Share This Article
Cinnarizine merupakan golongan obat antihistamin dan termasuk dalam kelompok turunan senyawa diphenylmethylpiperazine.
Obat ini kali pertama ditemukan oleh Janssen Pharmaceutica pada 1955. Namun, obat ini tidak diedarkan di Amerika Serikat dan Kanada. Penggunaannya hanya ada di beberapa negara, termasuk Inggris dan Indonesia.
Berikut informasi selengkapnya mengenai obat cinnarizine, manfaat, cara pakai, dosis penggunaan, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat cinnarizine?
Cinnarizine adalah obat antihistamin yang digunakan untuk mengatasi gangguan mual dan muntah yang disebabkan mabuk perjalanan.
Obat ini juga diresepkan untuk mengatasi beberapa gangguan lain, seperti mual muntah karena kemoterapi, vertigo, atau sindrom Meniere.
Selain itu, obat ini dapat diserap tubuh setelah 3-4 jam penggunaan. Obat tersedia dalam bentuk sediaan tablet generik dan beberapa sediaan sirup.
Apa fungsi dan manfaat obat cinnarizine?
Cinnarizine berfungsi sebagai agen anti-alergi yang bekerja dengan menghambat saluran kalsium di otot polos pembuluh darah. Fungsi tersebut menjadikan obat ini dijadikan sebagai pengobatan untuk vertigo dan sindrom Meniere di luar pemakaian untuk antihistamin.
Cinnarizine memiliki manfaat untuk mengatasi beberapa masalah mual dan muntah yang berkaitan dengan kondisi berikut:
1. Mabuk perjalanan
Mabuk perjalanan terjadi akibat adanya perbedaan antara gerakan di dunia nyata dengan gerakan yang diciptakan dalam otak (persepsi). Gejala yang muncul umumnya mual, muntah, keringat dingin, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan peningkatan air liur.
Obat ini dapat direkomendasikan sebagai terapi pencegahan untuk mabuk perjalanan. Meskipun obat ini mungkin tidak bekerja sebaik dimenhydrinate.
Biasanya, obat ini diminum setengah hingga satu jam sebelum keberangkatan. Orang yang rentan mengalami mabuk perjalanan mungkin ada baiknya untuk melakukan pencegahan sebelum melakukan perjalanan.
2. Vertigo
Vertigo merupakan keadaan di mana seseorang merasakan sensasi akan bergeraknya benda-benda di sekitarnya, padahal sebenarnya tidak. Penyakit ini termasuk jenis pusing yang biasanya berkaitan dengan kondisi mual dan muntah, berkeringat, atau kesulitan berjalan.
Beberapa studi telah meneliti efektivitas obat cinnarizine yang dikombinasikan dengan dimenhidrinat dalam pengobatan vertigo.
Hasil penelitian menunjukkan kemanjuran yang baik dari kombinasi tetap cinnarizine dan dimenhydrinate dalam pengobatan vertigo dalam praktik medis sehari-hari.
Faktor risiko efek samping juga lebih sedikit dibandingkan dengan terapi lini pertama menggunakan obat-obatan lain, seperti antikolinergik (hyoscine butylbromide).
3. Sindrom Meniere
Sindrom Meniere merupakan penyakit pada telinga bagian dalam yang ditandai dengan vertigo, telinga berdenging (tinnitus), dan gangguan pendengaran.
Beberapa rekomendasi obat untuk pengobatan gangguan ini masih belum dipastikan secara resmi. Namun, dalam beberapa pengamatan klinis, cinnarizine diklaim memberikan efek terapi yang efektif dalam mengurangi gejala penyakit.
Cinnarizine digunakan untuk mengobati gejala mual, muntah, vertigo dan tinnitus yang berhubungan dengan penyakit Ménière serta mengurangi gangguan pada telinga tengah.
Dua efek farmakologis dari cinnarizine mampu mencegah reseptor kalsium dalam saraf sehingga mengurangi gejala sindrom. Obat ini sebenarnya bukan merupakan antagonis kalsium kuat. Namun, beberapa ahli merekomendasikan terapi obat ini dengan pengawasan tetap dari dokter.
4. Sindrom Raynaud
Raynaud merupakan kelainan langka yang memengaruhi arteri. Raynaud terkadang disebut penyakit, sindrom, atau fenomena. Kelainan ini ditandai dengan episode singkat vasospasme, yaitu penyempitan pembuluh darah.
Biasanya, pengobatan diberikan apabila terapi perubahan gaya hidup tidak dapat mengontrol gejala Raynaud. Cinnarizine telah menjadi obat rekomendasi untuk mengobati gejala penyakit ini.
Cinnarizine dapat menormalkan pulsasi arteri pada pasien yang menderita gangguan vasospastik (penyakit Raynaud). Cara kerja ini yang membuat obat ini dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama.
Obat ini secara signifikan meningkatkan laju aliran masuk denyut dan aliran darah di anggota tubuh yang paling terpengaruh. Biasanya, obat ini dikombinasikan dengan dimenhidrinat untuk mencapai efek terapi puncak.
5. Gangguan peredaran darah otak
Obat ini juga digunakan sebagai profilaksis dan terapi pemeliharaan untuk gejala kejang pembuluh darah otak dan arteriosklerosis.
Selain itu, obat ini bekerja dengan dengan kombinasi tetap dimenhidrinat untuk meringankan gejala penyakit, seperti:
- Pusing
- Telinga berdengung (tinnitus)
- Sakit kepala vaskular
- Tidak mudah bergaul dan mudah tersinggung
- Kelelahan
- Gangguan irama tidur seperti bangun dini
- Depresi involusional
- Kehilangan memori dan kurang konsentrasi
- Inkontinensia dan gangguan lain akibat penuaan.
- Gejala sisa trauma otak dan kranial.
- Gangguan postapoplektik.
- Migrain.
Merek dan harga obat cinnarizine
Obat ini telah mendapat izin edar untuk penggunaan medis di Indonesia. Beberapa merek obat cinnarizine yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), seperti:
- Brazine
- Perifas
- Proverti
- Riziven
- Gleron
- Stugenol
- Goron
- Stugeron
- Merron
- Vertizine
- Nariz
- Zinebral
- Narmig
Nama paten cinnarizine beserta harganya
- Narmig tablet. Sediaan tablet mengandung cinnarizine 25mg yang dijual dengan harga berkisar Rp4.975-Rp5.500/tablet.
- Perifas 25mg. Sediaan tablet mengandung cinnarizine yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp2.833/tablet.
- Vertizin 25mg. Sediaan tablet mengandung cinnarizine yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp3.091/tablet.
- Stugeron 25mg. Sediaan tablet emgandung cinnarizine yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp4.137/tablet.
- Brazine 10mg. Sediaan tablet mengandung cinnarizine 10mg yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp2.765/tablet.
Bagaimana cara minum obat cinnarizine?
Ikuti petunjuk penggunaan obat yang tertera di label kemasan obat atau petunjuk yang telah diberikan oleh dokter. Jangan minum obat lebih banyak atau lebih lama dari dosis yang telah direkomendasikan.
Minum obat ini sebaiknya diminum bersamaan dengan makanan karena efek tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh obat. Tanyakan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker apabila kamu memiliki gangguan gastrointestinal.
Apabila obat ini digunakan untuk mencegah mabuk perjalanan, maka minum obat ini 30-60 menit sebelum melakukan perjalanan. Jika kamu melakukan perjalanan jauh, kamu bisa meminum obat ini kembali tiap 8 jam apabila perlu.
Minum tablet sekaligus dengan air putih. Jangan dikunyah atau menghancurkan sediaan tablet lepas lambat karena pengunaan obat biasanya untuk beberapa jam.
Obat ini biasanya digunakan hanya sampai gejala sembuh. Penggunaan jangka panjang tidak disarankan kecuali ada petunjuk khusus dari dokter.
Simpan obat cinnarizine setelah digunakan pada suhu ruangan jauh dari kelembapan, panas, dan cahaya matahari.
Berapa dosis obat cinnarizine?
Dosis dewasa
Mabuk perjalanan
Dosis lazim: 30mg diminum 30menit hingga 2 jam sebelum perjalanan, diikuti 15mg tiap 8 jam selama perjalanan jika perlu.
Mual dan pusing yang disebabkan oleh penyakit Meniere, Vertigo dan gangguan vestibular
Dosis lazim: 30mg diminum tiga kali sehari.
Gangguan serebrovaskular
Dosis lazim: 25mg diminum tiga kali sehari.
Gangguan peredaran darah perifer
- Dosis lazim: 50-75mg per hari.
- Sedangkan dosis maksimal: 225mg setiap hari.
Dosis anak
Mabuk perjalanan
- Usia 5-12 tahun: 15mg 2 jam sebelum perjalanan, lalu 7,5mg tiap 8 jam selama perjalanan jika perlu.
- Usia di atas 12 tahun dapat diberikan dosis sama dengan dosis dewasa.
Mual dan pusing yang disebabkan oleh penyakit Meniere, Vertigo dan gangguan vestibular
- Usia 5-12 tahun: 15mg diminum tiga kali sehari.
- Usia di atas 12 tahun dapat diberikan dosis sama dengan dosis dewasa.
Apakah cinnarizine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) belum memasukkan obat ini dalam golongan obat katgeori apapun. Pemberian obat untuk ibu hamil hanya dapat dilakukan dengan rekomendasi dari dokter.
Obat ini telah diketahui dapat terserap dalam ASI sehingga tidak disarankan untuk digunakan ibu menyusui. Risiko efek obat ini mungkin dapat memengaruhi bayi yang sedang disusui.
Apa efek samping obat cinnarizine yang mungkin terjadi?
Risiko efek samping mungkin terjadi akibat penggunaan obat yang tidak sesuai dosis atau karena respons dari tubuh pasien. Berikut ini risiko efek samping dari penggunaan cinnarizine:
- Gejala alergi terhadap cinnarizine yang ditandai dengan sesak napas, ruam kulit kemerahan, bengkak pada bagian tubuh tertentu.
- Ketidaknyamanan perut bagian atas
- Gangguan gastrointestinal, seperti mual, dispepsia, muntah, nyeri perut bagian atas, ketidaknyamanan gastrointestinal.
- Kelelahan
- Tubuh lesu
- Gangguan hepatobilier, seperti ikterus kolestatik.
- Berat badan bertambah.
- Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat
- Kekakuan otot.
- Gangguan sistem saraf, seperti diskinesia, gangguan ekstrapiramidal,
- Gejala Parkinsonisme, seperti tremor, mengantuk
- Hiperhidrosis
- keratosis lichenoid (misalnya lichen planus)
- Lupus eritematosus kulit subakut.
Apabila risiko efek samping muncul setelah kamu menggunakan obat ini, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan kembali dengan dokter.
Peringatan dan perhatian
Cinnarizine tidak boleh diberikan pada pasien dengan penyakit Parkinson dan juga pada pasien dengan sindrom ekstrapiramidal (gerakan tak sadar yang abnormal).
Cinnarizine dapat menyebabkan kantuk. Sebaiknya jangan mengemudi dan menggunakan alat atau mesin setelah menggunakan obat ini.
Jangan minum alkohol saat menggunakan obat ini. Alkohol dapat memperburuk efek kantuk dari obat yang bisa meningkatkan risiko efek samping.
Jika kamu akan menjalani operasi atau perawatan apapun (terutama jika itu untuk menguji alergi), beritahu dokter bahwa kamu menggunakan antihistamin cinnarizine.
Obat harus digunakan dengan pengawasan tindakan pencegahan ekstra pada pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal atau pasien dengan tekanan darah rendah (hipotensi).
Untuk kemananan saat menggunakan obat ini, beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat penyakit tertentu, terutama:
- Epilepsi
- Kelainan darah yang dikenal dengan istilah porfiria
- Masalah prostat
- Depresi dan gangguan kejiwaan lain
Beritahu dokter apabila kamu menggunakan obat-obatan tertentu. Sebaiknya hindari penggunaan obat ini apabila kamu menggunakan obat berikut:
- Obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi), seperti ramipril, adalat, dan sebagainya.
- Sedangkan obat untuk mengatasi mual, seperti domperidone.
- Obat yang digunakan untuk mengobati depresi, seperti risperidone, clozapine, amitriptilin, dan lain-lain.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!