Share This Article
Bromhexine adalah obat untuk mengatasi gangguan pernapasan akibat lendir kental.
Obat ini dipatenkan kali pertama pada 1961 dan mulai diizinkan untuk penggunaan medis pada 1966.
Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya kamu mengetahui beberapa aturan dosis yang tepat dan cara penggunaannya supaya tidak terjadi efek samping yang tidak diharapkan.
Berikut beberapa informasi cara pakai, dosis, serta fungsi dan manfaat obat bromhexine.
Untuk apa obat bromhexine?
Bromhexine adalah obat pengencer dahak untuk mengatasi hidung tersumbat dan batuk.
Bromhexine termasuk obat bebas terbatas yang termasuk dalam kelompok obat yang disebut mukolitik.
Obat ini hadir dalam bentuk tablet dan larutan sirup. Obat ini juga tersedia dalam bentuk injeksi untuk mengatasi gangguan sekresi mukus (lendir) abnormal.
Apa fungsi dan manfaat bromhexine?
Bromhexine berfungsi sebagai mukolitik untuk memecah dahak sehingga lebih encer dan mudah dikeluarkan saat batuk.
Obat ini bekerja dengan cara mendukung mekanisme tubuh dalam membersihkan lendir dari saluran pernapasan.
Jenis obat ini akan meningkatkan produksi lendir serosa, sehingga dahak akan menjadi encer dan akan menurunkan viskositasnya. Pengangkutan dahak dari paru-paru akan dipermudah karena adanya efek sekretomotorik.
Bentuk sediaan obat ini sebagai injeksi bersifat sekretolitik. Bromhexine injeksi dapat memberikan efek sekretomotorik, memungkinkan rambut-rambut halus dalam saluran pernapasan untuk lebih mudah mengangkut dahak keluar dari paru-paru.
Penggunaan obat ini ditujukan untuk terapi sekretolitik pada penyakit bronkopulmonalis yang berhubungan dengan sekresi lendir yang abnormal.
Dalam dunia medis, secara spesifik obat ini dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan pernapasan berikut:
Batuk dan hidung tersumbat
Bromhexine digunakan untuk mendukung mekanisme tubuh dalam membersihkan lendir dari saluran pernapasan. Dengan demikian, obat ini juga bisa mengobati sesak dada.
Bromheksin masuk dalam agen mukolitik, yang bekerja memecah lendir sehingga lebih mudah untuk batuk. Karena itu, obat ini sering ditambahkan pada sirup obat batuk.
Asma dan gangguan pernapasan
Bromhexine atau bromhexine hydrochloride dapat mengurangi dahak atau lendir di saluran pernapasan.
Fungsi tersebut dapat digunakan pada gangguan pernapasan yang ditandai dengan lendir yang berlebihan, seperti pada gangguan asma, fibrosis kistik dan penyakit saluran napas obstruktif kronik (COAD).
Bromhexine dapat diberikan sebagai dosis tunggal, atau disertakan dalam bentuk sirup obat batuk dan tablet.
Merek dan harga bromhexine
Obat ini telah memiliki izin edar dengan beberapa nama generik dan paten. Berikut nama merek dari obat bromhexine:
Nama generik
Bromhexine hidroklorida. Bentuk sediaan tablet generik bromheksin 8mg dari Erlimpex yang biasa dijual dengan harga Rp1.008/strip isi 10 tablet.
Nama dagang/paten
- Solvinex tablet mengandung bromhexine HCl 8mg. Biasa diberikan untuk penyakit saluran napas akut dan kronik disertai sekresi mukus abnormal. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp5.620/strip isi 10 tablet.
- Bisolvon Straw Kids, sediaan sirup 60ml mengandung bromhexine HCl 4mg/5ml yang ditujukan untuk anak-anak. Sirup ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp47.762/botol.
- Bisolvon tablet, mengandung bromheksin HCl 8mg yang biasa dijual dengan harga sekitar Rp26.705/blister.
- Woods Expectorant, sediaan sirup kombinasi bromhexine HCl 4mg dan guaifenesin 100mg yang biasa didapatkan dengan harga Rp21.510/botol.
- Miravon tablet mengandung bromheksin 8mg yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp1.643/strip isi 10 tablet.
- Mucohexin tablet, mengandung bromhexine HCl 8mg yang biasa dijual dengan harga Rp2.837/strip isi 4 tablet.
- Mucohexin Elixir 120ml, sediaan eliksir/sirup manis bromhexine HCl 4mg/5ml yang biasa dijual dengan harga Rp22.855/botol.
Bagaimana cara minum bromhexine?
Perhatikan dosis minum yang telah dianjurkan dokter atau dalam label kemasan obat. Ikuti petunjuk dosis yang telah ditentukan. Obat ini biasanya diminum tiga kali sehari, bisa diminum setelah makan.
Apabila kamu memiliki gangguan lambung, kamu bisa meminum obat bersamaan saat makan. Untuk obat sirup, bisa diberikan 2-4 kali sehari. Ikuti selalu dosis yang telah tertera di label kemasan obat.
Minum obat secara teratur dan gunakan waktu yang sama setiap hari untuk memudahkan kamu mengingat. Jangan menggandakan dosis apabila kamu lupa minum obat. Segera minum obat apabila interval minum berikutnya masih lama.
Simpan obat di tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari, panas, dan lembap setelah kamu meminum obat.
Berapa dosis obat bromhexine?
Sirup Bromhexine 2mg/ml:
- Pasien berusia di atas 14 tahun dapat diberikan dosis 4-8 ml setiap 8 jam (tiga kali sehari)
- Anak usia 6-14 tahun dapat diberikan dosis 4 ml setiap 8 jam (tiga kali sehari)
- Anak usia 2-6 tahun dapat diberikan dosis 2,5 ml setiap 8 jam (tiga kali sehari)
Bromhexine 4mg/5 ml sirup:
- Pasien berusia di atas 14 tahun dapat diberikan dosis 10 ml-20 ml diminum tiga kali sehari (setiap 8 jam)
- Anak usia 6 -14 tahun dapat diberikan dosis 10 ml tiga kali sehari (setiap 8 jam)
- Anak usia 2 – 6 tahun dapat diberikan dosis 5 ml tiga kali sehari (setiap 8 jam)
Bromhexine inhalasi:
- Dewasa dapat diberikan dosis 4 ml setiap 12 jam (dua kali sehari)
- Pasien berusia di atas 14 tahun dapat diberikan dosis 2 ml untuk setiap 12 jam (dua kali sehari)
- Anak usia 6-14 tahun dapat diberikan dosis 1 ml setiap 12 jam (dua kali sehari)
- Anak usia 2-6 tahun diberikan 10 tetes, setiap 12 jam (dua kali sehari)
Tablet bromhexine:
- Pasien berusia di atas 14 tahun dapat diberikan dosis 8-16 mg diminum tiga kali sehari (setiap 8 jam)
- Anak-anak usia 6 – 14 tahun diberikan dosis bromhexine 8 mg, tiga kali sehari (setiap 8 jam)
Apakah bromhexine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drugs Administration memasukkan obat ini dalam kategori A. Artinya, studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan efek samping, sehingga risiko yang terjadi pada janin kemungkinan kecil terjadi.
Sejauh ini, obat ini masih belum diketahui apakah dapat terserap dalam ASI atau tidak. Konsultasikan dahulu dengan dokter apabila hendak mengonsumsi obat ini.
Apakah efek samping obat bromhexine yang mungkin terjadi?
Efek samping berikut yang mungkin muncul setelah mengonsumsi bromheksin hidroklorida:
- Mual
- Nyeri di perut
- Diare
- Pusing
- Keringat keluar berlebihan
- Gangguan pencernaan
- Perut kembung
- Muntah
- Sakit kepala
- Angioedema
Berikut risiko efek samping berat yang dapat terjadi:
- Infeksi saluran pernafasan
- Masalah muskuloskeletal
- Iritasi tenggorokan
Efek samping jarang ditemukan untuk penggunaan bromheksin sirup. Jika efek samping tersebut di atas muncul setelah kamu mengonsumsi obat ini, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Peringatan dan perhatian
Beritahu dokter apabila kamu menderita asma. Penggunaan tidak tepat pada penderita asma dapat menyebabkan bronkospasme. Bronkodilator harus digunakan pertama jika inhalasi digunakan untuk mengatasi bronkospasme.
Sebaiknya tidak melakukan aktivitas berat atau berkendara setelah mengonsumsi obat ini. Penggunaan obat ini pada wanita hamil dan menyusui sebaiknya atas konsultasi dengan dokter atau apoteker.
Bromhexine harus dihindari jika kamu menderita kondisi berikut:
- Masalah herediter intoleransi fruktosa (produk mengandung cairan maltitol)
- Alergi penisilin
Bromhexine harus digunakan dengan hati-hati jika kamu menderita kondisi berikut:
- Ada riwayat bisul
- Penyakit hati
Beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat masalah kesehatan hipersensitif berikut::
- Reaksi alergi (dari ruam kulit hingga bronkospasme atau anafilaksis).
- Pembengkakan pada wajah (termasuk mulut, bibir, lidah atau tenggorokan)
- Pendarahan gastrointestinal
Jika menggunakan antibiotik, kamu harus memberi tahu dokter karena bromhexine berpotensi meningkatkan penyerapan antibiotik.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.