehat terkadang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Jika kamu berhenti menggunakan atorvastatin, kadar kolesterol dalam tubuhmu mungkin tidak terkontrol. Kondisi ini tentu dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Jika tidak minum obat sesuai jadwal:
Obat mungkin tidak bekerja dengan baik atau mungkin berhenti bekerja sepenuhnya. Untuk itu, agar obat ini bekerja dengan baik, konsumsilah sesuai dosis dan jadwal.
Jika melewatkan dosis:
Jika kamu melewatkan satu dosis, minumlah sesegera mungkin. Namun, jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis reguler. Jangan menggandakan dosis obat ini ya!
Jika konsumsi obat terlalu banyak:
Tingkat obat dalam tubuh yang terlalu tinggi dapat membahayakan kondisi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, maag, nyeri sendi, kelemahan otot, lemas, atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
Kamu juga bisa kehilangan selera makan, sakit perut bagian atas, mengalami perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning hingga mengeluarkan urine berwarna gelap.
Bagaimana cara mengetahui jika obat bekerja dengan baik?
Kamu tidak dapat merasakan atorvastatin bekerja dalam tubuhmu. Untuk memeriksanya, dokter akan akan mengukur kadar kolesterol dan melihat seberapa baik atorvastatin bekerja. Dokter akan menyesuaikan dosis obat tergantung pada kadar kolesterol dalam tubuhmu.
Bagaimana cara menyimpan obat ini?
Simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu kamar, jauhkan dari panas, lembap, dan paparan sinar matahari. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Apakah ada alternatif pengobatan lain?
Ada obat lain yang tersedia untuk mengobati tubuhmu sesuai dengan kondisi medis yang sedang kamu alami. Untuk menemukan obat yang cocok, bicaralah dengan dokter tentang pilihan obat lain.
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!