Share This Article
Azithromycin merupakan obat antibiotik golongan makrolida yang ditemukan oleh Pliva pada 1980 dan disetujui untuk penggunaan medis pada 1988.
Obat ini memiliki beberapa manfaat yang cukup luas di dunia medis. Namun, untuk menggunakan obat ini harus ditebus menggunakan resep dokter.
Yuk, simak informasi selengkapnya mengenai manfaat, dosis, dan cara minum azithromycin berikut!
Untuk apa obat azithromycin?
Azithromycin adalah obat golongan antibiotik yang efektif untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan, otot, dan saluran kemih.
Azitromisin bekerja dengan mengganggu sistesis protein sehingga dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Obat ini dapat mengikat subunit 50S dari ribosom bakteri, sehingga menghambat terjemahan mRNA.
Apa fungsi dan manfaat obat azithromycin?
Azithromycin berfungsi sebagai antibiotik yang efektif untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri.
Azithromycin tidak akan berfungsi dalam mengatasi masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus.
Dalam dunia medis, secara spesifik obat ini dimanfaatkan untuk mengatasi beberapa gangguan berikut:
Infeksi saluran pernapasan
Publikasi penelitian medis mengungkapkan bahwa azithromycin efektif untuk mengobati infeksi saluran pernapasan bagian bawah.
Data terbaru menunjukkan bahwa azitromisin dapat memberikan efek antiinflamasi dan imunomodulator yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit saluran napas akut dan kronis.
Penelitian ini ditujukan pada beberapa obyek gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, seperti bronkitis kronis, pneumonia dan fibrosis kistik baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Jenis bakteri spesifik yang efektif dalam pengobatan menggunakan azithromycin adalah:
- Eksaserbasi bakteri yang menyebabkan penyakit paru akut maupun kronik karena infeksi bakteri H. influenzae, M. catarrhalis, atau S. pneumoniae.
- Pneumonia yang disebabkan bakteri C. pneumoniae, H. influenzae, M. pneumoniae, atau S. pneumoniae.
Terapi azitromisin jangka panjang telah terbukti mengurangi eksaserbasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan direkomendasikan untuk digunakan pada pasien PPOK yang berisiko mengalami eksaserbasi berulang.
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Sebuah studi dari British Society membuktikan bahwa azitromisin sama efektifnya dengan eritromisin dalam pengobatan infeksi kulit dan jaringan lunak, serta pada infeksi gonokokal dan klamidia yang ditularkan secara seksual.
Obat ini efektif untuk mengatasi infeksi kulit yang tidak diikuti komplikasi akibat bakteri S. aureus, S. pyogenes, atau S. agalactiae
Terapi yang biasa diberikan adalah azitromisin dosis tunggal yang terbukti sama efektifnya dengan terapi doksisiklin selama 7 hari.
Infeksi genital tanpa komplikasi akibat Chlamydia trachomatis
Azithromycin memiliki kemampuan mencapai konsentrasi intraseluler yang tinggi sehingga sangat bermanfaat dalam memberantas Chlamydia, patogen intraseluler obligat.
Obat ini dapat diberikan untuk terapi dosis tunggal pertama dalam pengobatan infeksi genital, seperti uretritis dan servisitis akibat C. trachomatis.
Terapi dosis tunggal untuk infeksi klamidia dapat diberikan di bawah pengawasan dokter.
Chancroid
Chancroid adalah infeksi menular seksual bakteri yang ditandai dengan luka yang menyakitkan pada alat kelamin. Chancroid diketahui menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual.
Azitromisin merupakan golongan antibiotik makrolida yang diserap secara aktif untuk melawan Haemophilus ducreyi, bakteri penyebab chancroid, dan memiliki sifat farmakokinetik yang sesuai untuk dosis tunggal.
Gonorrhoea tanpa komplikasi
Gonorrhoea adalah penyakit kelamin yang disebabkan bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada uretra atau vagina.
Dosis tunggal azitromisin 2g secara efektif dapat mengobati infeksi saluran kemih dan telah digunakan untuk mengobati gonorrhoea tanpa komplikasi pada orang dengan alergi sefalosporin.
Namun, azitromisin tidak dianjurkan sebagai terapi tunggal karena dikhawatirkan timbulnya resistensi.
Sinusitis akut
Sinusitis, juga dikenal sebagai rhinosinusitis merupakan gangguan pada selaput lendir yang melapisi sinus sehingga terjadi peradangan.
Gejala umum yang dapat diamati adalah muncul lendir hidung yang kental, hidung tersumbat, dan nyeri pada wajah.
Tanda dan gejala lain mungkin termasuk demam, sakit kepala, indra penciuman yang buruk, sakit tenggorokan, dan batuk
Azitromisin dapat diresepkan untuk menyembuhkan infeksi sinusitis akut yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini bisa diberikan pada anak-anak dan orang dewasa.
Profilaksis infeksi Mycobacterium avium complex
Mycobacterium avium complex adalah kelompok mycobacteria yang terdiri dari Mycobacterium intracellulare dan Mycobacterium avium yang umumnya dikelompokkan karena menginfeksi manusia secara bersamaan.
Bakteri ini merupakan bagian dari kelompok mikobakteri nontuberkulosis yang menyebabkan penyakit pada manusia yang disebut infeksi Mycobacterium avium-intracellulare atau infeksi kompleks Mycobacterium avium.
Bakteri ini hanya menyebabkan infeksi pada mereka yang mengalami gangguan kekebalan atau pada penderita penyakit paru-paru parah.
Azitromisin dapat bekerja secara aktif dalam mengobati penyakit Mycobacterium avium complex, tetapi belum dievaluasi sebagai profilaksis utama pada pasien dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV).
Pengobatan obat ini diberikan dosis tunggal sekali seminggu karena obat terkonsentrasi di makrofag dan memiliki waktu paruh yang lama dalam jaringan tubuh.
Radang saluran kemih
Penyakit radang saluran kemih pada pria maupun wanita, ditandai dengan gejala demam dan sakit perut bagian bawah.
Pengobatan azitromisin untuk mengobati radang saluran kemih dapat diberikan dosis dewasa yang harus diminum setidaknya 2 jam sebelum atau 1 jam setelah antasida (apabila dikombinasikan).
Konjungtivitis bakteri
Obat tetes mata azitromisin dapat digunakan untuk mengobati infeksi serta mencegah konjungtivitis bakteri.
Azitromisin dapat membunuh bakteri penyebab infeksi. Infeksi mata adalah penyebab umum konjungtivitis.
Pada konjungtivitis, mata dapat meradang, terasa berpasir, dan mungkin berair lebih banyak dari biasanya.
Azitromisin 1,5% yang ditujukan sebagai sediaan larutan okuler telah disetujui untuk pengobatan konjungtivitis bakteri pada orang dewasa dan juga pada anak-anak (termasuk bayi dan balita).
Merek dan harga obat azithromycin
Azithromycin telah dipasarkan di bawah nama generik maupun nama paten yang beragam. Berikut beberapa nama yang telah terdaftar dan telah memiliki izin edar:
Nama generik
- Azitromisin tablet 500mg, sediaan obat azithromycin generik yang bisa didapatkan dengan harga Rp15.409/tablet
- Azithromycin KF, sediaan tablet salut selaput azithromycin 500mg yang diproduksi Kimia Farma. Biasa dijual dengan harga berkisar Rp15.635/tablet.
- Azithromycin Promed, obat azithromycin dihydrate dengan bentuk sediaan kapsul 500mg yang bisa didapatkan dengan harga Rp.5.099/tablet.
- Azitromycin Dexa. Sediaan sirup kering mengandung azytromycin 200mg/5ml yang diproduksi Dexa Medica. Sediaan sirup ini bisa didapatkan dengan harga Rp72.807/botol.
Nama paten
- Azomax tablet salut selaput dengan kandungan azithromycin 500mg yang bisa didapatkan dengan harga Rp47.110/tablet.
- Azomax dry syrup 15ml. Sediaan sirup kering dengan kandungan azitromisin 500mg/5ml. Sirup ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp.135.195/botol.
- Aztrin tablet mengandung azitromisin 500mg yang biasa dijual dengan harga Rp42.488/tablet.
- Aztrin dry syrup, sediaan sirup kering mengandung azithromycin 200mg/5ml yang diproduksi oleh Phapros. Biasa dijual dengan harga berkisar Rp149.896/botol.
- Zithrax tablet 500mg, sediaan tablet salut selaput azitromisin yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp66.620/tablet.
- Mezatrin tablet, mengandung azithromycin 250mg yang biasa dijual dengan harga sekitar Rp20.672/tablet.
- Zithromax suspensi 15ml, mengandung azithromycin dihydrate 200mg/5ml yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp192.160/botol.
Bagaimana cara minum azithromycin?
Minum obat sesuai yang diarahkan oleh dokter. Ikuti cara minum yang telah tertera dalam label resep.
Sediaan tablet sebaiknya diminum saat perut kosong, bisa satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan.
Sediaan kaplet salut selaput dan suspensi dapat diberikan bersamaan dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada lambung dan saluran pencernaan.
Minum obat hingga habis meskipun gejala penyakit telah sembuh. Menghentikan pemakaian obat saat dosis obat masih tersisa dapat menyebabkan resistensi bakteri pada tubuh kamu.
Suspensi oral sebaiknya tidak diminum kembali dalam jangka waktu yang lama. Biasa diminum untuk dosis 10 hari.
Kocok obat suspensi atau larutan sebelum diminum. Takar obat cair dengan sendok takar atau gelas obat khusus yang biasanya telah tersedia.
Berikan jeda waktu minum apabila terdapat obat antasida yang mengandung magnesium.
Minum obat secara teratur untuk mendapatkan efek pengobatan yang maksimal. Minum dalam waktu yang sama setiap hari untuk mempermudah kamu mengingat.
Simpan obat pada suhu kamar jauh dari kelembaban dan panas setelah digunakan.
Berapa dosis obat azithromycin?
Pembagian dosis disesuaikan dengan tujuan pengobatan dan bentuk sediaan dari obat. Berikut ini rincian dosis obat azithromycin dalam beberapa bentuk sediaan:
Injeksi intravena
Pneumonia yang diakibatkan oleh bakteri
Dewasa: 500mg sebagai dosis tunggal harian diberikan dengan dosis 1mg/mL selama 3 jam atau 2mg/mL selama 1 jam, diikuti dengan dosis oral 50 mg diminum setiap hari hingga 7-10 hari.
Penyakit infeksi saluran kemih
Dewasa: 500mg setiap hari sebagai dosis tunggal selama 1 atau 2 hari, diberikan melalui injeksi 1mg/mL selama 3 jam atau 2mg mL selama 1 jam, diikuti dengan dosis oral 250 mg setiap hari selama 7 hari.
Sediaan tetes mata
Konjungtivitis bakteri
Dewasa:
Larutan azitromis 1% diteteskan pada mata yang terinfeksi bakteri dengan interval pemberian 8-12 jam selama 2 hari kemudian 1 tetes sekali sehari selama 5 hari berikutnya.
Sediaan larutan 1,5% (azitromisin dihidrat) cukup berikan 1 tetes pada mata tiap pagi dan sore selama 3 hari.
Anak usia di atas satu tahun dapat diberikan sediaan larutan azithromycin 1% dan 1,5% dengan ketentuan dosis yang sama dengan dosis dewasa.
Sediaan per oral
Chancroid, Infeksi genital tanpa komplikasi akibat Chlamydia trachomatis
Dewasa: 1 g sebagai dosis tunggal, diminum satu tablet setiap hari hingga obat habis.
Profilaksis infeksi Mycobacterium avium complex (MAC)
Dewasa: 1,2 g diminum sekali seminggu.
Otitis media akut
Anak usia di atas 6 bulan dapat diberikan sediaan suspensi lepas segera 30mg/kg sebagai dosis tunggal atau 10mg/kg. Dosis diminum sekali sehari selama 3 hari.
Sinusitis akut karena bakteri
Dewasa: Sediaan tablet, kaplet, atau suspensi lepas segera dengan ketentuan dosis 500mg diminum sekali sehari selama 3 hari.
Anak: Sediaan suspensi pelepasan segera dapat diberikan 10mg/kg diminum sekali sehari selama 3 hari.
Infeksi saluran pernafasan, Infeksi kulit dan jaringan lunak
Dewasa: Diberikan sediaan tablet, kaplet, atau suspensi lepas segera 500mg setiap hari selama 3 hari.
Anak usia di atas 6 bulan dapat diberikan suspensi pelepasan segera 10mg/kg setiap hari selama 3 hari atau 10m/kg pada hari ke-1, diikuti dengan 5 mg/kg pada hari ke 2-5.
Gonorrhoea tanpa komplikasi
Dewasa: 1g atau 2g diminum sebagai dosis tunggal dikombinasikan dengan ceftriaxone.
Faringitis, Tonsilitis
Anak di atas 2 tahun diberikan sediaan suspensi pelepasan segera: 12 mg/kg selama 5 hari.
Apakah azithromycin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) menggolongkan obat ini dalam kategori B. Artinya, dalam studi pada hewan percobaan belum menunjukkan risiko gangguan janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Sediaan oral, injeksi, maupun tetes mata sebaiknya tidak diberikan untuk wanita hamil, kecuali atas arahan dari dokter.
Bagi ibu hamil dan menyusui hendaknya mengkonsultasikan lebih lanjut dengan dokter apabila hendak meminum obat ini.
Apa efek samping obat azithromycin yang mungkin terjadi?
Beberapa efek samping berikut umumnya jarang terjadi. Namun, apabila gejala efek samping muncul setelah kamu mengonsumsi obat ini, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Efek samping azithromycin secara umum:
- Sakit perut
- Diare
- Mual, muntah terus-menerus
- Gangguan pendengaran
- Gangguan penglihatan, seperti kelopak mata terkulai atau penglihatan kabur
- Kesulitan berbicara dan menelan
- Lemah otot
- Kelelahan yang tidak biasa
- Kram peruh parah
- Urine berwarna gelap
- Kulit menguning
Efek samping yang jarang terjadi:
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Pusing parah, bahkan vertigo
- Pingsan
- Kotoran berlendir serta keluar darah
- Kesulitan bernapas
- Penggunaan obat dalam jangka waktu lama atau berulang dapat menyebabkan sariawan atau infeksi jamur.
- Gejala reaksi alergi yang serius, seperti demam yang tidak kunjung sembuh, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, gatal-gatal, dan bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau pada tenggorokan)
Peringatan dan perhatian
Penggunaan obat harus dihabiskan meskipun gejala penyakit sudah sembuh. Penghentian konsumsi obat sebelum dosis dihabiskan dapat menyebabkan resistensi bakteri.
Beritahu dokter apabila kamu sedang atau pernah mengonsumsi obat digoksin, klaritromisin; atau pengencer darah, seperti warfarin, Coumadin, Jantoven.
Beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat penyakit hati, penyakit ginjal, myasthenia gravis, gangguan irama jantung, kadar kalium dalam darah rendah, atau mengindap sindrom long QT (kamu maupun keluarga).
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter apabila kamu sedang hamil atau menyusui.
Azitromisin tidak boleh diberikan dalam jangka panjang pada pasien kanker darah atau kelenjar getah bening yang menjalani transplantasi sel induk hematopoietik.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!