Share This Article
Obat memang dapat mengatasi rasa sakit akibat dari kondisi tertentu. Namun, obat harus dikonsumsi sesuai dengan dosisinya, jika tidak maka akan menimbulkan keracunan obat. Nah, ada beberapa ciri-ciri keracunan obat yang perlu diketahui seperti penjelasan di bawah ini.
Keracunan obat atau overdosis dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti tidak mengikuti anjuran dosis atau bahkan mengonsumsi obat yang lebih kuat dari biasanya.
Meskipun demikian, keracunan obat juga dapat terjadi pada orang yang sensitif pada obat-obatan tertentu. Ciri dan gejala keracunan obat harus diperhatikan dan selalu diwaspadai karena dapat membahayakan tubuh.
Ciri-ciri keracunan obat
Keracunan obat dapat sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengancam jiwa. Untuk menghindari hal ini, sangat disarankan untuk selalu mengonsumsi obat sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh dokter atau apoteker.
Ada beberapa ciri-ciri keracunan obat yang harus diwaspadai. Orang yang mengalami keracunan obat mungkin saja tidak memiliki semua ciri-ciri di bawah ini, tetapi mereka akan menunjukkan beberapa ciri dan gejala.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah ciri-ciri keracunan obat yang perlu kamu ketahui.
Baca juga: Mengenal Keracunan Makanan | Dari Penyebab Hingga Pengobatannya
1. Masalah dengan tanda-tanda vital
Ciri-ciri keracunan obat pertama yang perlu kamu ketahui adalah adanya masalah dengan tanda vital, seperti suhu, denyut nadi, serta tekanan darah. Hal ini harus sangat diwaspadai dan diperhatikan karena dapat mengancam jiwa.
2. Pernapasan tidak normal
Ketika tubuh dalam keadaan darurat atau jika saluran udara tersumbat, tubuh akan sering menunjukkan pernapasan yang lambat yang juga dapat dikombinasikan dengan pernapasan cepat atau bahkan terengah-engah seperti mencari udara.
3. Nyeri dada
Masih berhubungan dengan pernapasan yang tidak normal, keracunan obat juga dapat mengakibatkan rasa sakit yang terjadi pada dada. Hal ini dapat disebabkan oleh kerusakan jantung dan paru-paru, yang berujung pada terjadinya napas pendek.
4. Mual dan muntah
Ketika mengalami keracunan atau overdosis obat, seseorang seringkali akan melakukan aspirasi, hal tersebut menyebabkan tubuh merespons dengan memuntahkan isi dari sistem pencernaan.
Jika seseorang tidak sadarkan diri dan muntah, tidak juga dapat mengeluarkan muntah dari mulut dan batang tenggorokannya, mereka mungkin akan tersendak karenanya. Oleh karena itu, jika hal tersebut terjadi harus segera ditangani.
5. Nyeri perut
Sebagian besar penyebab nyeri perut tidak mengkhawatirkan dan dokter dapat mendiagnosis dan mengobati masalah ini.
Meskipun demikian, nyeri perut juga dapat menjadi ciri-ciri masalah yang serius, salah satunya adalah ciri keracunan obat. Maka dari itu, rasa nyeri pada perut tidak boleh disepelekan.
6. Kehilangan kesadaran
Ketika sel-sel otak menerima sejumlah besar racun, mereka dapat dimatikan. Tekanan parah pada otak yang disebabkan oleh penyalahgunaan zat, atau kombinasi suatu zat tertentu yang dapat membahayakan tubuh dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.
7. Kejang, ciri-ciri keracunan obat
Pada kasus yang lebih parah, keracunan obat juga dapat menyebabkan kejang atau tubuh gemetar.
Ketika otak dihentikan dari melakukan aktivitas normal dan menjadi terganggu. Aktivitas listrik dicabut atau bahkan dihapus dan menyebabkan sel tidak berfungsi, sehingga dapat menimbulkan kejang.
Ciri-ciri keracunan obat sesuai dengan jenis obat
Selain ciri-ciri keracunan obat secara umum, ciri lain akibat dari keracunan obat juga dapat dilihat dari jenis obat yang dikonsumsi.
Dilansir dari American Addiction Centers, berikut adalah ciri-ciri keracunan obat sesuai dengan jenis obat.
- Depresan sistem saraf pusat: Pernapasan pendek, denyut nadi lemah, kulit berkeringat, atau bahkan koma
- Halusinogen: Delusi, halusinasi, serta kejang
- Inhalansia: Depresi, kehilangan kesadaran, pingsan atau koma, aritmia (gangguan irama jantung), serta dapat menyebabkan kematian mendadak
- Ganja: Sangat mengantuk, tidak stabil saat berjalan, muntah, takikardia (detak jantung melebihi 100 kali per menit), halusinasi, serta delusi
- Opioid (penghilang rasa sakit): Depresi, napas berhenti, kulit terasa dingin atau lembap, sianosis (kulit kebiru-biruan), pupil yang menyempit (pupil dapat menjadi membesar ketika terjadi cedera otak anoksik)
- Stimulan: hipertemia, takikardia, hipertensi, aritmia, halusinasi, gangguan psikotik lainnya, kejang, hingga masalah jantung
Untuk mengatasi suatu penyakit obat memang menjadi pilihan terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut.
Akan tetapi yang harus diperhatikan adalah janganlah mengonsumsi obat secara sembarangan dan harus mengikuti resep dokter. Hal ini untuk menghindari keracunan obat yang membahayakan tubuh.
Jika orang terdekatmu atau kamu mengalami beberapa ciri-ciri keracunan obat di atas, sebaiknya segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan tepat agar dapat terhindar dari bahaya mengancam jiwa.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!